Wawancara Tokoh oleh Z

69 8 0
                                    

Author : yu-oniichan

***

Narasumber Zyu dari salah satu cerita yang belum jadi :'

Narator: "Huah... Agak ngantuk nih, kita mulai aja ya wawancaranya. Udah siap Zyu?"

Zyu: "Eh, iya nih ngantuk banget. Oke langsung mulai aja."

Narator: "Pertanyaan pertama. Bisa ceritain dikit gak tenang diri kamu?"

Zyu: "Oke, Nama saya Zyu, aneh banget ya! Authornya nih gak kreatif. Saya anak pertama dari sebuah keluarga kecil. Umur 20 + hehe.. pekerjaan Detektif Pemerintahan."

Narator: "Wih, detektif. Sugoiii! Pasti punya banyak pacar ya, secara. Wajah kamu tampan gitu."

Zyu: "Pacar... Hehe. Gk ada."

Narator: "Eh, kamu normal?"

Zyu: "Ya tentu aja normal. Tapi untuk saat ini, Saya mau menyendiri dulu. Karena cinta hanya akan membuat otak saya kehilangan kemampuan berpikirnya. Belum bisa 'move on' juga sih. Hikh.. hikh.."

Narator: "Eh, punya mantan? Siapa deh. Ceritain dong!"

Zyu: "Gak usah deh. Dia udah 'gak ada' soalnya. Gak enak ngomongin orang yang udah gak ada."

Narator: "Oke deh, lanjut pertanyaan berikutnya. Sosok siapa yang saat ini kamu rindu?"

Zyu: "Hmmm... Ayah. Saya rindu sama Ayah. Jahat banget nih Author, Ayahku di bunuh. Hikh.. hikh.."

Narator: "Eh, maaf! Saya turut berduka. Oke pertanyaan selanjutnya. Apa yang membuat kamu menarik?"

Zyu: "Hmm... Apa ya? Mata mungkin. Karena mata saya berwarna hijau, mata yang sangat jarang dimiliki orang-orang."

Narator: "Oh, itu bukan 'soft lens' ya. Sugoiii."

Zyu: "Ini asli. Udah deh jangan diliatin aja. Lanjut pertanyaan berikutnya."

Narator: "Iya ia... Apa yang belum kamu dapatkan, dan bagaimana cara kamu mendapatkannya?"

Zyu: "Hmm... Mungkin merubah masa lalu. Karena dalam cerita nanti berlatar di masa depan. Jadi itu bukan sesuatu yang mustahil. Untuk mewujudkannya, selain jadi detektif, saya juga secara diam-diam mempelajari cara membuat mesin waktu."

Narator: "Wih, berat banget tuh. Terus kalau rencana itu gagal?"

Zyu: "Saya sudah berusaha semampu saya. Kalau gagal, lebih baik mati kayaknya. Tapi please! Jangan di buat gagal ya Author."

Narator: "Hehe.. Jangan sampe bunuh diri deh. Oke pertanyaan selanjutnya. Apa konflik yang paling berat yang diberikan Author?"

Zyu: "Hmm... Banyak banget kayaknya. Authornya jahat. Mulai dari Ayah yang dibunuh sama Author. Ibu juga dibuat depresi. Itu benar-benar kejam. Dan satu lagi, kenapa saya dibuat gak bisa 'move on'? Author memang terjahad. Hikh.. hikh.. Tapi gapapa, asal akhirnya nanti dibuat 'Happy Ending' ya!"

Narator: "Aku jadi terharu. Jahat bet Authornya.
Oke, lanjut aja ya pertanyaannya. Pertanyaan terakhir. Marah gak, Author buat nasib kamu sampe jungkir balik begitu?"

Zyu: "Pengennya sih marah. Tapi apalah daya, Saya hanya sebuah imajinasi. Asal Author seneng, Saya mah ikhlas-ikhlas aja.

Narator: "Sugoiii, oke segitu aja wawancaranya. Yang tabah ya Bang Zyu!"


Evaluasi MingguanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang