8

29.8K 1.7K 93
                                    

ALVA POV

Ini benar-benar menyebalkan.kenapa papa selalu mendesakku untuk mengurus bisnisnya itu.aku juga sudah pernah bilang padanya kalau aku akan tetap melanjutkan usahaku sendiri sesuai hobiku.aku tak bisa di kekang oleh pekerjaan yang mengharuskanku bekerja dari waktu ke waktu.

Aku sibuk menggonta-ganti channel televisi di hadapanku setelah papa pergi dari ocehannya beberapa menit yang lalu.yap..aku sekarang di rumah.

Pintu rumah terbuka ketika aku meletakkan remote karna telah mendapatkan acara yang pas untuk ku tonton.jeany masuk bersama seorang wanita yang tidak terlalu aku peduli kan karna dia selalu membawa temannya ke rumah.

"Alva...kamu terlihat makin tampan saja." teriakan itu membuatku mengalihkan pandanganku.

Clara

Aku berdiri untuk memeluk sepupuku ini.dia memelukku dengan sangat erat.

"Ada apa kamu ke sini?" clara tak menjawab tapi malah mendorongku,lalu dia memilih duduk di sofa.

"Bukannya menanyakan kabar aku malah nanya tujuan aku ke sini." nada cemberut terdengar jelas dari ucapannya.

Aku memilih duduk di samping clara melanjutkan tontonanku tadi yang sempat tertunda.

"Alva..."

"Hmm.." aku masih tetap menatap lurus ke depan tv.

"Buatin aku minum dong,haus nih."

Aku tak menjawab malah memanggil jeany.

"Apa kak?" teriak jeany yang sedang berjalan turun dari tangga.

"Buatin kakak minum,kakak haus." ucapku meniru ucapan clara barusan.

"Gak ah,males.buat aja sendiri kan kakak punya tangan." ucap jeany sewot.

Aku mengalihkan tatapanku pada clara,"itu jawaban aku." membuat clara melototkan matanya.

Cubitannya sudah melayang di pinggangku.membuatku mengelak beberapa kali tapi tetap saja cubitannya terasa sakit di kulit.

"Aduhh..udah dong ra sakit ini." ucapku sambil mengusap-usap pinggangku yang terasa perih.

" kamu sama aja deh kayak lana." ucapku melihat bekas cubitan clara.

"Lana..?"

Ups.oke kali ini aku salah bicara.

"Ada hubungan apa kakak sama lana sekarang."

See..jeany sudah menyamar jadi wartawan sekarang.

"Gak ada."
Aku segera berdiri.tenggorokanku terasa kering.

"Eh..kakak mau kemana jangan kabur." jeany menarik kerah belakang bajuku sebelum aku sempat bejalan.

"Gak usah lebay,kakak mau ambil minum ke dapur." jeany melepaskan tangannya membiarkanku pergi.

Aku membawa dua gelas jus jeruk ditanganku,menaruhnya di meja kaca kecil di depan sofa kami duduk.clara mengambilnya dengan sumringah meminumnya hingga setengah.aku tau sekarang dia benar-benar haus.

Aku melihat notifikasi di hp ku,ada chat dari temanku.

Natha : sibuk gak,basket yuk

Alva  : dimana ?

Natha : tempat biasa,udah rame nih

Alva : oke

Aku menyimpan kembai hp ku.main basket sepertinya bukan ide yang buruk karna sudah lama aku tidak bermain dengan salah satu hobiku itu.

Alvara(gxg)(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang