___o0o ___
«Author's PoV»
"Kak, jujur deh sama saya."
"A-apa?" tanya Calum gugup.
Salma menatap Calum dengan serius, sedangkan Calum hanya bisa menundukkan kepalanya. Yang terlintas dipikirkannya saat ini adalah, ia takut kalau gadis itu mengetahui bahwa dirinya menyukai gadia itu, dan ia lebih takut lagi kalau gadis itu akan menolaknya.
"Kak Calum gak bisa main basket kan?" tanya Salma.
Seketika itu juga Calum menatap Salma dengan datar karena itu pertanyaan yang tidak penting. Namun apakah ia juga harus jujur kalau dia ikut eskul basket hanya karena ingin bersama gadis itu?
"Iya," jawab Calum jujur.
Salma terlihat sedikit terkejut. "Terus kenapa kaka ikut eskul basket?"
"Karena gue mau terus bareng-bareng sama lo, kaya gini."
___o0o___
«Salma's PoV»
"Karena gue mau terus bareng-bareng sama lo, kaya gini." jawab kak Calum.
Shit.
Anjing gue bener-bener mau teriak tapi gue tahan banget, kalo gue teriak kan berabe ntar kalo ada guru yang nyadar. Well iya, gue sama kak Calum bolos kelas, kita masih di sekolah, tapi enggs masuk ke kelas, alesan gue sih jaga UKS, padahal kaga.
"Haha sa ae lu kak," ucap gue berusaha untuk terdengar agar tidak gugup.
Kak Calum menatap gue serius. "Sal," panggilnya.
"Ya kak?" sahut gue sambil balas menatapnya, tapi yang gue tatap bukan matanya, melainkan gue menatap dahinya karena mata kak Calum itu berhasil bikin gue jatuh lagi dan lagi lebih dalam.
Kak Calum berjalan menghampiri gue, ia menggenggam kedua tangan gue yang membuat darah yang ada disekujur tubuh gue mengalir lebih cepat dari biasanya. Sumpah gue bener-bener gak tau harus ngapain, yang gue lakuin cuma diem aja tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Sal, gue suka sama lo."
Anjing.
Udah tau sih, tapi ini gue denger jelas banget dari kak Calum sendiri. Gue bener-bener kaya orang bego tau gak, yang gue bisa lakuin cuma menatap matanya sambil terdiam membeku.
"Lo ma–"
ETA TERANGKANLAH....
ETA TERANGKANLAAAAAAHHHH....Omongan kak Calum terhenti karena bel istirahat kedua baru saja berbunyi, hebatkan bel sekolah gue?. Kak Calum mendengus kesal dan menunggu bel selesai berbunyi dengan wajah betenya yang membuat gue terkekeh pelan.
Setelah bel selesai dan dibarengi dengan anak-anak yang keluar dari kelasnya masing-masing, kak Calum kembali menatap gue dengan serius yang membuat gue merinding karena hell, kak Calum natap gue bener-bener serius jir.
"K-kaka mau ng-ngomong apa?" tanya gue sedikit tergagap.
Tau gak, gue risih kak Calum liatin gue kaya gitu, kesannya kaya gue itu punya salah sama dia. Gue baru sadar ternyata udah banyak orang-orang yang liatin gue sama kak Calum, yaiyalah udah bel istirahat.
"Salma Najwa Putri"
"LO MAU GAK JADI PACAR GUE?!"
ANJING.
Anjing anjing anjing, kalian tau gak sih, barusan kak Calum nembak gue, dan dia teriak yang membuat semua orang menatap kami berdua. Anjing sumpah gue pengen teriak karena seneng dan gue juga pengen nampol kak Calum karena dia main asal teriak aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas • Hood ✔
Fanfiction[COMPLETED] "Kelas berapa?" "Kelas 10" "Oh pantes gak pernah liat" Oh kakak kelas toh -Salma Copyright © 2017 by Shameron9498 A Fanfiction by Calsal [TYPO EVERYWHERE]