Part 5

11.9K 610 25
                                    

Setelah sampai di rumah sakit, kay langsung di bawa keruang UGD. febrian langsung memberikan tindakan kepada kay. Sedangkan keluarga kay menunggu di luar.

Airin belum berhenti menangis sedari tadi . James yang mencoba untuk menenangkan mommynya. Sedangkan bara terus menatap kearah pintu UGD berharap tidak terjadi apa-apa kepada anak bungsunya.

Aric berada didalam UGD untuk membantu febrian. Sudah sejam mereka menunggu dan akhirnya aric keluar dari UGD dengan muka lusuhnya.

" Bagaimana keadaan kay?" tanya bara sambil menatap mata anaknya.

" kay mengalami sickle cell crisis dad." ucap Aric lemah.

Badan bara seketika melemas dan terduduk di kursi rumah sakit. Ia tidak dapat melihat anaknya menderita karena rasa sakit itu lagi.

" Dad tenang saja aku dan febrian akan berusaha untuk memberikan yang terbaik buat kay." ucap Aric.  Menenangkan daddynya tersebut.

" kenapa Kay bisa seperti ini ?" tanya James

" Kay kelelahan dan stres yang membuat penyakitnya kambuh. Dan buat sekarang jangan bahas masalah yang tadi. Kay tidak boleh stres. " ucap Aric. Bara mengambil nafas dalam. Ia merasa gagal menjadi daddy yang baik untuk kay." kay akan dipindahkan keruang rawatnya." ucap Aric.
_______________________________________

Azura menuruni tangga rumahnya dengan pakaian seragam sekolah yang acak acakan. Saat sampai di bawah dia bertemu dengan bundanya yang sedang menyiapkan sarapan. Gita yang melihat anaknya ia langsung menghampiri anaknya itu.

" rara ayo kita sarapan dulu. " ucap Gita. Azura pergi begitu saja dan tidak menanggapi ucapan bundanya. Gita yang melihat sendu punggung anaknya yang sudah melangkah keluar rumah.

Cantika menatap sedih melihat interaksi bundanya dan Azura. Ia tau Azura belum bisa menerima kenyataan ini. Ia melangkah mendekati bundanya. " ayo bun kita sarapan perut caca udah bunyi dari tadi." ucap cantika dengan wajah ceritanya mencoba untuk menghibur bundanya.
_______________________________________

Mata coklat itu terbuka dan  membuat semuanya menatap senang. Kay baru sadar dari semalam. Ia mencoba membuka masker oksigennya. Namun dengan cepat aric melarangnya.

"Kamu masih membutuhkannya." ucap Aric. Membuat kay merenggut kesal. "sayang apa ada yang sakit?" tanya airin. Kay hanya megeleng, walau sebenarnya ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Aric tau kalau adiknya itu sedang berbohong. Ia tau adiknya tidak mau membuat khawatir keluarganya. Aric langsung memencet tombol darurat . Dan muncul febrian serta dua suster di belakangnya.

Febrian langsung mengecek kondisi kay. Ia langsung menyuruh suster menyutikan obat ke infus kay. Tak berselang lama kay sudah tertidur kembali.

" Bagaimana keadaan kay?" tanya aric. Memang diruang rawat hanya ada aric dan airin.  Karena bara dan James ada pekerjaan yang tidak bisa di tunda.

" seperti yang lu tau. Tapi tenang gua sudah memberikan obat penghilang rasa sakit ke  kay. Kalau gitu gua pergi dulu. Panggil gua kalau kay sudah bangun. Permisi tante. "ucap febrian
_______________________________________

Saat jam istirahat  cantika  mencari keberadaan kay di kantin dan dia tidak menemukan keberadaan kay sedari tadi pagi. Ia melihat alvin dan baron yang sedang duduk ditempat biasanya.

Cantika menghampiri mereka dan duduk disamping baron. " kalian tau ga kay kemana?"  tanya cantika.

"kita gak tau. Dari semalem kay gabisa dihubungi. Rencananya gua dan baron mau kerumah kay nanti" ucap alvin.
.
.
.

Sekarang alvin dan baron sudah berada di rumah sakit. Tadi saat mereka ke rumah kay maidnya bilang kay sedang sakit dan dirawat dirumah sakit.

Mereka langsung bergegas ke rumah sakit. Alvin membuka pintu kamar rawat kay. Mereka dapat melihat kay yang sedang memohon kepada aric dan airin agar dibolehkan pulang.

" Eh ada alvin dan baron. Pasti kalian mau jenguk kay kan. Ayo masuk! " kata airin ramah. Kay mengerutkan alisnya saat melihat kedua temannya.

" Kalian tau darimana gua di rawat?" tanya kay.

" maid lu yang bilang. Lu ga suka kita jenguk?" tanya alvin kesal melihat tingkah kay.

" nih kita bawa ini. Tadi maid lu ngasih kekita buat anterin ini." ucap baron sambil memberikan tas besar yang berisi keperluan kay dirumah sakit.

Kay merenggut kesal saat melihat tas besar itu." Gua udah mau pulang." ucap kay.

" Siapa yang bolehin kamu pulang?" ucap Aric. Semakin membuat kay kesal. "Kak. Kay mau pulang kak. Kay udah gak betah disini." ucap kay.

" Kakak gak peduli. " ucap Aric.  Dan membuat kedua temannya tertawa mendengar ucapan kay. Sedangkan kay semakin merenggut kesal.

_______________________________________

GUA NYEMPETIN UPDATE...

SEMOGA KALIAN SUKA YA....

Protected Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang