Kay kembali ke kamarnya dengan muka lesu. Ia ingin pergi bersama teman temannya. Namun james tidak akan main- main dengan ucapannya. Ia tau sekali bagaimana watak james.
Kakanya itu tidak akan merubah keputusannya begitu saja.Dia tidak ingin tinggal lagi dengan grandma dan grandpanya. Cukup 10 tahun ia habiskan disana. Tempat yang paling tidak ingin ia datangi. Sudah susah payah ia keluar dari rumah itu. Dan sekarang semudah itu kakanya ingin mengembalikannya kesana.
Flasback on
Di sebuah ruangan di rumah sakit Addison sedang terjadi percakapan yang serius.
" Pi, Mi. Aku mohon jangan bawa kay pergi. Aku janji akan menjaga kay lebih baik lagi." lirih airin.
" kay masuk rumah sakit semua itu karena kalian berdua tidak bisa menjaganya. Saya tidak mau sesuatu yang lebih buruk dari ini terjadi lagi. Kay akan lebih baik tinggal dengan kita. Agar dia ada yang mengurusnya." ucap mauren
" mi kay anak aku. Aku bisa mengurusnya mi. Aku tidak bisa jauh dari dia" lirih airin.
" kalian masih punya tiga anak yang juga harus kamu urus. Kay biar papi dan mami yang urus. Kalian bisa temui kay kapan saja. Ini demi kebaikan semuanya" ucap Daniel.
" saya setuju. Tapi tunggu kay pulih dulu. Baru kalian boleh bawa kay" ucap bara.
" Bar" ucap airin tidak setuju dengan perkataan bara.
" rin ini demi anak-anak. Kamu tidak bisa mengurusi empat anak sekaligus. Biarkan kay ikut dengan mami dan papi. Lagi pengobatan disana lebih canggih dibanding disini. Kay bisa sekalian berobat disana. Kamu mau kan kay sehat. " ucap bara meyakinkan istrinya.
Airin hanya diam saja. Air mata airin tidak dapat ditahan lagi. Ia memutuskan pergi ke ruangan anaknya.
Airin mengelus lembut kepala anaknya yang dililit oleh perban. Dia tidak ingin dipisahkan dari anak bungsunya itu. Anak bungsunya masih terlalu kecil untuk dipisahkan darinya. ia ingin melihat setiap tumbuh kembang anaknya itu.
Mansion Addison akan terasa sepi tanpa kehadiran sibungsu. Memang anak bungsunya itu tidak sesehat anak yang lain. Namun semangatnya melebihi anak yang lain.
Saat seumurannya bisa berlari dan bermain sepuasnya,namun tidak untuk anaknya. Setiap kegiatannya harus di awasi dengan ketat. Dia harus melakukan berbagai macam pengobatan untuk penyakitnya.
Setiap melihat anaknya tertidur di ruangan putih ini lagi . Ia selalu memohon agar dia saja yang merasakan sakit itu. " Maaf kan mommy. Yang tidak dapat melahirkan mu menjadi anak yang sehat."ucap airin. Air matanya jatuh membasahi selimut anaknya.
Memang semua kesalahannya jika kay terlahir sehat. Kay tidak mungkin sembunyi- sembunyi bermain keluar rumah. Hingga kay tertabrak mobil saat menyebrangi jalan dan berakhir disini.
Ceklek
Pintu ruang kay menampilkan anak sulungnya mengenakan seragam dokter. Diusianya yang terbilang muda ia sudah berhasil menjadi seorang dokter.
Aric memeluk tubuh Mommynya. Memberikan kekuatan kepada Mommynya untuk melewati semuanya. Aric sudah tau perihal kay yang akan dibawa oleh grandma dan grandpa. Aric tidak setuju kalau adiknya ikut dengan mereka.Tapi apa boleh buat daddynya menyetujui rencana itu. Sehingga ia tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
" mom, udah ya jangan nangis lagi. Kita kan masih bisa ketemu kay. Ini semua buat kebaikan kay mom" ucap Aric tersenyum dan menghapus air mata airin.
" Tapi mommy ga bisa jauh dari kay Ric." lirih airin.
" mom kita kan bisa ketemu kay kapan aja. Jadi mommy gausah khawatir" ucap Aric lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protected
Fiksi RemajaKay Addison Antonio anak ketiga dari keluarga Addison yang merasa hidupnya bagai di sangkar emas. Azura Cameron Blossom Bad girl di Addison school. Sering ribut dengan anak pemilik Addison school.