Hujan di siang hari menemani suasana di kafe yang sedikit cenung. Renata, Karina dan Bianca berkumpul lagi di kafe Gio. Mereka membahas tugas dari guru Sofia. Ada berbagai debatan pada bahan materi mereka kumpul, itu sudah sepadan dalam membahas hal berfaedah bagi mereka ke depannya.
"Gio?" panggil Karina.
"Apa?"
"Tambahin bistik sama kentang gorengnya dong."
Senyum Karina melurus dengan mata mengerjap beberapa kali kepada Gio.
Baru lima menit kumpulan bahan materi dibahas. Makanan di meja cepat habis tanpa tersisa. Karina tanpa belas hati, meminta Gio menambahkan makanan lebih banyak dari sebelumnya dan Karina pemakan lebih banyak daripada teman-teman lain.
"Na, tega sih sama Gio. Mau buat dia bangkrut?" Renata menggelengkan kepala.
"Enggak. Kan, dianya sudah janji dan setuju kalau kita boleh makan gratisan." Karina berbicara dengan santai.
Renata menatap Gio,menepuk pundak Gio dan mengatakan, "Gio, maafin Karina. Gak nyangka Karina-"
Giyo menyela langsung perkataan Renata, "Mau bagaimana lagi gue udah janji juga kepada lo semua. Dan, ya, gue baru kali ini lihat cewek makan melebihi porsi satu piring."
Satu alis Karina naik dan menatap kesal kepada Gio, "Nyindir, ya?"
"Gue hanya heran aja, lo makannya banyak, tapi badan nggak melar. Aneh banget deh." Gio menggelengkan kepala.
"Badan aku memang seperti ini. Sudah deh jangan banyak ngomel lagi. Mending kamu cepat ambil pesanan aku." Karina lantas berdiri dari kursi, kemudian dia mengangkat lengan Gio dan mendorongnya segera mengambil pesanan dia.
Gio pergi mengambil pesanan Karina katakan tadi dan Renata menggelengkan kepala dengan lemah.
"Bee, Karina. Aku bantu Gio dulu deh. Nggak enak nyuruh-nyuruh dia kayak gitu."
"Rena, udah dibiarin aja. Dia banyak pelayan yang ngebantu. Benarkan, Bee?" Karina menoleh pada Bianca.
Bianca menganggukkan kepala seperti anak anjing.
"Karina, tega amat sama teman sendiri sih!"
Mendengar perkataan Karina seperti itu, Renata jadi kesal. Gio memang sudah baik menawarkan makanan gratis kepada mereka tapi enggak gini juga mempermainkan Gio dengan menambah makanan lagi. Renata jadi enggak enak hati jika terus meminta sesuatu yang gratis.
"Iyaaa, nanti aku minta maaf ke Gio. Makan dulu."
"Nah gitu kan bagus. Aku nyusul Gio dulu." Renata pergi melangkah ke arah yang di langkahi Gio tadi.
---
"Gio?" Renata sudah di dapur milik Gio.
"Rena, ngapain?"
Wajah Gio membingung melihat tiba-tiba saja Renata melenggang masuk ke dapur.
"Bantuin kamu."
"Gue udah mau selesai. Biar gue aja yang bawa makanannya, lo balik aja ke meja tadi."
Renata langsung menggelengkan kepala. "Nggak apa-apa, sini sebagiannya aku yang bantu pegang."
"Ya udah nih." Gio memberikan satu nampan bawaannya kepada Renata.
"Besok sore Pak Yudi nyuruh kita kumpul latihan basket. Lombanya kurang tiga hari lagi. Ares, pokoknya kita harus menang lawan SMU 1 Jawara. Gue nggak mau kalah lagi dari mereka."

KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR LIEFDE | Tchs #1
Novela Juvenil#REVISI [R14+] [√ SELESAI] [The Choice Heart Series #1] Affair Liefde © 2018, Ennvelys Dover, All Rights Reserved. Cover Ilustration & Designer: Ennvelys Dover Logo Illustration & Designer: MPH/MDee ...