"Biarlah cucuran air mata ini yang bertutur ketika mulut tak sanggup lagi mengungkapkan sebuah kesakitan. Dan 3 Kata yang paling menyedihkan ialah 'Sesungguhnya', 'Seandainya', & 'Seharusnya'."
*****
Happy reading! ^^
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💗💗💗💗
(Cerita sebelum kedatangan Kanna dan Caroline ke perusahaan Nino)
Studio Star Idol
Bunyi suara dari hairdryer bergema di ruangan serta obrolan para model-model yang sedang menunggu pemotretan sambil dirias. Dan salah satu model yang berada di ruangan tata rias itu adalah Kanna. Kanna yang sedang di make up, tidak sengaja mendengar pembicaraan dua orang model yang juga sedang dirias di ruangan itu.
"Jadi mantanmu waktu SMP adalah Nino Fernandez? Pengusaha tampan yang sukses di usianya yang terbilang cukup muda itu?" tanya Raisha menatap lawan bicaranya di cermin.
Wanita yang duduk di sebelahnya mengangguk.
Nino Fernandez? Apa dia adalah kekasihnya si Upik? Aku harus memastikannya, batin Kanna mempertajam pendengarannya.
"Wah kau hebat juga bisa mendapatkan Nino, Lin," puji Raisha. "Terus kenapa putus?" tanyanya.
"Aku lebih memilih mengejar cita-citaku, Sha," jawab si model dengan panggilan Lin. Lanjutnya, "Lagipula waktu itukan Nino masih sangat muda. Dia lebih muda dariku dua tahun, jadi agak aneh sih bagiku."
"Usia mah bukan jadi masalah, Lin. Kalau Nino mau sama aku, walaupun terpaut empat tahun pun aku akan menerimanya dan tidak akan ku lepaskan. Terus sekarang kau tidak menyesal putus darinya?" tanya Raisha lagi.
"Sedikit. Padahal tadinya dia tidak mau pisah, dan mengusulkan untuk menjalin hubungan LDR."
"Terus, terus..," sela Raisha menoleh. Rasa penasaran akan cerita temannya menyelimutinya.
"Ya aku tolak."
"Yaa, kau ini bagaimana sih?!" protes Raisha.
"Habis aku tidak percaya dengan hubungan seperti itu."
Raisha melipat kedua tangannya di dada. "Lha, bukannya sekarang kamu sedang berhubungan jarak jauh dengan Austin? Itu namanya kan LDR juga," sahutnya.
"Ya kan itu dulu, Sha. Penyesalan kan selalu datang belakang."
"Iya, kalau datangnya diawal namanya pendaftaran," timpal Raisha melanjutkan ucapan temannya.
"Tapi, Sha, aku memang sedang mencari Nino sih. Papaku ingin mengajaknya kerja sama membangun proyek."
"Wah, bisa CLBK lagi nih," goda Raisha sambil tertawa.
"Ah kau ini! Tidak mungkinlah! Aku pacaran dengannya dulu itu juga karena coba-coba. Sebenarnya yang ku suka adalah sahabatnya yang bernama Alan. Tapi, aku ditolak karena dia memilih persahabatannya dengan Nino." Ingatan masa lalunya muncul di benaknya.
Flash back...
"Maaf, Lin, aku tidak bisa menerimamu. Sahabatku, Nino, sangat menyukai dirimu. Aku tidak mau menyakitinya," tolak Alan halus.
......
"Aku ingin menanyakan sesuatu sebelum kamu pergi, Al. Apa kamu juga menyukaiku?"
Alan terdiam sejenak. "Aku sedang menunggu wanita di masa laluku kembali, Lin. Jadi, sekali lagi maafkan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (ON HOLD)
RomanceBiarlah aku mencintai dengan caraku sendiri. Cinta dalam diam. Cinta yang tak harus memiliki. Aku cukup senang bersama 'Dia', walaupun hanya ku lihat dari sela-sela kebersamaanya bersama sahabatku. Tapi tidak kusangka hari demi hari yang ku lewati...