Wawancara Tokoh oleh Vanny

92 7 0
                                    

Nama : Vanny
Akun WP : tafunazasso
Nama tokoh yang diwawancarai : Keysha Athaleta
Judul novel : Theodore Andromeda

***
Q = Pertanyaan
A = Jawab
Tokoh yang aku pilih untuk mengisi wawancara ini adalah Keysha Athaleta. Salah satu tokoh yang mau berbagi ceritanya untuk menjadi heroine di sebuah tulisanku.
Q : Selamat malam, Keysha. Terima kasih ya sudah bersedia untuk ikut wawancara ini. Nah, karena tak kenal maka tak sayang, ada baiknya kan kalau kamu menceritakan sedikit tentang diri kamu kepada kami semua.
A : (Tersenyum) Nama saya Keysha Athaleta, 22 tahun, seorang mahasiswi jurusan psikologi yang sedang disibukan dengan skripsi dan berkas laporan untuk kerja paruh waktu saya.
Q : Itu saja? Hobi kamu? Kesukaan kamu? Kamu boleh menceritakan apa saja.
A : Kalau ditanya tentang kesukaan; saya suka musik, saya suka udara malam, saya suka kebebasan, saya suka kebaikan orang lain, saya suka memperhatikan tingkah laku manusia; bagaimana manusia tertawa, bagaimana manusia mengekspresikan dirinya, bagaimana mata manusia selalu berbicara lebih dalam daripada bibirnya. Ah, saya kenapa jadi terdengar seperti maniak, ya? (Tertawa sejenak) Mungkin karena dari kecil saya sudah terbiasa untuk memperhatikan setiap tingkah laku manusia ya, jadi begini deh akhirnya, saya jadi terobsesi untuk mempelajari manusia.
Q : Pantas sekali menjadi mahasiswa psikologi ya, Keysha. Kalau boleh tahu, status kamu saat ini bagaimana? Single-kah atau sedang sendiri?
A : (Menggelengkan kepala) Kalau boleh jujur, saya tidak percaya dengan hubungan antara dua manusia, entah itu cinta atau pacaran atau apalah itu. Aneh memang kalau mengingat saya sangat suka memperhatikan tingkah laku manusia. Saya tidak percaya kalau ada satu manusia yang akan rela memperjuangkan saya, menyayangi saya, melindungi saya, berada terus di samping saya; saya ingin percaya tetapi saya tidak bisa.
Q : (Saya sendiri hanya bisa menganggukan kepala pelan ketika dia mengungkapkan hal barusan, pandangan mata Keysha yang sendu membuat saya berhenti untuk bertanya lebih lanjut tentang hal ini) Kalau begitu pertanyaan selanjutnya, ya? Sosok siapa yang saat ini kalian rindu?
A : Mas Elang. Saya rindu mas Elang.
Q : Apa yang kamu rindukan dari Mas Elang?
A : (Memejamkan matanya) Saya rindu mas Elang sampai membuat playlist Sheila on 7 di hape saya nyaris jebol karena terlalu banyak diputar. Saya rindu mas Elang sampai senyuman dia selalu terekam di otak saya setiap saya memejamkan mata. Saya rindu mas Elang meskipun saya tidak bisa lagi bertemu dengan dia. (Membuka matanya) Mungkin ini yang dinamakan rindu sebelah tangan ya. (Tertawa pelan)
Q : Oke, oke. Kita bicara yang lebih light lagi deh biar tidak terlalu emosional begini, ya? Jadi, ada tidak orang yang selalu membuat kamu tersenyum?
A : Theo. Theodore Andromeda, laki-laki aneh itu. Dia dan semua ide gilanya selalu buat saya tersenyum. Meskipun terkadang Theo lupa caranya membuat dirinya sendiri tersenyum, tapi saya sedang mengusahakannya kok. Usaha agar dia selalu tersenyum bersama saya.
Q : Theo, ya? Kamu sendiri udah senyum loh sekarang hanya dengan menyebut namanya saja.
A : (Tertawa)
Q : Menurut kamu, apa yang membuat kamu itu menarik, Keysha?
A : Apa ya? Saya sendiri tidak pernah mendifinisikan diri saya sebagai sosok yang bisa membuat individu lain tertarik dengan saya. Saya pernah membicarakan ini dengan Theo dan dia menjawab dengan satu kalimat; saya bisa membawa pembicaraan. Saya bisa bicara mengenai banyak hal yang ingin kalian bicarakan; musik, buku, langit, konsep kehidupan, manusia, karakter manusia, ucapan terimakasih saya berikan kepada perpustakaan kecil dan pendonor buku di panti asuhan yang dulu saya tinggali.
Q : Apa yang belum kalian dapatkan, dan sangat ingin kalian lakukan saat ini?
A : Bahagia. Saya ingin bahagia.
Q : Itu saja?
A : Membingungkan ya? Bahagia yang saya inginkan sendiri sebenarnya sederhana, saya cukup dengan kebahagiaan kecil yang dipunya anak-anak. Ketika mereka mendapatkan mainan yang mereka inginkan, ketika mereka memakan makanan kesukaan mereka, ketika mereka tidak bisa tidur karena darmawisata sekolah besok harinya. Kebahagiaan yang sesederhana itu, karena apa ya, tumbuh dewasa membuat semua hal tadi berubah di diri saya. Saya tidak bisa lagi merasakan perut saya tergelitik karena bahagia.
Q : Usaha apa yang sudah kamu lakukan untuk mewujudkan itu?
A : Usaha ya? Hem, apa berteman dengan Theo itu termasuk usaha ya? (Tertawa) Karena sejujurnya Theodore Andromeda tidak pernah gagal untuk membuat saya merasakan lagi perasaan-perasaan tadi. Dia selalu bisa membuat saya merasa bahagia dengan sesederhana mungkin. Hanya dengan memakan mie instan di apartemen dia sambil menonton ulang How I Meet Your Mother, hanya dengan menghabiskan malam di dalam mobilnya dan bercerita tentang bintang mana yang paling terang di langit malam itu, hanya dengan melihat dia memetik gitarnya dan menggumamkan melodi lagu di kepalanya, saya belajar bahagia dari dia.
Q : Kalau usaha itu gagal bagaimana? Dalam konteks jawaban kamu sendiri kan sangat berhubungan dengan Theo nih, jadi bagaimana kalau misalnya Theo menghilang? Usaha membahagiakan diri kamu tidak berhasil kan? Apa yang akan kamu lakukan?
A : (Tersenyum) Theo sendiri pernah berkata kepada saya, jangan menggantungkan kebahagiaan kamu sama sesuatu, ketika sesuatu tadi hilang; kamu tidak akan bisa bahagia lagi. Kalau Theo menghilang, ya saya akan mencoba tetap bahagia karena diri saya sendiri.
Q : Apa konflik paling berat yang saya berikan pada hidup kamu?
A : Mas Elang dan Theodore Andromeda. Mas Elang karena dia adalah satu-satunya pilar hidup saya pada saat itu, saya hanya tidak menyangka dia akan memilih cara seperti itu untuk meninggalkan saya.
Q : Kalau Theo?
A : Saya tidak ingin kehilangan Theo di hidup saya tetapi sepertinya sulit untuk memperjuangkan yang satu itu. Theo itu berharga, bahkan setiap luka di tubuhnya. Jadi ketika saya mempelajari lebih dalam mengenai Theo, saya tidak tahu bahwa manusia bisa terjatuh sedalam itu, terseok sekuat itu tetapi masih sanggup membuat orang lain tersenyum.
Q : Terakhir nih, marah tidak setiap saya seenaknya jungkir balik nasib kamu di kisah ini?
A : (Tertawa) Marah tidak tetapi frustasi mungkin ya.
Q : Baiklah, itu dia seluruh pertanyaan-nya. Terima kasih untuk waktu dan kesempatannya, Keysha. Kita berjumpa lagi di kisah selanjutnya ya.

Evaluasi MingguanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang