18

22.4K 1.3K 122
                                    

ALVA POV

Sudah hampir satu jam kami menunggu tapi clara dan rain tak kunjung kembali, ku lihat naya beberapa kali melihat handphone nya dengan raut khawatir. Cemburu hmm??

"Sudahlah naya, rain sama clara gak bakal ngapa-ngapain kok. " ucap lana yang sekarang duduk di sebelah naya karna mereka baru saja berkenalan.

"Tapi ini udah lebih satu jam loh, emang mereka kemana sih. " ucap naya kesal sendiri.

Aku hanya diam memperhatikan ocehan naya dan lana yang mencoba menenangkannya.

"Kamu gak kerja?. " tanyaku pada lana mengingat hari sudah hampir jam sepuluh.

"Sekarang hari sabtu alva, aku gak kerja. " ucap lana.

Oh iya ya, kenapa aku bisa lupa begini.

"Kalian udah berapa lama pacaran?." tanya naya pada kami berdua.

"Baru beberapa bulan kok, kamu udah berapa lama nikah sama rain? Terus gak ada niatan punya anak?, sejak kapan kalian pindah ke amerika?"

Ku lihat naya terlihat bingung dengan pertanyaan lana yang bertubi-tubi. Ck gadis ini.

"Satu-satu nanya nya bawel." ucapku gemas pada lana yang di balas cengiran olehnya.

Setelah naya menceritakan beberapa kisahnya pada kami, tak lama pintu apartemen ku terbuka dan menampilkan dua makhluk yang sedari tadi kami tunggu.

Tapi seperti ada yang aneh dari mereka, meskipun wajah clara terlihat sembab, mungkin saja karna menangis tapi wajahnya terpancar senyum penuh arti. Berbanding terbalik saat dia pergi beberapa waktu lalu. Pasti ada sesuatu nih.

Rain segera menghampiri naya dan mengucapkan maaf beberapa kali pada wanita nya itu. Sedangkan clara pindah duduk ke sebelah ku.

"Kenapa wajah kamu kayak habis menang judi begitu?." bisikku pada clara.

Clara memukul bahu ku, lah apa yang salah dengan pertanyaanku.

"I have something." jawab clara sambil tersenyum.

"And you have a trouble." ucapku membuat clara kebingungan, lalu berikutnya berganti dengan ekspresi kaget dan cemasnya.

"Alva..?!!, natha mana?. " teriaknya tiba-tiba.

"Aduh.. Gak usah pakai toa juga ngomongnya clara." ucapku meringis sambil mengusap kuping sebelah kiri ku.

"Dia ke kamar tadi." jawab lana.

Gadis itu buru-buru ke kamar, lana pindah duduk menjadi disebelahku.

"Kami pulang dulu ya." ucap rain tiba-tiba.

"Loh.. Kok cepat banget, kan baru saja tiba." ucap lana mewakili pertanyaanku.

"Kami harus ke rumah orang tua naya, soalnya kami belum sempat ke sana tapi kalian tenang saja lusa kita akan ketemu lagi kok." jelas rain.

Lalu rain dan naya beranjak pergi dan menitip izin pulang untuk clara dan natha. Tinggallah aku dan lana di ruang tamu.

"Kamu ke sini deh." ucapku sambil menyuruh lana duduk dipangkuanku. Lalu aku memeluknya erat.

"Ada apa?. " tanya lana bingung sambil sedikit melihatku ke belakang karna dia duduk menyandar di dada ku.

"Aku sudah menahan ingin memeluk mu dari tadi. " ucapku sambil mencium puncak kepalanya.

Aroma tubuhnya tak seperti gadis lain, dia memiliki aroma seperti bayi(?).

"Kamu pakai sabun bayi?." tanyaku karna dari awal aku selalu mencium aroma bayi dari tubuhnya.

Alvara(gxg)(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang