[❀] Thirteen

3.5K 656 50
                                        

❝ Kalo diibaratkan cewek ini mata kuliah, lo nggak lulus-lulus, kak. Ngulang lagi, ngulang lagi tapi letak kesalahan lo tuh tetep sama. ❞

ㅡ ㅡ ㅡ

Hyunbin menatap datar kakak tingkat yang ada di depannya. Wajahnya masih pucat dan terlihat lemas.

"Ngapain sih lo keluar dari rumah sakit? Siapa yang ngijinin lo keluar dari sana?" Tanya Hyunbin datar.

Minhyun menghela nafas, "Gua nyuruh Donghan yang bawa gua keluar dari rumah sakit," balas Minhyun lemas.

Hyunbin membelalakan kedua matanya, "Donghan?! Kak, lo gila?!" Seru Hyunbin.

Minhyum menggeleng, "Gua abis ngobrol sama dia barusan," balas Minhyun dan membuat Hyunbin sedikit meredakan emosinya.

"Ngobrol apaan lo? Tentang kak Jisoo?" Tebak Hyunbin.

"Iya. Tentang Jisoo, gua minta dia buat jauhin Jisoo," balas Minhyun seraya tersenyum tipis.

"Terus? Dia mau jauhin kak Jisoo?" Tanya Hyunbin lagi.

Minhyun menggeleng, "Nggak. Dia malah nantang gua buat dapetin Jisoo balik," balasnya lagi.

"Yaudah. Kalo lo mau kak Jisoo balik, usahalah," ujar Hyunbin sekenanya.

Dia udah terlanjur kesal dengan kakak tingkatnya ini. Mana berlaku seenak jidatnya aja lagi, nggak mikirin perasaan orang lain.

"Gua harus berubah ya, Bin?" Tanya Minhyun.

"Kalo lo mau kak Jisoo balik sih, ya iyalah lo harus berubah. Santai aja, kak, nggak usah buru-buru," balas Hyunbin dengan senyuman tipisnya.

"Lo yakin?" Tanya Minhyun lagi.

"Ya mana gua tau, kak. Yang tau yakin atau nggak nya ya elo, bukan gua," balas Hyunbin jengkel.

Minhyun diam.

"Ini nih yang gua sebel dari lo, pesimis banget sih jadi orang?! Bego lu, kak! Urusan cewek, pengetahuan lu jelek banget. Kalo diibaratkan cewek ini mata kuliah, lo nggak lulus-lulus, kak. Ngulang lagi, ngulang lagi tapi letak kesalahan lo tuh tetep sama dan susah diubah meskipun udah berkali-kali di ulang," ujar Hyunbin gemas. Saking gemasnya dia sampe mau nonjok Minhyun detik itu juga biar sadar kalo dia salah.

"Ih gua nggak mau ngulang mata kuliah, susah," balas Minhyun dengan horor.

"Kalo nggak mau ngulang, ya usaha supaya lo nggak ngulang buat kesekian kalian! Berjuang!" Seru Hyunbin.

"Iya, iya. Gua berjuang nih, semangat," balas Minhyun dengan muka datarnya.

Anjir!

Hyunbin udah misuh-misuh dalem hati liat muka kakak tingkatnya yang lempeng gini. Mana semangatnya?! Mana ekspresinya?! Mana jiwa yang berapi-api buat dapetin kak Jisoo balik?!

Nggak ketialan!

"Untung kating, kalo bukan udah bonyok lu dari tadi," desis Hyunbin jengkel.

"Lo tonjok gua, tinggal gua lempar gelas kopi. Muka lo nggak akan jauh dari bonyok juga. Gampang kan?" Balas Minhyun santai.

"Shit!"

"Sekarang gua anter lo balik. Istirahat di rumah, nyokap lo pasti kaget nih anaknya uda balik duluan padahal lo baru bisa pulang besok," ajak Hyunbin lalu beranjak dari kursinya.

Minhyun mengikuti Hyunbin dari arah belakang, "Bin, tungguin napadah. Gua puyeng anjir," gerutu Minhyun sebal.

Hyunbin dengan terpaksa menunggu Minhyun yang jalannya sedikit lama karena efek pusing yang mendera kepalanya.

Lagian siapa suruh keluar rumah sakit sebelum waktunya?

***

Hyunbin mengantarkan Minhyun sampai ke depan rumahnya. Dia membawakan tas yang berisi perlengkapan Minhyun selama di rumah sakit, sedangkan Minhyun sendiri cuma jalan sambil pegangan pager atau apa aja yang bisa di pegang sama dia.

Hyunbin mengetuk pintu rumah kediaman Hwang Minhyun. Tak berapa lama keluarlah sosok mamanya Minhyun.

"LOH?!! Kok Minhyun udah pulang?! Mama baru mau pegi ke rumah sakit!" Syok mama Minhyun saat melihat Hyunbin yang membawa anak semata wayangnya.

Hyunbin cuma senyum terpaksa sambil meringis, "Minhyun nya di bawa masuk dulu tante," balas Hyunbin.

"Oh iya! Ayo masuk-masuk!" Ajak mama Minhyun untuk masuk ke dalam rumah.

Minhyun sudah di antarkan ke kamarnya dan kini Hyunbin duduk di ruang tamu bersama dengan Mama Minhyun, Tante Tiffany.

"Bin, kok Minhyun sama kamu? Kamu yang ngeluarin dia?" Tanya Tiffany dengan pandangan menyelidik.

Hyunbin menggeleng, "Kak Minhyun nyuruh orang lain buat ngeluarin dia dari rumah sakit, tan. Temen sekampusnya, katanya dia udah nggak betah di rumah sakit padahal kondisinya masih belom sepenuhnya pulih," jawab Hyunbin tenang.

Tiffany mengangguk paham, "Tante mau tanya, itu Minhyun kenapa bisa sampe gini sih? Biasanya dia sakit nggak pernah sampe parah kaya gini. Minhyun juga anak yang jarang sakit," ujar Tiffany lagi. Dia heran dengan anak laki-lakinya kenapa bisa lemah banget sama penyakit.

Biasanya kalau hujan-hujanan aja nggak pernah sampe tumbang kaya gini.

Hyunbin menggaruk tengkuknya yang tidak gatap seraya meringis, "Gimana ya tan bilangnya? Saya juga bingung sih sebenernya, kalo tante tau saya ngeri tante ngomel," balas Hyunbin agak ragu.

"Yaudah tante janji nggak akan ngomel," ujar Tiffany asal demi tau penyebab anaknya bisa kaya gini.

Hyunbin menghela nafas, ibu sama anak sama-sama keras kepala dan tukang paksa.

"Kak Minhyun jiwanya lagi terguncang gara-gara patah hati, tan."

Hening...

Tiffany menatap Hyunbin dengan pandangan datarnya, tidak menunjukkan ekspresi satu pun.

"Kamu serius?" Akhirnya Tiffany buka suara.

Hyunbin mengangguk, "Iya tan, udah hampir sebulan yang lalu kak Minhyun di putusin sama ceweknya. Namanya kak Jisoo," balas Hyunbin.

"Ceritain tentang Jisoo."

Hyunbin menurut saja dan akhirnya dia membeberkan segala macam informasi tentang Kim Jisoo.

"Kak Jisoo itu pacar pertamanya kak Minhyun, hubungan mereka udah jalan 5 tahun. Sebulan kemaren mereka baru annive yang ke-5 tapi pas hari annive itu kak Jisoo mutusin kak Hyunbin. Kak Jisoo orangnya baik banget, sabar, nggak emosian, murah senyum, ramah," jelas Hyunbin.

"Kenapa Jisoo itu mutusin Minhyun?"  Tanya Tiffany lagi.

"Karena kak Minhyun bodoh soal cinta. Dia selalu deg-degan tiap ketemu kak Jisoo atau ada di deketnya kak Jisoo. Tapi dia mikirnya kalo itu penyakit berbahaya, makanya kak Minhyun ngejauhin kak Jisoo. Dia deket sama salah satu cewek di fakultasnya, kak Wendy. Saking deketnya kak Minhyun selalu ngutamain kak Wendy dan kak Wendy udah baper kemana-mana. Sedangkan kak Minhyun masih sayang sama kak Jisoo,"  jelas Hyunbin lagi.

Sebenernya Hyunbin juga bingung sama penjelasannya sendiri. Dia aja pusing, apalagi yang denger.

"Kak Minhyun juga kaya es batu sama pacar sendiri. Cuek, dingin, nggak perhatian, sok cool gitu deh. Tapi kak Jisoo sabar banget dan masih kuat ngadepin sifat jeleknya kak Minhyun sampe 5 tahun. Sekarang kak Minhyun lagi dalam mode nyesel, tan. Dia pengen ngajak balikan kak Jisoo tapi udah nyerah duluan," lanjut Hyunbin lagi.

"Katanya, mana mau kak Jisoo sama cowok tolol kaya dia," akhir Hyunbin.

Tiffany terdiam dan masih setia dengan ekspresi wajahnya yang datar.

"Hwang Minhyun, anak siapa sih itu?
























Goblok banget."

***

A/N:

Karena marganya sama2 hwang, saya make tiffany snsd aja ya buat ibunya minhyun :"

The Man Who Can't Be Moved 🍄 Minhyun-Jisoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang