"Nekat ya lo ngehajar Arka. Lo nggak sayang wajah tampan lo, apa?" sinis Indra.
Anji menoleh dan menatap dingin kepada Indra. "Gue lebih seneng ancurin wajah cowok berengsek itu."
Cukup sekali Anji kehilangan orang yang dicintainya, Indra memahami perasaan Anji dan cukup tahu masalah Anji telah dikhianati seorang dia sayangi.
"Namun bukan cara kasar seperti tadi. Kemarahan lo tidak berdasar, Anji. Lo marah karena Cecil takut pergi dari lo atau lo masih marah karena Lira dirusakkin Lion?"
Anji membuang muka dan tidak mengomentari kata-kata Indra.
Lira cewek yang pertama menjadi pacar Anji sekaligus cinta pertamanya dan hubungan mereka berakhir dengan tragis. Lion, saudara sepupunya, menyukai Lira sejak Anji memperkenalkannya di pesta keluarga mereka. Pada akhirnya, hubungan Lira dan Lion menjadi dekat setelah pertemuan tersebut. Diam-diam, Lira dan Lion menjalin hubungan di belakang Anji. Anji belum mengetahui hal tersebut. Namun ketika mereka makan bersama di salah satu restoran, ketika itu Lira telah mengandung anak Lion. Kejadian yang sungguh menampar Anji sangat keras. Hidup Anji telah berubah 360 derajat. Namun ada Cecil, cewek dengan sejuta canda telah menarik tangan Anji, perlahan, keluar dari bayangan-bayangan pedih.
"Hati lo seperti gak berdaging aja, Ndra." Anji menyahut tiba-tiba.
"..... Kita bersihin luka lo dulu, ngeri gue lihatnya." Indra menatap ngeri melihat wajah Anji.
Anji merabah wajah penuh beberapa luka. "Kayak lo nggak pernah."
Indra tersenyum datar menanggapi cibiran Anji.
Saat berbelok ke kiri, tiba-tiba Anji berhenti melangkah dan Indra ikut berhenti juga.
"Indra, kita ke uks dulu, bukan ke kelas. Lo enggak lihat wajah gue kayak zombie," Anji menunjuk wajahnya yang penuh luka.
Indra mengangkat bahu dan menatap acuh. "Gue kira kita akan ke kelas."
Anji dan Indra berpindah arah, berjalan menuju koridor berarah ke uks. Di dalam uks, Anji duduk di kursi tersedia di uks lalu Indra mencari kotak P3K untuk mengobati luka Anji.
Anji mengerutkan kening, ada yang aneh dengan suasana uks walau ada Indra tapi terasa suram.
"Indra," panggil Anji.
Indra telah mendapatkan kotak P3K sambil tersenyum ringan.
Indra menoleh. "Apa?"
"Pikiran lo sejalan kayak gue, bukan?"
"Maksud lo?" Indra balik bertanya. "Gue gak ngerti."
"Kuping lo isi kotoran seberapa besar sih? Ada suara tawa kecil di ranjang ke dua yang ditutupin tirai. Coba lo cek deh." Anji menunjuk ke arah yang suara yang didengarnya.
Indra berjalan ke arah ranjang yang ditutup memakai tirai kain berwarna hijau. Lalu membuka tirai itu.
Indra mengerut kening, sepasang matanya menatap dua orang siswa. Si cewek sedang ngobati luka lebam di wajah si cowok yang berhadapan dengannya.
***
Renata mengobati wajah Arka yang menampilkan beberapa luka, kadang-kadang meringis perih.
"Rena," suara menyahut Arka terdengar pelan. Namun Renata bisa mendengar.
"Hhm." Renata masih mengobati luka Arka.
"Aku ditunju pacar Cecil. Hari sabtu kemarin, gak sengaja aku berpapasan dengan dia di toko jam tangan. Kami berdua duduk di bangku depan toko. Pertemuan tiba-tiba itu membuat kami mengobrol cukup lama. Kata cowok Cecil, dia lihat kita, aku dengan Cecil. Nah sekarang cowoknya marah, gue yang tinju."
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR LIEFDE | Tchs #1
Roman pour Adolescents#REVISI [R14+] [√ SELESAI] [The Choice Heart Series #1] Affair Liefde © 2018, Ennvelys Dover, All Rights Reserved. Cover Ilustration & Designer: Ennvelys Dover Logo Illustration & Designer: MPH/MDee ...