6. Tidak terduga

284 33 45
                                    

"Terkadang kamu harus menunjukkan sisi buruk dan lukamu hingga kamu dapat melihat siapa yg bisa menerima dan tetap memilih tuk jadi teman atau pendampingmu."

******

(Mulmed Vino ⬆)

Happy reading! ^^

💙💚💛💜💝💖💗💟💖💗💙💚💛

SOFIE POV

Dua minggu sudah berlalu sejak insiden wanita rubah berkedok Nenek Lampir itu dan hubungan aku dengan Nino pun tidak ada masalah. Nino sudah menjelaskan semuanya kepadaku tanpa ada yang ditutupinya.
Aku tidak marah padanya saat dia dengan jujur mengatakan bahwa memang benar adanya dia mempunyai hubungan dengan Shintia sebelum bertemu denganku. Yang tidak benar itu adalah foto yang kulihat. Ternyata itu adalah foto editan.

Ya ampun tuh si Rubah, kerajinan banget sampe ngedit foto segala demi membuatku panas!

Saat ini Nino sedang mengantarku pulang. Kami baru selesai makan malam dengan pihak yang kami ajak untuk bekerja sama dalam proyek baru Nino. Sampai di pekarangan rumahku, Nino membukakan pintu untukku keluar dari dalam mobil. Dan saat Nino ingin mengecup keningku, dari arah pintu masuk rumah keluarlah Vino. Dia mengeluarkan deheman keras membuat Nino jadi salah tingkah.

"Ka Vino..?" Aku segera mengenalkan Nino dengan kakak angkatku. Mereka pun saling bersalaman.

Selang beberapa menit, mobil CRV hitam milik Kanna masuk ke pekarangan rumah. Dia keluar dan berjalan menghampiri kami. "Wah si Upik punya pacar ya?" sindir Kanna kepadaku.

Kanna memanggilku dengan sebutan Upik, kependekkan dari Upik Abu.

Aku menghelus dadaku. Sabar, Sofie!

Nino mendekatiku dan berbisik. "Siapa Upik?" tanyanya.

Selama aku mengenal Nino dari sekolah, aku belum pernah sekalipun menceritakan semua tentang diriku ataupun keluargaku padanya. Mungkin yang Nino tahu tentang diriku adalah aku itu wanita yang bahagia tanpa masalah. Aku yang mempunyai orang tua yang menyayangiku dan saudara yang mengasihiku. Tapi kenyataannya adalah kebalikannya. Dan jujur, aku masih belum siap untuk menceritakan kepada Nino.

Jawaban pertanyaan Nino pun dijawab oleh Kanna karena bisikan Nino tadi terdengar sampai ke telinganya. "Upik itu adalah Sofie. Kami memanggilnya dengan sebutan Upik Abu, karena dia bekerja sebagai babu di rumah ini," jawabnya disertai senyuman menghina.

Kulirik sekilas ke Nino untuk melihat responnya dan dia tampak tertegun sesaat. Wajar saja dia akan terkejut.

Sudahlah, apabila nanti karena ini Nino akan memutuskan hubunganku, aku sudah pasrah.

.....

Kulihat, Nino masih saja terdiam dan tidak menjawabnya.

"Kalau melihat dari responmu, kau pasti tidak tahu apa-apa mengenai Upik Abu ini ya?" Kanna menggeleng kepalanya sambil melipat kedua tangannya di dada. "Sayang sekali lelaki tampan sepertimu harus menjalin hubungan dengan Upik Abu. Lebih baik kau jalan denganku. Aku adalah seorang model terkenal. Daripada dia, hanya seorang babu."

Hinaan Kanna diiringi tatapan sinis kepadaku. Aku tahu dia hanya iri padaku. Bukan dari rupa saja aku lebih unggul, tapi dari sejak jaman sekolah, para lelaki yang mendekatinya pasti akan lebih memilihku daripada dirinya.

Aku tidak menangis dengan ejekkannya karena diriku sudah malas untuk menanggapinya ataupun membalasnya. Aku sudah terbiasa dengan semua hinaannya dari saat aku memakai rok warna biru sampai rok warna abu-abu.

You Are My Destiny (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang