TUGAS MEMBUAT PLOT SCENE SUJU IV (Part 5)

46 3 16
                                    

17. Tugas plot scene Surya Ramadhan suryaramadhan2809z

Elaino dan Elaine, mereka kembar identik yang sudah terpisahkan sejak umur lima tahun

Elaine ingin kembali ke ibunya,  tapi takut akan ancaman ayahnya, yang akan mengambil nyawa ibu dan Elaino.

Elaino lahir lima belas menit sebelum Elaine, mereka mempunya wajah yang serupa tapi tak sama.., Elaino laki laki sedangkan Elaine perempuan, semua baik baik saja, sampai di umur mereka yang ke lima tahun.., ayah Elaino dan Elaine menceraikan sang ibu dari kedua anaknya dan membawa Elaine, sementara Elaino ikut ibunya..

Elaine ingin kembali kepada ibunya, bertemu kakaknya dan baik baik saja, tapi keinginan itu terpaksa kandas, karena sang Ayah, Bambang.., malah memarahinya dan mengancam akan merenggut sang ibu selama lamanya..

The end

=======<<<🎉🎉🎉🎉🎉>>>=======

18. Tugas plot scene syafaaa syfrsntk751

"Gila!"

"Aishh." Seorang cowok dengan balutan seragam putih abu - abu itu seketika tersentak saat sebuah pekikan yang membahana itu memenuhi gendang telinganya. Mata coklat tuanya itu hanya bisa menatap gambarnya yang sudah terpampang sebuah goresan yang cukup panjang. Sungguh dia sudah berkutat dengan pensil dan kertas ini selama sejam, dan hanya dalam waktu sedetik gambar itu sudah hancur. Tangannya seketika mengepal, sungguh dia akan memaki pemilik suara membahana tadi. Dengan gusar dia segera bangkit dari kursinya, akan tetapi dia hanya bisa menelan salivanya saat seorang cewek tengah berdiri di sampingnya sambil berkacak pinggang.

"Dasar bocah SMA gila!! Lu ga pernah mikir gambar yang mau lu buat hah?" Sungguh Bella tidak bisa membendung kekesalannya saat matanya tanpa sengaja terfokus kepada sebuah gambar yang tengah dibuat bocah SMA itu. Bella tidak menyangka anak SMA sepertinya sudah bisa membuat sebuah gambar bahkan komik yang bisa dikatakan hanya boleh dibuat oleh orang yang sudah dewasa. Tunggu, tadi atasannya bilang dia akan berpasangan untuk tugas pembuatan komik dengan seorang cowok yang berseragam SMA. Mata hitam pekatnya langsung meneliti setiap sudut ruangan pameran ini dengan harapan ada cowok SMA selain bocah yang sudah membuatnya tidak senang akibat gambar yang kelewat batas itu. Sungguh Bella memiliki perasaan yang tidak mengenakan terhadap bocah SMA ini.

***

Bella hanya bisa memberengut di kantin kantor dengan segelas jus mangga yang sangat menyegarkan itu. Sesekali pandangannya menatap sinis Alan yang sedaritadi tidak berhenti tersenyum sambil menatap Bella. Bella ingin sekali mengutuk si pemberi dare sialan itu, gara - gara permain TOD tersebut, dia harus terjebak dengan bocah ingusan ini. Apalagi saat ini pacar Bella yang sangat overprotective itu akan menemaninya makan di kantin. Bisa mati dia jika ketahuan dengan bocah SMA ini. "Ehh .. bocah jauh - jauh dari gua sana," usir Bella sambil mengibas - ngibaskan tangannya.

"Takut ketahuan pacar? gua ramal lu yang bakal tahu duluan. Arah jam sembilan." Alan segera memberi instruksi agar Bella mengikuti perintahnya. Sungguh perempuan di hadapannya ini bisa membuat hatinya bergetar saat pertama kali ketemu. "Daripada nunggu yang ga pasti, mending sama gua. Gini - gini gua most wanted sekolah, banyak yang suka." Alan terus berusaha agar perempuan jutek ini tertarik dengan dirinya. Walau dia terkadang sedikit risih dikatakan bocah, Bella tidak tahu saja Alan bukan sekedar komikus muda di kantor ini, tapi Alan lebih dari itu.

Bukannya membalas ucapan Alan, Bella malah bangkit dari kursinya. Tangannya mengepal saat melihat kekasihnya sedang asik dengan sahabatnya. Ditikung? Bella tidak pernah menyangka akan diperlakukan seperti ini. Mengabaikan Alan yang terus memanggil namanya, Bella segera menghampiri pasangan yang saling menatap penuh cinta itu. "Dasar pengkhianat!!" Caci Bella saat sampai di meja kedua orang itu. Tangannya siap melayang untuk menampar sahabatnya yang berkhianat, akan tetapi semua seakan sia - sia saat Alan menahan tangannya.

Evaluasi MingguanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang