❝ Berarti kalo aku tarik kamu balik lagi nggak masalah dong? ❞
ㅡ ㅡ ㅡ
Note: Mau namatin hari ini aja. Besok saya sibuk.
Minhyun mengendarai mobilnya mengikuti motor Donghan yang kini sedang membelah jalan raya Bogor. Donghan benar-benar meninggalkan Jisoo hanya untuk perempuan yang sekarang berada di boncengannya. Mioui Mina.
Minhyun mengeratkan pegangannya pada stir mobilnya. Hatinya tergores, dia sudah tidak sanggup melakukan misi ini. Pikirannya malah di penuhi oleh Jisoo.
Bagaimana Jisoo?
Dimana Jisoo?
Pulang naik apa Jisoo?
"Kak, lo fokus dong. Nanti kita nabrak! Mending kalo masih idup, kalo mati gimana?! Gua serahin semua dosa gua sama lu, kak Minhyun!" Seru Jaehwan yang duduk di kursi belakang.
Minhyun menggeram pelan, "Sorry, gua lagi nggak bisa fokus. Pikiran gua isinya Jisoo semua," balas Minhyun lirih.
"Lo mau puter balik?" Tanya Hyunbin.
"Gua maunya sih gitu, tapi udah tanggunglah. Ikutin aja dulu sampe Donghan berenti," balas Minhyun.
"Oh mau gitu aja? Kalo lo masih mau tetep ketemu Jisoo, gua teleponin Taedong buat lanjutin misi," ujar Hyunbin.
"Telepon deh. Gua mau puter balik buat ketemu Jisoo."
Minhyun tiba-tiba berubah pikirian dan Hyunbin menurutinya. Ia segera menelepon Taedong untuk melanjutkan misinya mengikuti Donghan dan di setujui oleh Taedong.
"Taedong bilang oke. Dia langsung meluncur," ujar Hyunbin.
Minhyun mengangguk. Dia segera memutar balikan haluan mobilnya kembali menuju kampus.
"Kata kak Sungwoon, kak Jisoo udah caw sama temennya," celetuk Jaehwan yang masih menatap ponselnya.
Minhyun diam lalu mengambil ponselnya di saku celananya. Dia segera mencari kontak Jisoo dan menelponnya. Nada sambung masih terdengar dan akhirnya berganti dengan suara perempuan.
"Halo. Kenapa Minhyun?" Sapa Jisoo diseberang sana.
Minhyun menyalakan loudspeakernya, "Kamu dimana?" Tanya Minhyun.
"Dijalan. Kenapa?" Balas Jisoo.
"Mau pulang?"
"Iya. Kamu dimana emang? Tumben nanya," balas Jisoo heran.
"Diem di satu tempat. Jangan kemana-mana aku on the way kesana," ujar Minhyun tegas.
"Ng-nggak usah, Hyun. Aku bisa pulang sendiri, nanti Wendy mar-"
"Nggak ada Wendy dan stop bicarain soal Wendy! Aku sama Wendy nggak pernah ada hubungan apa-apa!" Sentak Minhyun kesal.
Jaehwan dan Hyunbin menatap Minhyun dengan pandangan kaget, baru kali ini seorang Hwang Minhyun membentak Jisoo.
"Ma-maafin a-aku, Minhyun. Aku salah," lirih Jisoo.
Minhyun memejamkan kedua matanya lalu merutuk pelan, "Nggak. Harusnya aku yang minta maaf. Maaf udah ngomong kasar barusan, kamu diem dulu ya di satu tempat. Aku beneran mau on the way ke sana. Tunggu aja," balas Minhyun dengan suara yang lebih lembut.
"Eum... o-oke. A-aku diem di tukang mie ayam perempatan aja ya," ujar Jisoo.
"Oke. Jangan kemana-mana, inget?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Man Who Can't Be Moved 🍄 Minhyun-Jisoo ✔️
Fanfic[END] Kesalahan bodoh seorang Hwang Minhyun pada akhirnya membuat pacarnya pergi, Kim Jisoo. Egois, dingin, datar bahkan Minhyun lebih mementingkan gadis lain di bandingkan Jisoo. Tapi perginya Jisoo merupakan kehancuran bagi Minhyun. Dunianya hancu...