14

25.6K 1.4K 173
                                    

AUTHOR POV

Cincin yang melingkar di jari manis lana tak hentinya dipandangi daritadi.cincin itu baru diberikan alva waktu dia akan berangkat ke amerika.alasannya agar lana tak di dekati siapapun saat jauh darinya dan sekarang sudah seminggu alva pergi.

Sungguh lana sangat merindukan alva walaupun mereka sering melakukan video call tapi rindu itu tak kunjung hilang.

"Bogoshipda.. Bogoshipda.. Bogoshipda".

Terdengar suara mira dari samping lana yang menyanyikan lagu Bts yang berjudul spring day dengan caranya yang dibuat-buat lebay.

"Apaan sih mir.."

"Aku kan cuma mau hibur kamu lana." ucap mira yang lagi dibuat-buatnya sok sedih.

"Haaa... Mira..!! Aku kangen banget."teriak lana yang membuat pelayan lain menengok kaget pada mereka.

"Kamu kira ini di hutan, main teriak-teriak aja." ucap mira sambil senyum canggung pada pelayan lain karna kelakuan lana.

Sampai tiba-tiba datang seorang pria tampan dengan kemeja kerja biru muda serta dasi yang masih menempel di tubuhnya.

"Divo..? " tanya lana saat laki-laki yang dipanggilnya divo itu sudah sampai di depannya dengan senyuman khas yang mana divo lah yang membuat alva cemburu buta waktu di mall.

"Hai lana.., nanti kamu pulang jam berapa?. "

Bukannya memesan roti, divo malah bertanya hal yang membuat mira mengerutkan dahi nya.

"Jam 3." jawab lana singkat sambil melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Pertanda kalau sebentar lagi waktu nya jam makan siang.

"Kalau gitu bagaimana kalau kita makan siang bareng. " tawar divo pada lana.

"Gak usah.. Aku udah janji makan sama mira, iya kan mir?. " tanya lana sambil menyikut lengan mira di sampingnya yang dijawab anggukan bingung oleh mira.

"Yahh... Tapi nanti kalau pulang aku yang jemput ya. "

Belum sempat lana menjawab laki-laki itu sudah pergi duluan tanpa pamit bahkan sebelum lana sempat menolak.

Divo merupakan teman lana dari sma. Bukannya lana tidak tau kalau divo sudah lama mengaguminya tapi baru beberapa bulan belakangan ini laki-laki itu baru berani menyatakan cintanya pada lana.

Sebenarnya divo laki-laki yang baik dan tampan.ekonomi keluarganya juga dari kelas menengah ke atas dan dulu selalu menjadi juara di kelas.

Tapi lana tidak memiliki perasaan apapun pada divo meskipun beberapa kali dia mendekati lana.

"Ingat pacar lana..ingat pacar,ngelamunin orang lain aja.eh btw yang tadi itu ganteng juga ya." ucap mira sedikit mengejutkan lana.

"Kalau ganteng pacaran aja kamu sama dia biar gak jomblo lagi."

Lana tersenyum sambil mengangkat tangan kirinya memamerkan cincinnya pada mira yang membuat gadis itu memahan jengkel karna sikap lana.

.
.
.
.
.
.

Alva memasuki nightclub dengan rama yang selalu berada di sampingnya,dia berjalan sambil mengedarkan pandangannya mencari posisi duduk yang dirasanya nyaman.

Setelah mendapatkan tempat duduk,rama segera memesan vodka pada bertender yang tak jauh dari tempat mereka duduk.

Aura alva yang tenang dan begitu memikat ternyata mampu membuat para wanita di sana melirik alva tiada henti dan yang pastinya alva tidak peduli akan hal itu karna yang ada dalam pikirannya saat ini yaitu lana.

Alvara(gxg)(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang