Tujuhbelas

3.2K 243 29
                                    


"Jika aku nanti terlihat baik-baik saja tanpa mu , percayalah bahwa itu sandiwara terbaik ku"

__________________♡♡

Siwon
Pria itu tidak perduli meskipun nanti ada baekhyun yg menghalangi nya untuk bertemu yoona .
Meskipun nanti pria itu menghajar nya lagi .

"Nyonya muda dikamar tuan"

Seakan mengerti dengan pandang mata siwon . Seorang pelayan langsung datang menghampiri nya . Karna seluruh pekerja dirumah ini sudah tahu bahwa pria yg datang ini adalah suami majikan mereka .

"Yoona-yaa ..."

Dan setelah beberap lama
Yoona pun hingga tidak mengingat kapan terakhir kali mendengar suara itu .

Jantung nya berdetak , nyata nya getaran itu masih ada .
Nyata nya cinta itu mungkin masih ada .
Apalah arti sebuah kalimat perpisahan jika hati nya masih dimiliki pria itu .

Namun yoona menepis , menolak . Segala semua rasa yg campur aduk saat pria itu mulai mendekati nya .

"Apa kabar mu"

Hening
Hanya ada suara burung* yg bertengger dipohon dekat jendela kamar nya .
Angin yg masuk , berlomba-lomba menyelusup ke kamar yoona membuat sedikit pergerakan dirambut nya .

"Pulang lah yoona"

Dan dia diam lagi

"Kita bisa bicarakan ini baik* dan cari jalan keluar nya"

Siwon berucap sangat lembut , berbanding balik dengan diri nya yg dulu saat bersama yoona .

Apa kau gila siwon ?
Apa kau psycopat ?
Apa kau memiliki kepribadian ganda ?

"Yoona-yaa .. aku sedang berbicara dengan mu"

Dia mendekat pada istri nya , bisa dilihat nya wajah cantik itu .
Ditemukan nya raut kesedihan disan .

"Kau sakit?"

Siwon semangkin mendekat pada istri nya , dan mungkin sebentar lagi akan menjadi mantan istri nya .

"Yoona aku berbicara dengan mu , kenapa...."

"Bagimana rasa nya ?"

Akhir nya yoona membuka suara

"Ye? Apa maksud mu?"

"Bagimana rasa nya saat kau berbicara tapi diabaikan ?"

Deg
Seketika siwon bungkam
tidak mampu menjawab pertanyaan yg dilontarkan yoona .
Dia sadar akan kemana arah pembicaraan nya .

"Mianhae ... aku sadar dulu sering mengabaikan omongan mu"

Yoona tersenyum kecut

"Kau tidak hanya mengabaikan omongan ku tapi kau juga mengabaikan hati ku"

Entah apa yg mendorong siwon untuk lebih dekat pada yoona , lalu memeluk tubuh mungil itu dari belakang .
Mengeratkan tangan kekar itu , lalu mengelus pelan perut datar milik yoona .

Sakit ketika yoona mengatakan hal itu , namun itu la nyata nya .

"aku merindukan mu yoona"

akhir nya pertahanan mu runtuh siwon .
Benteng yg dulu kau pasang dengan kokok nya kini telah hancur seiring waktu .

Kau sudah merindukan nya ?
Lalu rasa kan lah bahwa sebentar lagi cinta juga akan menghampiri mu .

"Lalu kau fikir aku peduli ?"

Setengah hati menanti setengah nya lagi membenci .
Itu la yg kini tengah dirasakan seorang im yoona .

"Ada apa dengan mu yoona?"

Unfree HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang