13

1K 91 0
                                    

Seokmin menarik tangan Minghao tiba-tiba.
"Aku rasa yang jual ice cream udah ada"
"Ayo cari lagi" tanpa sengaja Minghao membiarkan tangan Seokmin menggenggam tangannya. Setelah keliling taman sekali lagi akhirnya mereka menemukan sang penjual ice cream.
"Akhirnya ketemu, aku mau green tea" pinta Minghao.
"Aku coklat aja" kata Seokmin.
"Baiklah, satu green tea dan satu coklat untuk pasangan yang serasi ini" kata sang penjual ice cream yang diketahui bernama Soonyoung. Keduanya hanya bisa tersenyum malu-malu dan jangan lupakan tangan mereka yang masih menggenggam satu sama lain.

Minghao berjalan dengan gembira sambil mengayunkan tangannya saat ingin kembali duduk di bawah pohon yang sebelumnya mereka tempati, namun sekarang sudah ada yang menempatinya.
Tiba-tiba genggaman Minghao melemas, matanya seketika berkaca-kaca, ice cream nya jatuh ke rumput. Orang tersebut juga melihat Minghao namun seakan-akan mereka tidak mengenal lagi, jadi dia hanya cuek saja. Seokmin melihatnya juga, tanpa bisa dicegah Minghao sudah lari sekencang-kencangnya entah kemana yang jelas Minghao ingin sekali pergi dari taman itu. Bulir-bulir putih sudah memaksa keluar dari mata Minghao, ya dia berlari sambil menangis. Hatinya sakit, melihat Mingyu dan Jeonghan bersama dibawah pohon itu. Entah kebetulan atau apa namanya mereka dipertemukan seperti itu.

Seokmin mengikuti Minghao terus yang akhirnya dia berhenti di tepi sungai Han, menangis sejadi-jadinya. Sungguh, hati Seokmin sakit melihat orang yang dicintainya menangis seperti itu. Rasanya Seokmin ingin sekali menonjok Mingyu ditaman tadi. Minghao duduk di bangku kosong yang ada disana, masih terus menangis. Seokmin menghampirinya dan memeluknya dari samping.
"Sstt Hao, sudahlah jangan nangis terus" Seokmin mengelus rambutnya.
"Hiks.. S-seokmin.." Minghao balas memeluk Seokmin dengan erat.
"Baiklah, nangislah kalo itu bisa buat kamu jauh lebih lega Hao" kata Seokmin sambil menghapus air mata dipipi Minghao.

Ada sekitar 30 menit Minghao masih terus menangis dan akhirnya berhenti juga.
"Hm? Udah lega? Udah tenang?" tanya Seokmin. Minghao hanya mengangguk.
"Maaf Hao, harusnya aku ngga ngajak kamu ke taman. Maaf.." kata Seokmin sambil menundukan kepalanya.
"Bukan salahmu Seok, berenti minta maaf" Minghao mengelus rambut Seokmin dengan lembut. Seokmin ingin terus merasakan elusan tanganmu Hao..
"Hei Seok, aku jadi jelek hueeee.. Mataku bengkak" Minghao mem-pout-kan bibirnya.
Seokmin hanya tertawa.
"Suruh siapa tadi nangis gitu hm?"
"Ish" satu pukulan lolos dari tangan Minghao ke lengan Seokmin.
"Hehehe bercanda bercanda, jadi sekarang mau kemana lagi?"
"Pulang aja huh"
"Oke, ayo"
"Gendong.."
"Apapun untukmu, manis"
Blush.
"Gendong mana hm?"
"Gendong belakang"
Seokmin jongkok, Minghao naik ke punggungnya. Begitulah mereka sampai ke apartemen Seokmin.

TBC

Gyuhao Daily Life ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang