25

17.8K 1K 74
                                    

ALVA POV

Sabtu pagi ini entah mengapa curut-curut ini mengganggu pagiku yang seharusnya cerah menjadi suram, oke mungkin sedikit berlebihan.

Karena mereka aku membatalkan janji ku dengan angga untuk latihan musik dirumahnya.

"Bukannya kamu ada kuliah hari ini? Kenapa malah ke sini?." tanyaku pada jeany yang terlihat asik berbincang dengan lana dan clara.

"Emang aku gak boleh ke rumah baru kakak? Lihat tuh lana kakak aku kejam banget kan, kenapa sih kamu malah mau sama dia." ucap jeany sewot dan malah menjelekkan ku di depan lana.

Di ujung sofa rama dan natha tertawa.

"Jeany jeany, masa gak tau sih kalau kakak kamu itu orangnya romantis banget. Ya iya lah lana jadi suka."

"Di tambah lagi alva sudah menyiapkan keju—"

Dengan cepat aku melempar bantal sofa ke wajah rama agar dia tidak melanjutkan ucapannya itu.

"Udah ah, panas nih ayo kita berenang." ajak clara, langsung berjalan ke halaman belakang yang terdapat kolam berenang.

"Yeayy, naked party!!"

Sorakkan natha membuat semuanya melotot tajam sedangkan clara meringis malu.

"Kamu gak dapat apa-apa hari ini." ancam clara yang membuat natha bungkam seketika.

"Sabar bro, hidup memang keras." ucap rama menepuk-nepuk bahu natha sambil tersenyum jahil.


Aku tertawa melihat wajah cemberut natha saat kami mulai berenang. Sampai tatapan ku bertemu dengan lana yang tertangkap sedang mencuri pandang ke arahku.

"Kakak pacarannya kayak abg, pakai tatap-tatapan segala."

Jeany bicara ketika dia baru mau masuk kolam. Aku kembali melihat ke arah lana tapi dia sudah tidak melihat ke arahku lagi tapi malah asik bicara dengan clara.

"Iya, sudah tinggal bareng. Emang gak bosan apa." sambung natha.

"Gak ada kata bosan dalam hal mencintai, jika bosan berarti sudah tidak ada rasa."

"Lana!, lana. Alva ngomongin mantan nih." teriak rama saat aku selesai bicara.

Lana berenang mendekat ke arah kami, tanganku segera menariknya ke tubuhku.

"Ada apa?." tanya lana.

"Gak ada apa-apa kok." jawabku.

Kakiku menginjak kaki rama di bawah air, agar dia tidak bicara yang aneh-aneh. Dia diam sambil mengangguk.

"Duh, mulai deh mesra-mesraannya." sewot natha.

Melihat aku dan lana masih saja saling mendekap.

"Eh jeany, pacar kamu mana? Percuma cantik kalau gak ada pacar." tanya natha.

"Ada kok, dia lagi kerja."

Jawaban jeany membuatku agak kaget, masalahanya jeany tidak pernah membahas pacar padaku.

"Kenapa gak kenalin sama kakak?." tanyaku menyelidik. Aku tak ingin jeany pacaran dengan sembarang orang.

"Jangan-jangan pacarnya jeany kayak alva juga, cewek ganteng." sambut rama.

"Nggak kak rama. Pacar aku itu cowok, udah kerja lagi."

"Kapan-kapan jeany kenalin ke kakak." ucap jeany padaku.

"Udah yuk, dingin nih." ucap lana yang ku balas anggukan.

Aku dan lana pergi ke kamar kami, tanganku dengan sigap menarik lana untuk berbaring denganku di atas kasur.

Alvara(gxg)(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang