9

27.7K 2.1K 160
                                    

ALVA POV

"Ya ampun..jidat kamu udah lipat tujuh tau gak.mikirin apa sih sampai ngelamun segitunya."

Ucapan lebay rama tak ku gubris,aku masih tetap duduk bersandar di sofa santai ruangan studioku.

Salah alva..salah kamu salah banget.mengingat kejadian seminggu yang lalu membuatku uring-uringan dan melamun gak jelas begini.

Bagaimana mungkin aku mengatakan kalimat kurang ajar itu pada lana.

"Rama.."

"Hmm.."

"Menurut kamu kalau aku bilang pada cewek kalau cewek itu murahan gimana,kira-kira dia bakalan benci atau marah sama aku gak ya."

Rama diam sebentar mendengar ucapanku barusan.

"Tunggu tunggu..sejak kapan kamu mikirin cewek sampai segitunya."

Oke fine.aku suka lana lagian memang aku gak pernah sebelumnya mikirin bagaimana perasaan seorang wanita setelah mendengar kata-kata kasar dari mulutku.

"Kayaknya aku suka lana." ucapku spontan.

"Oh..jadi ini toh yang bikin alva jadi sering melamun." rama menggodaku.

" tapi kamu gak akan nembak lana dengan alasan 'kayaknya' kan al." rama mengulang sedikit ucapanku.

"Gila aja kamu" ucapku mendorong kepala rama.

"Aduh..kepala orang ganteng kok didorong sih." ucap rama mengelus kepalanya dengan ekspresi yang dibuat-buat.

Pintu ruanganku terbuka.menampilkan yana yang mulai berjalan ke arahku.dia cantik dan seksi dengan pembawaannya.

"Wih partner seksinya datang.hai yan."
Sapa rama pada yana yang sudah duduk manis di sampingku.

"Hai rama." balas yana.

"Sepertinya aku pergi aja deh dari ruangan ini,ada aroma gairahnya di sini." ucap rama santai sambil keluar berjalan menuju pintu.

Yana mulai merangkul lenganku manja dengan kepalanya bersandar didadaku.

"Kok baru nelpon sekarang,kemarin-kemarin kemana?."

"Lagi pengennya sekarang." jawabku sambil mendudukkan yana dipangkuanku,lalu menciumnya tergesa.

Aku lagi tak ingin menelanjanginya saat ini.jadinya baju sekaligus bra nya ku naikkan hingga atas dadanya.

"Buka aja bajunya al." ucap yana saat aku mencium lehernya.

"Gak usah.aku pengen begini aja." jawabku sambil meremas kedua payudaranya.

Lalu yana tiba-tiba mendorongku dengan keras.

"Kamu kenapa sih." ucapku sedikit meninggi karna dia memberhentikan aktivitasku.

"Kamu yang kenapa,memperlakukan aku kayak aku benar-benar gak ada dihatimu."

"Bukankah ini kesepakatannya?"

PLAK

Shit.aku memegang pipi kiriku yang terkena tamparannya.

"Kesepakatan..jadi kamu selama ini cuma anggap aku tak lebih dari kesepakatan itu.kamu brengsek al."

"Kamu tau dari awal aku brengsek."

PLAK

"Bitch !!.keluar dari sini sekarang juga." ucapku penuh penekanan.habis sudah kesabaranku,bisa-bisanya dia menamparku dua kali.

Bukannya dia yang memohon-mohon padaku tapi sekarang malah dia yang bilang aku brengsek. Arrrgh.

Lebih baik aku cari udara segar,pusing lama-lama jika aku masih dalam ruangan ini.

Alvara(gxg)(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang