___o0o___
«Salma's PoV»
Gara-gara grup chat rame banget tadi malem, bahkan sampe anak-anak IPA ngomongin, gue terpaksa dateng ke sekolah pake hoodie dan menutup kepala gue dengan tudung, gue juga memakai masker biar gak ada yang ngenalin gue.
Well tapi dengan berpenampilan seperti ini ke sekolah membuat beberapa murid menatap gue dengan horror, seolah-olah gue itu psikopat.
Gue memasuki kawasan kelas 11 IPA dan IPS, pokonya kelas 10 itu kelasnya ada di paling belakang. Gue melewati kelas 11 IPS 3 a.k.a kelasnya kak Calum, dan kelas 11 IPS 4 a.k.a kelasnya kak Cameron.
Gue bisa liat dengan jelas kak Calum dan kak Michael yang tengah nongkrong di depan kelas dengan teman-temannya mungkin?. Gue menundukkan kepala gue dan berjalan dengan cepat melewati kelas itu hingga seseorang memanggil gue.
"Eh dek yang pake hoodie abu-abu tuh!"
Sontak gue menghentikan langkah gue dan menatap kelas kak Calum. Sumpah gak tau kenapa gue degdegan banget anjir, gue bener-bener ngerasa aneh aja setelah masalah grup itu.
"Sini geh!"
Dengan ragu gue melangkahkan kaki gue menuju kelas kak Calum. Kak Calum keliatan gak peduli dengan gue, sedangkan kak Michael melihat gue dengan tatapan curiganya.
"Kelas berapa?" tanya kak Niall, gue tau namanya karena gue baca dari name tag mereka.
"10 IPS 5 kak," jawab gue pelan dan juga membuat-buat suara palsu.
"IPS 5 toh, kenal Salma gak? Yang semalem diomongin di grup, yang rame-rame itu loh?" tanya kak Niall.
"Oh Salma, k-kenal kak," jawab gue gugup.
Sumpah gue takut banget kalo mereka tau gue itu Salma. Dari tadi kak Michael masih menatap gue dengan curiga, dan kak Calum juga ikut menatap gue dari atas hingga bawah. Gue gak tau emangnya ada yang salah gitu ya dari penampilan gue?.
"Dek, punya muka cantik tuh jangan ditutupin," seseorang membuka tudung hoodie gue dan melepas masker yang gue pake.
Gue membelalakan mata gue terkejut dan memandang kakak kelas yang baru saja menarik tudung hoodie gue dan melepas asal masker yang gue pake. Dari name tagnya, namanya kak Harry, ini semua sih yang semalem muncul di grup anjir.
"Loh, Salma?" ucap kak Calum dan kak Michael berbarengan.
Mampus gue, mati aja gue jing.
Gue menghiraukan mereka semua dan langsung berjalan dengan cepat menuju kelas gue. Aduh sumpah itu yang namanya kak Harry main asal lepas masker gue aja, kalo narik tudung sih ya ga jadi masalah.
Baru aja gue sampe di depan kelas, gue melihat ada kak Cameron yang tengah berdiri dan bersender di samping pintu kelas sambil menatap layar handphonenya.
"Pagi kak," sapa gue sokap.
Kak Cameron mengalihkan pandangannya pada gue. "Eh Salma, pagi juga," sahut kak Cameron sambil tersenyum.
Kak Cameron menyimpan ponselnya dalam saku seragamnya, saat gue mau masuk ke kelas, tangan gue ditahan sama kak Cameron. Gue hanya menatap kak Cameron dengan tatapan 'apa?'.
Sebelum kak Cameron menjawab, gue sempet ngeliat kak Shawn yang lagi ngobrol serius sama Dyah, sedangkan Finna tengah sibuk dengan handphonenya sambil senyum-senyum gak jelas.
Oke, balik lagi ke kak Cameron yang kini masih menggenggam tangan gue. Anjir gue beneran degdegan, mana takut ada yang liat lagi duh.
"Kenapa kak?" tanya gue pada kak Cameron.
"Gapapa heheh," jawab kak Cameron sambil tersenyum.
Gue mengernyitkan dahi gue bingung, namun gue tidak memperdulikan itu dan duduk di bangku gue. Gue bisa melihat Dyah dan kak Shawn yang sepertinya habis mengalami perdebatan panas karena tadi gue liat kak Shawn kayanya murung banget.
"Kenapa lo?" tanya gue pada Dyah saat gue duduk di sampingnya.
"Tau ah gelap," jawabnya ketus.
Gue mengangkat sebelah alis gue semakin bingung karena sikap Dyah yang aneh. Perasaan ini udah agak siang loh, udah terang anjir. Gue menatap Finna dengan tatapan bertanya dan dia hanya mengedikkan bahunya dan menggelengkan kepalanya.
Gue juga mengedikkan bahu gue dan kemudian mencari-cari buku novel gue di kolong meja. Ya, gue selalu ninggalin buku novel gue karena well, males juga kalo gue bawa pulang, soalnya berat heheh.
Saat gue berusaha menemukan novel The Death Cure kesayangan gue, gue mengernyit bingung karena buku novel yang gue temuin itu buku novel The Fever Code dengan sebuah coklat diikat bersama buku novel itu.
Gue mengambil note yang tertera di atas bungkus coklat itu dan membacanya.
Semoga suka ya sama novel dan coklatnya heheh, btw The Death Cure ada di kolong meja Dyah ya!
-C 💕
Gue memiringkan kepala gue karena kebingungan.
'C' siapa?
•
"Sal ayo buruan ke lapangan ah!"
"Bentar gue ganti baju dulu jir!"
Finna bilang kalau dia akan pergi duluan ke lapangan basket, gue hanya mengiyakannya. Gue masuk ke dalam ruang ganti putri dan berniat mengganti baju gue.
Gue mengambil baju basket dari loker gue dan mengganti seragam gue. Setelah selesai gue pun kembali ke loker untuk menyimpan seragam. Namun, sesuatu di dalam loker gue menarik perhatian gue.
Sebuah boneka Stitch dan sebungkus coklat.
Gue mengambil kedua benda itu dan membaca note yang tertera di tangan boneka Stitch itu.
Main basketnya yang semangat ya!
-C ❤
Sumpah gue bener-bener bingung banget tau gak, tadi pagi ada coklat sama novel, sekarang ada boneka sama coklat juga. Pengirimnya sama-sama berinisial 'C', apa ini pengirim yang sama dengan yang tadi pagi?
Sebenernya pemikiran gue sih 'C' itu ya kak Calum atau gak kak Cameron. Tapi gue gak yakin sih kalo mereka stalker gue, secara kan gue baru juga beberapa hari kenal sama mereka.
Tapi gue mikir lagi nih ya, kak Calum sama kak Cameron itu kan cowo, nah gue tuh lagi di ruang ganti cewe. Masa iya kak Calum atau gak kak Cameron masuk ke sini dan naro coklat sama boneka? Kalo yang tadi pagi sih masih masuk akal, tapi yang sekarang engga.
•
"Lama amat sih ganti baju doang," omel Finna.
"Salma lari keliling lapangan empat kali sendiri ya, suruh siapa telat," kata kak Luke sambil terkekeh pelan.
Gue memutar bola mata gue malas dan mulai berlari keliling lapangan. Sumpah gara-gara insiden coklat nih gue jadi telat dateng kan ah.
Gue juga masih kepikiran sebenernya siapa sih orang yang ngirim itu? Gue memutar otak gue untuk mencari-cari nama seorang cewe dari huruf 'C' yang cukup dekat dengan gue. Namun pikiran itu buyar ketika seseorang mengagetkan gue dari belakang.
"HOY!"
___o0o___
Ntab kan apdet malem2 heheheh 😂
Anj gue ngantuk sumpah, dah ah w mau tidur bay 😪
Good night epribadeh 😴
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas • Hood ✔
Fanfiction[COMPLETED] "Kelas berapa?" "Kelas 10" "Oh pantes gak pernah liat" Oh kakak kelas toh -Salma Copyright © 2017 by Shameron9498 A Fanfiction by Calsal [TYPO EVERYWHERE]