Kay sedang merenggut kesal pasalnya sudah tiga hari dia berada di ruang serba putih. Tanpa melakukan aktivitas apapun.
Saking protective keluarganya, ia tidak diizinkan turun selangkahpun dari ranjang pesakitan tersebut. Jadi ia terpaksa buang air kecil menggunakan kateter.
Ia sedang marajuk kepada Mommynya untuk membantunya mengambil handphonenya yang disita oleh aric.
" Mom. kay mohon tolongin kay, ambilin handphone kay ya. " rajuk kay. Airin hanya mengambil nafas, sudah dua hari kay merajuk kepadanya.
" oke. Mom akan coba. Tapi mom ga janji kalau aric akan ngasih handphone kamu." ucap Airin. Kay tersenyum senang saat mendengar ucapan airin. Airin langsung pergi ke ruangan aric.
.
.
.
Aric bingung saat melihat Mommynya diruangannya. " Ada apa mom?" tanya aric. Airin langsung duduk di bangku ruangan aric." itu kay minta Mommy ambilin handphonenya di kamu. " ucap Airin.
" tidak sekarang. Kay harus banyak istirahat. Mommy tau ia baru saja melewati krisis nya." ucap Aric. Airin langsung meninggalkan ruangan aric.
Ia langsung pergi ke ruang rawat kay.
Kay senang saat melihat Mommynya. " mom mana handphone kay." ucap kay." mom tidak berhasil." ucap Airin dan ia melihat muka kecewa anaknya itu. Kay langsung tidur memunggungi Mommynya.
Pintu kamar kay terbuka dan menampilkan febrian beserta dua susternya. Ia langsung memasuki kamar kay dan melihat ada sesuatu yang aneh.
" kay kenapa tan?" tanya febrian
" kay ngambek minta handphone nya. Tapi ga di kasih sama aric." ucap Airin.
" kay ayo waktunya di periksa." ucap febrian.
" Saya mau pulang." ucap kay dingin.
" tapi kay keadaan kamu baru saja membaik. Dua hari lagi saya usahakan agar kamu bisa pulang." ucap febrian.
" saya maunya sekarang. Kalau kalian tidak membolehkan saya pulang. Saya akan mogok makan dan minum obat." ucap kay. Membuat febrian berpikir mencari jalan tengahnya.
" oke. Saya akan bicarakan dulu sama aric." ucap febrian.
.
.
.Akhirnya kay pulang kerumah setelah perdebatan yang panjang dan sengit dengan aric. Tentunya dengan syarat ia harus tetap di infus.
" Kak handphone kay mana?" pinta kay.
" handphone kamu kakak sita sampai kamu benar-benar sehat." ucap Aric. Sambil melihat infus kay.
" Tapi ka_" ucap kay terpotong.
" Kakak ga nerima penolakan. Sekarang kamu tidur!" ucap Aric. Kay mendengus kesal mendengar ucapan aric.
" Aku belum ngantuk."ucap kay.
" ini perintah bukan pertanyaan." ucap. Aric Sambil membenarkan letak selimut kay. Kay semakin kesal dengan kelakuan kakanya. Tapi kay tetap menuruti perintah aric.
_______________________________________Sudah tiga hari cantika tidak melihat kay. Ia belum menjenguk kay karena sibuk dengan latihan cheerleader mengingat sebentar lagi akan ada pertandingan basket. Rencananya sepulang sekolah ia akan pergi ke rumah kay.
Dan sekarang cantika berada di depan pintu mansion kay. Ia memencet bel rumah kay. Pintu itu terbuka dan menampilkan airin disana.
" eh ada cantika. Ayo masuk. Pasti kamu mau ketemu kay kan." ucap airin sambil menggandeng tangan cantika.
" iya tan. Kaynya dimana ya tan?" ucap cantika.
" Kay ada dikamarnya. Kamu langsung kekamar kay aja." ucap airin. Airin sudah mengenal cantika dari lama. Cantika dulu sempat satu smp dengan kay.
Namun karena kejadian itu dan kondisi kesehatan kay yang menurun . Keluarganya memutuskan agar kay homeschooling dan selama itu pula dia tidak bertemu dengan kay. Baru sekitar 7 bulan yang lalu kay masuk sekolah umum dan disitulah mereka bertemu lagi.
Cantika suda sampai di depan pintu berwana putih itu. Ia lasung membuka pintu tersebut dan wajahnya tersenyum saat melihat kay yang sedang marajuk kepada kakanya.
" Kak pokoknya kay gamau makan bubur." ucap kay.
" oke kakak telpon febrian biar kesini." ucap Aric. Tapi kay tetap tidak mau juga. Sampai akhirnya aric menyerah dan ia baru sadar bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikan dengan tersenyum.
" cantika udah lama?". Tanya aric. Dan kay langsung melihat ke arah pintu.
" Lu ngapain disini?!. " tanya kay dengan muka dinginnya. Cantika yang merasa kehadirannya tidak diterima oleh kay. Ia mencoba menahan dirinya agar tidak keluar dari kamar kay." arggh". Ucap kay.
" kay kamu kenapa?" tanya aric cemas saat mendengar rintihan dari kay. Cantika juga ikut cemas melihat kay seperti itu. Ia langsung mendekati kay.
" gak pa pa. Mending sekarang lu pulang. " ucap kay dengan suara yang bergetar . Aric langsung menyutikan obat penenang ke infus kay. Namun kay menggeleng melihat ke arah kakanya. Namun kakanya tetap melakukannya.
Dan lama kelamaan kay tertidur, aric langsung membenarkan letak selimut kay. Ia pergi keluar dari kamar kay dan meninggalkan cantika sendirian.
_______________________________________TADINYA PART INI GA MAU GUA UPDATE...
GUA MAU REVISI TAPI LAGI GAADA NIATAN BUAT NULIS..
JADI GUA UPDATE SEADANYA...
KAMU SEDANG MEMBACA
Protected
Teen FictionKay Addison Antonio anak ketiga dari keluarga Addison yang merasa hidupnya bagai di sangkar emas. Azura Cameron Blossom Bad girl di Addison school. Sering ribut dengan anak pemilik Addison school.