BAB 9

12.6K 675 19
                                    

Semua orang memandang cengo kearah empat Bodyguard dadakan itu. Apa-apaan mereka berpose melingkari sang objek foto. Tapi para warga akhirnya juga ikut memfoto para bodyguard itu.

Ya tebakan kalian benar. Bodyguard dadakan sang Namikaze adalah keluarga Hyuuga. Yaitu Hyuuga Hiashi, Hyuuga Hikari, Hyuuga Hanabi bahkan Hyuuga Neji juga ikut-ikutan. Pemandangan langka dari keluarga sang juragan tanah. Mereka tentu saja tak menyia-nyiakan momen langka bukan?.

Ngomong-ngomong adakah yang tau kemana Hyuuga yang satunya? Oh ternyata Hinata cukup punya rasa malu. Dia terlihat bersembunyi diantara semak tak jauh dari tempat ke-absurdan keluarganya.

Naruto jangan ditanya. Walau wajahnya tak menampakkan ekspresi apapun tapi dia sebenarnya juga cengo akan tingkah calon keluarganya. Tapi show tetap berlanjut. Dengan menebar aura yang memikat dia tetap berpose layaknya gentle sejati.

"Minggir-minggir beri jalan!"

Para Hyuuga menyibak para penduduk desa agar memberi jalan. Naruto hanya berjalan sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celana pendeknya. Stay cool, always ne Naruto.

Hinata akhirnya mengikuti keluarganya kembali ke kediaman Hyuuga sambil terus menjaga jarak dengan membawa segenggam rumput di kedua tangannya. Bukankah tingkah Hinata ini lebih memalukan. Bahkan para penduduk juga memfoto Hinata. Sepertinya keluarga Hyuuga menjadi aneh sejak kedatangan konglomerat Namikaze itu. Hahaha.

Dikediaman Hyuuga sang konglomerat Namikaze diperlakukan bak seorang raja. Bahkan sang calon ibu mertua menyupinya makan. Sementara sang ayah mertua dan sang calon istri Namikaze hanya makan dalam diam. Naruto sangat senang dan terharu karena keluarga ini begitu baik. Walau wajahnya tak berekspresi apapun.

"Lihat Khusi-chan calon mertua anak kita sangat baik ya"

"Kau benar dattebane~".

Loh loh lihat ternyata hantu papa dan mama Namikaze mengikuti mereka. Semoga sang malaikat segera menemukan arwah pembangkang mereka yang hilang ya. Hahaha.

***

Diruang keluarga. Sang kepala keluarga Hyuuga memanggil dan berbicara pada sang menantu Namikaze. "Nak besok kau akan menghadapi ujian sebagai calon menantu keluarga ini. Apa kau siap?". Tanya Hiashi penuh wibawa.

"Haik Otau-sama". Jawab Naruto yakin. Naruto tak menyadari bahwa ada senyum iblis dikelima mulut yang mendengar jawabannya.
Satu milik kepala keluarga dan empat milik penguping di belakang pintu geser itu.

Seelah pertemuan itu Hiashi memindahkan Naruto ke kamar Hinata. Naruto tidak jadi sekamar dengan Neji. Semua ini juga tidak luput dari taktik licik keluarga Hyuuga. Keluarga itu sudah sangat menyukai Naruto. Selain kaya raya dia juga sangat tampan. Terlebih lagi mereka tidak akan menghawatirkan ke-single-an Hinata.

Jika keluarga lain akan mencegah agar tidak terjadi hal aneh-aneh. Keluarga ini malah mengharapkan yang aneh-aneh terjadi. Dengan itu maka Naruto akan tetap menjadi keluarga dan tidak mungkin bisa lari lagi.

Didalam kamar nuansa ungu dan merah muda begitu terasa dengan hanya ada sebuah lemari dan ranjang yang muat untuk satu orang saja, Sepasang manusia saling duduk bersila, berhadapan diatas ranjang.

"Maafkan keluargaku Naruto-kun, jika membuatmu tidak nyaman" ungkap Hinata menunduk dan meremas celana piyama warna biru laut bermotif kelinci yang dia kenakan.

"Tak apa Hime~ aku sangat senang dengan keluargamu. Aku seperti melihat kaa-chan dan Tou-chan ku hidup kembali"

Naruto tersenyum sangat tulus. Hanya di hadapan Hinata saja dia mengeluarkan sisi sebenarnya dirinya. Setelah obrolan singkat itu hanya ada keheningan diantara mereka.

HAIYU NO HENTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang