part 18

7.3K 357 52
                                    

Azura sedang mencari keberadaan Kay. Ia ingin mengembalikan handphone Kay yang ia temukan. Namun nihil Kay tidak ada dimanapun. Azura memberanikan diri bertanya ke teman-teman Kay.

" Vin". Ucap azura Alvin langsung yang menengok kearah azura.

" Kenapa Ra? Tanya Alvin.

" Gua mau nitip ini" ucap azura sambil memberikan sebuah handphone.

" Loh kok handphone nya Kay ada di lu?" Ucap Baron.

" Kemarin handphone nya jatuh di bis" ucap azura.

" Oh oke. Makasih ya udah nemuin handphone Kay." Ucap Alvin dengan senyum diwajahnya. Namun azura diam saja dan pergi begitu saja.

" Gila tuh cewek udah kayak es dingin banget. Masa lu cuma di diemin aja." Ucap Baron

" Udah biarin aja. Eh nanti pulang sekolah kerumah Kay " ucap alvin.
______________________________________

Kay sedang melamun di ruang keluarga. Ia bosan sedari tadi tidak ada yang dapat ia lakukan. Dan sialnya handphone nya juga hilang.

"Anak mommy kenapa ngelamun aja dari tadi" ucap Airin.

" Mom Kay boleh main keluar gak?" Tanya Kay.

" Gak boleh Kay" ucap Airin

" Please. Mom sebentar aja" ucap Kay dengan muka memelasnya

" Kan Kay ga boleh keluar sama Daddy. Mommy ga mau Daddy tambah marah kalau tau kamu keluar tanpa sepengetahuan dia." Ucap Airin. Ia sebenarnya kasian melihat kay. Tapi mau bagaimana lagi keputusan suaminya itu susah di bantah apalagi berhubungan dengan anak bungsunya itu.

" Yaudah mom Kay ke kamar dulu." Ucap kay.

Ada suara mobil dari luar. Airin bingung siapa yang datang jam segini. Pasalnya anak dan suaminya baru akan pulang malam atau paling cepat sore.

Airin membuka pintu masionnya dan ia kaget melihat siapa yang datang .

"Mami.. papi... kalian kesini gak kasih tau dulu" ucap Airin gugup kepada mertuanya tersebut.

" Mana cucu kesayangan mami yang kamu bawa pergi." Ucap mauren

" Maafin Airin mi . Kay sedang istirahat di kamarnya." Ucap Airin

Mereka masuk kedalam langsung menuju kamar yang di maksud.
Sang punya kamar terkejut saat melihat mereka.

" Grand...ma...grand....pa..." Ucap Kay ketakutan melihat mereka berdua.

" Hai sayang grandma kangen banget sama Kay. Ternyata kamu sudah besar ya."ucap mauren sambil berjalan mendekat ke arah Kay.

Dapat dilihat wajah ketakutan Kay saat ini.

"Per...gi... Jangan...mendekat" ucap Kay gemetar keringan dingin sudah membasahi tubuhnya, pandangannya mulai buram.

Mauren yang melihat tubuh Kay mulai limbung . Ia langsung memeluk tubuh Kay . Daniel yang melihat kay pingsan. Ia langsung menggendong kay dan membawa Kay kerumah sakit.Daniel langsung menghubungi dokter andreass .
_______________________________________

Airin sedang berada di ruang rawat anaknya. Ia menggenggam tangan anaknya yang terbebas dari jarum infus.

" Maafin mommy Kay... mom janji Kay ga akan ikut mereka lagi... Mommy akan berusaha mempertahankan kamu" ucap Airin.

Airin hanya sendiri di ruang rawat Kay. Karena mertuanya sedang pergi dengan suaminya.

" Besok mami akan bawa Kay ke Inggris." Ucap mauren

" Kay tidak akan ikut ke Inggris." Ucap bara

" Saya akan membawa Kay dengan atau tanpa izin dari kamu" ucap Daniel dingin.

" Kay anak saya jadi kalian tidak berhak membawa Kay begitu saja. Dan saya mohon jangan ikut campur dengan urusan keluarga saya." Ucap bara tidak kalah dingin dari Daniel. Dia tidak akan membiarkan Kay pergi. Cukup anak ketiganya saja yang pergi meninggalkannya. Dia tidak ingin merasakan kehilangan lagi.

" Kami orang tua mu, jadi kami berhak untuk ikut campur. Mami gak nyangka kamu bisa berbicara seperti itu ke kita" ucap mauren dia tersinggung dengan ucapan anak tunggalnya itu.

" Maaf kan saya tapi saya tidak akan pernah membiarkan kalian membawa Kay." ucap bara

" Oke kalau mau mu seperti itu. Papi akan mengambil semua aset papi yang diberikan ke kamu." Ucap Daniel

" Terserah kalian, saya permisi" ucap bara, dia sudah sangat emosi dengan kedua orangtuanya. Lebih baik dia pergi sebelum emosinya meledak. Dia masih menghormati kedua orangtuanya itu.
_______________________________________

Azura sekarang sedang berada di koridor rumah sakit ia mendengar kabar bahwa ibu tirinya jatuh pingsan dan di larikan ke rumah sakit.

Ia langsung pergi ke rumah sakit, ia sangat khawatir dengan kondisi ibu tirinya. sebenci - bencinya dia ke ibu tirinya dia tetap menyayangi ibu tirinya itu. Bagaimanapun selama ini ibu tirinya yang telah merawatnya sampai sebesar ini.

Ia membuka salah satu ruangan VIP tersebut. Syukur ia tidak menemukan Cantika di sana. Ia mendekati ranjang ibu tirinya itu. Ia meraih tangan Ibunya yang terbebas dari jarum infus.

" Maafin Rara mah... Rara sudah kelewatan mah... Maaf kalau Rara sudah jadi anak durhaka ma.... Rara hanya butuh waktu untuk menerima semuanya ... Rara sayang mama... Walaupun mama bukan ibu kandung Rara.." ucap azura air matanya sudah tidak dapat di bendung lagi. Tanpa azura sadari sedari tadi Cantika mendengar semua perkataannya.

Cantika meneteskan air matanya. Sebenarnya tadi ia berada di kamar mandi. Cantika keluar dari kamar mandi dia menghampiri azura.

" Ra maafin aku dan mama aku ya....__" azura yang mendengar itu ia langsung ingin meninggalkan ruang tersebut namun tangannya di tahan oleh Cantika...

" Ra izinin aku jelasin semuanya. Ra aku mohon" ucap Cantika dengan air mata yang sudah membasahi pipinya itu.
_______________________________________

Akhirnya gua up juga sorry kalau ceritanya makin gajelas. Sebenernya gua lupa sama cerita ini... Tapi gua ga enak sama kalian udah gantungin cerita ini. Dulu gua paling males baca cerita lama upnya. Sekarang gua ngerasain ternyata buat cerita gak semudah itu.

Jadi makasih banget yang udah baca cerita gajelas ini...
Sampai ketemu di part selanjutnya....


































































































































































































































































Protected Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang