4

1.6K 136 2
                                    


Sebelumnya

Minghao ingin sekali menangis, tetapi jika Mingyu melihat Minghao seperti itu Minghao takut akan menjadi beban untuk Mingyu. Mereka terus berpelukan sampai beberapa menit.

~

Mereka melepas pelukannya. Minghao mencoba sekuat tenaga untuk tidak menangis.
"Sayang, aku mandi dulu ya" kata Mingyu sambil mengacak rambut Minghao. Mingyu beranjak dari sofa ke kamar mandi. Mata Minghao terasa panas, tak sadar sehingga butiran putih mengalir dari matanya.
"Ah kenapa aku menangis" katanya sambil mengusap air matanya. "Seharusnya aku mendukung Mingyu, bukan malah sedih begini.. Pacar macam apa aku ini" Minghao berbicara sendiri.

Tak lama kemudian Mingyu selesai mandi dan kembali duduk di sofa.
"Sayang.." panggilnya.
"Hm?"
"Nanti malem aku berangkat"
"Ah.." DEG. Mata Minghao terasa panas lagi.
Secepat itukah Mingyu pergi..
"Mau aku bantu beres-beres pakaianmu?"
"Boleh, pacar aku memang terbaik" Mingyu mencium kening Minghao.
"Aku dijemput mama papa"
"Oh ya? Udah lama aku ga ketemu mereka"

Minghao POV

Aku membantu Mingyu membereskan barang-barangnya. Memang tidak semua yang dibawa, hanya baju dan beberapa barang lainnya. Setelah Mingyu pindah dari sini aku akan merasa kesepian.. Oh, aku hampir lupa, aku punya Choco. Tentu saja Choco tidak akan mengerti perasaanku. Padahal bisa saja aku bertemu Mingyu dihari Sabtu atau Minggu atau aku mengunjungi rumah saudaranya. Tapi tetap saja aku akan merasa ada yang kurang jika Mingyu tidak ada disini. Kalian mengerti perasaanku kan?

Normal POV

Mingyu mendapat telefon dari orang tuanya. Rupanya mereka sudah dalam perjalanan ke apartemen Minghao.

"Sayang, orang tuaku sebentar lagi nyampe"
"Ahh.. Iya" entahlah, perasaan Minghao sekarang campur aduk. Kemudian Mingyu memeluk Minghao dengan erat.
"Haoie sayang, kamu baik-baik ya sendiri disini, aku bakal sering kesini waktu hari libur. I love you"
"I love you more Gyu, aku bakal sering ngirim kamu pesan atau nelfon"

Tiin...Tiinnn...
Suara klakson mobil orang tua Mingyu rupanya. Minghao mengantar Mingyu sampai ke depan mobil dan bertemu calon mertuanya.
"Hallo nak Minghao, udah lama ga ketemu mama" kata Nyonya Kim.
"Hallo mama, iya udah lama ya hehe"
"Makasih ya udah urusin Mingyu"
"Ah itu kan udah tugasku ma"
Mendengar itu Nyonya Kim hanya tersenyum.

"Sayang, aku pergi dulu ya. Jaga Choco juga" Mingyu memeluk Minghao lagi dengan erat, sangat erat. Mata Minghao memanas, dadanya sesak. "Iya sayang, belajar yang rajin ya. Pasti aku jaga" Minghao mengulas sebuah senyuman di bibirnya. Mingyu memasuki mobil dan segera pergi. Minghao hanya bisa melambaikan tangan, dan lagi lagi Minghao menangis.

Mingyu POV

Aku sudah pergi dari apartemen Minghao, jujur saja aku tidak ingin meninggalkannya sendiri seperti itu. Tapi mau tidak mau ini juga demi masa depanku, aku ingin sukses, mendapat pekerjaan dan tentu saja ingin hidup bersama Minghao tanpa terpisah lagi.

TBC

Gyuhao Daily Life ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang