27

940 68 7
                                    

"Xu Minghao.. Aku bukan apa-apa kalo ngga ada kamu disini. Makasih karena selalu ngedukung apa pun yang aku lakuin, tau ga? Kamu itu semangatnya, bahagianya aku sekarang. Ngga ada satu pun yang boleh merebut kebahagiaan itu dari aku" Seokmin berlutut dihadapan Minghao dan semua orang.
"Maaf nunggu lama buat aku ngomong gini. So, Xu Minghao would you be mine?"

Minghao terpaku mendengar kata-kata Seokmin, perasaannya tidak bisa dijelaskan sekarang yang pasti Minghao sangat sangat senang sehingga membuatnya gugup.
"A-apa?"
Seokmin masih senan tiasa berlutut dihadapannya dan di bibirnya mengulas sebuah senyuman yang penuh arti.
"Aku bilang, would you be mine Xu Minghao?"
Minghao mengangguk dengan cepat tanpa menghilangkan senyum lebar di wajahnya. Seokmin langsung memeluk Minghao dengan erat. Suara tepuk tangan memenuhi area pertandingan tersebut. Seungkwan dan Hansol yang melihat momen manis itu pun tak kalah senangnya.
"Akhirnya resmi juga:')"
"Manis banget mereka tuh"
Ada juga yang berteriak..
"CIUM CIUM CIUM!!"
Hm sudah pasti itu kerjaan Wen Junhui:)
Seokmin mendengar teriakan Jun kemudian mengeluarkan smirk-nya dan..
Chup!
Satu kecupan mendarat di bibir Minghao, Minghao hanya bisa menunduk malu dengan muka yang memerah.

"Ck. Udah bahagia ya sekarang" gumam seseorang sebelum seseorang itu keluar area pertandingan.

---------------SKIP----------------

Semua orang sudah meninggalkan tempat tersebut. Sekarang tinggalah Minghao, Seokmin, Hansol dan Seungkwan. Seokmin tidak melepaskan sama sekali genggaman tangannya dari Minghao.
"Ehm traktir dong"
"Gampang Boo, abis ini cus mau makan apa gue yang bayar"
"Tumben Seok, bukannya kamu belum dikasih
uang lagi?"
"Hehehe iya sih Hao"
"Yaudah kita traktir Boo sama Hansol bareng bareng aja ya"
"Gimana ga cinta coba aku sama kamu Hao:')"
"BUBAR BUBAR"
"Sirik aja bule edan-_-"

Mereka keluar dari tempat itu dan berencana makan di café milik Seungcheol agar bisa mendapat diskon pikir Seokmin hehehe. Selagi mereka berjalan kearah pintu ada seseorang yang menahan mereka keluar. Mereka tidak mengenali seseorang itu karena seluruh wajahnya tertutup hanya kelihatan matanya saja. Namun Minghao mengenali betul siapa seseorang itu hanya dengan satu tatapan. Minghao menggenggam erat tangan Seokmin dan sedikit mengumpat di belakangnya.
"Permisi kita mau keluar" kata Seungkwan.
Dia hanya diam dan terus menatap Minghao.
"Kenapa liat Minghao kaya gitu?" protes Seokmin.
Perasaan mereka sudah tidak enak. Dan tiba-tiba saja..
"M-Mingyu.."
"Mingyu? Itu Mingyu?"
Ya, dia Mingyu. Mingyu membuka penutup yang menutupi wajahnya.
"Kenapa? Kaget?"
"Mau apa lagi sih?"
"Selamat ya Hao, udah dapet pengganti aku"
Minghao hanya diam, tidak tau harus melakukan apa.
"Hao? Kenapa diem? Aku udah dateng kesini demi kamu"
"Udahlah Gyu, Hao gamau ngomong sama lu"
"Bukan urusan lu ya"
"Ya urusan gue juga dong, Hao kan pacar gue"
"Hao.. Kamu ngga salah pilih? Kenapa kamu ngga balik lagi ke aku? Kamu masih sayang kan sama aku?"
Bugh!
"Bangsat. Cukup Gyu! Gue udah bilang jangan pernah dateng lagi ke kehidupan Minghao. Ngerti ga sih?"
Seungkwan dengan segera menenangkan Minghao yang sudah ingin menangis, Hansol menahan Seokmin agar tidak terjadi keributan yang berlebih. Tentu saja Seokmin sangat marah saat ini, dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Mingyu. Dia sendiri yang memutuskan Minghao, dia sendiri yang menyesal sampai begini. Di hari yang seharusnya Seokmin bahagia malah terjadi hal seperti ini. Minghao tidak pernah melihat Seokmin semarah ini, Minghao memeluk Seokmin dari belakang.
"S-Seok.. Tenang"
"YaAllah maaf sayang" Seokmin mengelus lengan Minghao.
"Udah yuk pulang aja"
"Bentar, G-gyu.. Tolong jangan ganggu aku lagi, please. Aku udah bahagia sama Seokmin, jadi tolong jangan ganggu aku lagi.. Oh iya, salam buat mama ya"

END































































































BECANDA HEHEHEH
satu chapter lagi kali ya baru end:3

Gyuhao Daily Life ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang