Twenty : Maaf

2.4K 163 18
                                    

___o0o___

«Salma's PoV»

"Aduh lepasin sakit kak!!"

"Kak? Gue pacar lo, bukan kakak lo," jawab Calum sewot.

Calum menarik gue menuju tempat parkiran, lebih tepatnya ke motor dia sih.

"Eh gue pulang sama Hayes anjir, jangan mak–"

"Gue pacar lo, dan gue berhak buat ngatur lo," potong Calum yang kemudian memberikan helmnya pada gue.

Gue hanya mendengus kesal dan mengambil helm itu dari genggaman Calum, setelah itu gue naik ke motornya dan memegang pundaknya.

Calum mulai menjalankan motornya, awalnya dia biasa aja bawanya, tapi lama-lama makin cepet udah kaya lagi balepan. Gue mencengkram dengan kuat pundak Calum dan tidak bisa mengatakan apapun.

Sumpah gue takut mati anjir.

"Cal pelan-pelan aja! Gue belom mau mati!" ucap gue sedikit berteriak agar dia bisa mendengarnya.

Namun Calum tak menggubrisnya sama sekali, dia cuma menatap gue dengan tatapan datar lewat kaca spion. Sebenernya ni anak kenapa sih? Toh dia yang salah kok malah dia yang marah sih? Lagian gue pake nurut segala lagi ya tadi buat pulang bareng sama dia.

Akhirnya gue cuma bisa diem dan mencengkam bajunya dengan erat. Tak lama kemudian akhirnya kita sampe juga di rumah gue, gue pun turun dan mengembalikan helmnya dengan muka yang super jutek. Sumpah banget dia ngeselin hari ini, aneh tau gak.

Gue beranjak masuk ke dalam rumah, namun tangan gue ditahan oleh Calum yang membuat gue refleks kembali menatapnya.

"Aku cape Cal, mau tidur," ucap gue jujur.

Gue beneran cape banget.

"Kamu marah?" tanyanya.

Yaiyalah jing.

"Engga ish, udah aku mau masuk, besok banyak–"

"Kamu bohong," potong kak Calum yang kemudian menatap mata gue.

Gue memutar bola mata gue untuk memutuskan kontak mata. "Ya menurut lo aja jing," jawab gue.

Calum menghembuskan nafasnya pelan. "Dia itu cuma temen Sal," ucapnya dengan wajah memelas.

"Yaudah gue juga gak marah soal itu kok, gue cuma gak suka aja dengan sikap lo yang main asal narik-narik tangan gue," ucap gue ngeles.

Iya sebenernya gue juga marah sih soal dia yang masih natap mantan gebetannya itu sedangkan gue pacarnya kaya gak dianggep sama sekali. Hell gue baru pacaran seminggu aja udah kaya gini, gimana ntar seterusnya?

Apa bisa gue bertahan sama Calum?

"Aku gak suka liat kamu sama Cameron," ucapnya.

Apa hubungannya jir?

Gue terkekeh sarkas. "Dia cuma temen Cal," jawab gue mengulang perkataannya.

"Udah ya gue cape mau tidur," ucap gue yang kemudian melepaskan genggamannya dan masuk ke dalam rumah meninggalkan Calum yang masih terdiam di tempat.

"Ah adow sakit Sal anjiran dah lu mah gak pelan-pelan."

Gue lagi-lagi memutar bola mata gue karena kak Luke yang ngedumel terus dari tadi, padahal gue juga udah pelan-pelan ngobatin luka dia.

Kakak Kelas • Hood ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang