Biarlah aku mencintai dengan caraku sendiri. Cinta dalam diam. Cinta yang tak harus memiliki.
Aku cukup senang bersama 'Dia', walaupun hanya ku lihat dari sela-sela kebersamaanya bersama sahabatku.
Tapi tidak kusangka hari demi hari yang ku lewati...
(Ku kasih lagu yang menginpirasiku akan cerita ini)
Happy reading! ^^
>>>>>>>>>>>>>>>>>
"Kenalkan, Al, dia pacarku, namanya Sofie. Dan Beb, ini sahabat terbaikku, Alan Morgan."
"Hai," sapanya sambil menjulurkan tangannya kepadaku. "Nino sudah menceritakan sedikit tentangmu kepadaku," sambung wanita itu sambil tersenyum manis kepadaku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat itu juga seluruh tubuhku terpaku dan membisu, detak jantungku berdetak tak menentu. Aku benar-benar terpana dengan senyum wanita berlesung pipi di hadapanku ini.
Sejak perkenalan itu, aku tidak bisa melupakan senyumannya. Senyuman yang menurutku mengalahkan artis kesukaanku, Candice Swanepoel. Senyuman menawan yang membuat jatuh hati kaum lelaki yang melihatnya. Dan aku adalah salah satu dari para lelaki tersebut. Sepertinya aku telah jatuh hati pada senyuman dari kekasih sahabatku sendiri, Nino Fernandez.
.....
TBC
Jakarta, 27 Oktober 2017.
Hai.. Happy reading ya ^^
Ini cerita seharusnya ku masukkan ke dalam lomba waktu September kemarin tapi tidak jadi karena belum selesai.. hiks.. sedih bgt. Makanya ku publish aja deh. Daripada ku simpan.
Smoga karya baruku ini menyenangkan teman-teman semuanya.
Aku akan publish 2 part. Prolog dan part 1. Ini masih prolog dlo ya.. Aku tidak pintar buat prolog sih. Jadi semoga suka. ^^
Jangan lopa utk follow aku, VOTE cerita ini beserta comment kalian ya. Ditunggu lho. :)