[❀] Ten

4.1K 729 50
                                    

❝ Karena kalau Kim Jisoo butuh Hwang Minhyun nya, maka Hwang Minhyun nya tidak akan pernah pergi kemana pun lagi. ❞

ㅡ ㅡ ㅡ

"Kak, lo terlalu pinter makanya kaya gini," ujar Hyunbin yang masih melongo. "Alasan lu nggak bisa gua terima anjir! Mulut gua gatel banget pengen ngehujat lo," lnjut Hyunbin yang sudah gemas dari tadi. Rasanya dia mau lompat-lompat aja.

Minhyun tertawa kecil, "Gua udah bilang barusan lo pasti bakalan ngehujat gua," balas Minhyun.

"Masa bodo. Lanjut kak," titah Hyunbin.

Minhyun mengangguk dan kembali melanjutkan ceritanya, "Sampe kita nginjakin kaki di universitas, perasaan gua selalu sama ke Jisoo. Gua berusaha nyari ke semua buku yang ada di perpustakaan tapi nggak ada penyakit yang berdasarkan gejala gua. Gua makin ngejauh karena gua nggak mau Jisoo ketularan apa yang gua rasain," ujar Minhyun tenang.

"Sampai akhirnya Wendy datang. Lumayanlah dia jadi pelarian gua selagi Jisoo nggak ada. Dan anehnya pas gua sama Wendy, gua nggak ngerasain apapun kaya gua deket Jisoo. Makanya gua nggak ngelarang dia buat deket sama Jisoo," lanjut Minhyun sambil tersenyum miris.

"Sekarang perasaan lo gimana?" Tanya Hyunbin.

Minhyun mendongak, "Dan pada akhirnya gua sadar kalo gua sayang banget sama Jisoo pas dia udah nggak ada lagi buat gua. Dan sampe sekarang pun perasaan gua masih sama, nggak ada yang berubah," balas Minhyun.

"Kejar lagi," titah Hyunbin.

Minhyin menggeleng, "Udah gua bilang, dia nggak pantes dapetin cowok tolol kaya gua," balas Minhyun yang bersikukuh dengan keputusannya.

Hyunbin mendengus, "Gua udah ngasih saran ya, kak. Terserah lo mau ngejalanin apa nggak. Pokoknya kalo Jisoo di ambil Donghan jangan nangis," ujar Hyunbin lalu menutup pintu kamar Minhyun.

Sunyi.

Kamar Minhyun kembali seperti awal, hening dan sunyi. Kaki panjangnya melangkah ke arah meja yang berisi figura foto Jisoo. Dia menarik kursi belajarnya lalu duduk di sana, tangannya membuka tutup spidol yang ada di atas meja dan mulai menulis.

July 24th, 2017

I'm not broke
I'm just a broken hearted man


The Man Who Can't Be Moved

Hwang Minhyun

Ia menempelkannya di dinding bersama dengan puluhan kertas note yang lainnya. Kepalanya berputar untuk melihat jam dinding, pukul 15.47.

"Bentar lagi jam 4 sore," gumam Minhyun tapi kemudian ia bangkit untuk mengambil mantelnya.

"Gua bakalan pergi ke sana, mungkin aja Jisoo nunggu gua," ujar Minhyun saat ia berdiri di depan kaca.

Tangannya merapikan rambut hitamnya lalu berjalan keluar dari kamarnya

"Loh kakak mau kemana?" Tanya Mamanya dengan heran. Padahal Minhyun masih sakit.

"Mau pergi sebentar, Ma. Nggak lama kok, nanti kakak balik lagi," balas Minhyun lalu pergi dari sana.

Minhyun memutuskan untuk pergi ke sudut jalan tempatnya bertemu dengan Jisoo dulu. Bahkan Minhyun meminta Jisoo untuk jadi pacarnya juga disana, sampe di putusin juga disana.

Dia melangkah dari rumah sampai ke sudut jalan itu, lumayan jauh tapi nggak masalah buat Minhyun. Karena ini buat Jisoo dan karena dia janji akan berubah.

***

Tap!

Minhyun menjejakan kedua kakinya pada trotoar di sudut jalan itu. Dia menatap sekeliling dengan pandangan yang menyipit mencari Jisoo. Kalau Jisoo tidak ada, dia akan tetap menunggu sama seperti yang di lakukan Jisoo dulu.

Semua berbalik, kali ini Minhyun yang menunggu Jisoo dan tidak akan pergi sampai Jisoo datang.

1, 2, 3 jam Minhyun berdiri disana tapi tak ada tanda-tanda Jisoo akan datang. Kakinya sudah kebas karena terlalu lama berdiri tapi dia tidak beranjak sedikit pun. Kepercayaannya kalau Jisoo akan datang semakin menurun dan akhirnya dia percaya kalau

Jisoo tidak akan pernah datang.

Rasanya sakit. Dia kembali di tampar oleh kenyataan karena Jisoo bukan siapa-siapanya lagi.

Minhyun menertawakan dirinya sendiri, benar-benar miris seorang Hwang Minhyun yang bodoh karena telah menyia-nyiakan perempuan yang berharga untuknya.

Kepala mendongak untuk menatap langit yang sudah gelap dan berubah menjadi warna biru dongker yang kusam karena mendung.

"Mendung," lirihnya lalu kembali menatap ke arah kedua sepatunya.

Zrashh!

Air turun dari langit dan langsung membasahi jalanan dengan kejamnya. Minhyun memejamkan kedua matanya, tidak peduli dengan kepalanya yang terus berputar-putar bahkan sakit sekali pun.

Yang ia rasakan hanya rasa sakit yang menjalar pada hatinya. Orang-orang berlarian di sekitarnya untuk mencari tempat meneduh agar terhindar dari air hujan. Tapi tidak dengan Minhyun, dia membiarkan tubuhnya basah kuyup, mungkin dengan tubuhnya yang basah kuyup rasa sakit itu juga akan terbawa bersama dengan air hujan yang mengguyur tubuhnya.

Nyatanya tidak.

Semakin berusaha dihilangkan, rasa sakit itu semakin hadir dan semakin nyati. Minhyun tidak bisa menahannya sendiri dan pada akhirnya dia menangis dan meraung di bawah hujan sambil memukul dadanya yang benar-benar terasa sakit.

"...Some try to hand me money
They don't understand
I'm not broke
I'm just a broken hearted man..."

Mereka nggak pernah mengerti kita Jisoo. Tapi aku juga nggak pernah mau ngerti dan ngerasain ada di posisi kamu. Apa ini karma?

Aku sekarang jadi laki-laki lemah. Pekerjaannya ku seharian penuh cuma diam, melamun, merenung dan menangis.

"...I know it makes no sense
But what else can I do
How can I move on
when I'm still in love with you..."

Tapi mau gimana pun mereka atau bahkan kamu nyuruh aku move on, nggak akan bisa!!!

Apa gunanya aku maksain move on kalo sebenernya aku masih sayang sama kamu sampai detik ini, Kim Jisoo?!

"...Cause if one day you wake up and find that you're missing me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
I'm thinking maybe you'd come back here to the place that we'd meet
And you'd see me waiting for you on the corner of the street
So I'm not moving
I'm not moving..."

Mungkin sekiranya nanti kalo kamu kangen aku, maka berbalik. Aku masih setia disini, nunggu kamu di sudut jalan tempat kita pertama ketemu, jam 4 sore. Dan aku nggak akan pergi kemana pun.

Karena kalau Kim Jisoo butuh Hwang Minhyun nya, maka Hwang Minhyun nya tidak akan pernah pergi kemana pun lagi.

Itu janji ku.

***

A/N:

Nggak baper ndpdh :'(

The Man Who Can't Be Moved 🍄 Minhyun-Jisoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang