[❀] Eight

4.6K 832 111
                                    

❝ Nggak ada yang harus di ulang dan harus di sesali. Emang sejak awal harusnya kita nggak punya hubungan apa-apa. ❞

ㅡ ㅡ ㅡ

Tepat hari ini adalah tanggal anniversary yang ke-5 tahun hubungan Minhyun dan Jisoo. Minhyun sudah mendapatkan pesan dari Jisoo kalau nanti mereka akan bertemu di sudut jalan tempat yang bersejarah untuk mereka.

Minhyun mengiyakan dan terus mengingat tempat dan jam mereka untuk bertemu. Bahkan Minhyun dengan cepat menyelesaikan semua tugasnya di kampus agar bisa bertemu Jisoo tepat waktu hari ini. Tapi yang lebih penting adalah

Dia bisa menghindari Wendy hari ini.

Sebenarnya Minhyun dan Wendy nggak pernah ada apapun. Mereka cuma teman biasa aja. Tapi akhir-akhir ini Wendy selalu berada di sekitarnya dan bertindak seolah seperti pacar. Awalnya Minhyun biasa saja tapi lama-kelamaan dia risih dan bahkan sampai membuat Jisoo menangs seperti kemarin.

Minhyun cuma bingung bagaimana cara dia bersikap pada Jisoo.

Dia bingung bagaimana harus mengendalikan perasaannya jika sedang berhadapan dengan Jisoo. Pesona perempuan itu terlalu kut sampai rasanya sangat sulit Minhyun untuk menolak.

Alasannya bersikap keterlaluan dengan Jisoo hanya 1. Dia bingung harus bagaimana dengan Jisoo. Debaran di dadanya masih sama dan tidak pernah berubah setelah 5 tahun berlalu.

Dia sangat menyayangi Jisoo tapi dia malah membuatnya selalu menangis.

Salahkan Minhyun yang terlalu kaku.

Minhyun terlalu gengsi.

Minhyun tidak pernah meminta maaf terlebih dahulu.

Minhyun mereka dia tidak pernah salah atas apapun.

Minhyun yang terlalu sombong.

Minhyun yang terlalu keras kepala.

Bahkan Mimhyun tidak bisa merendahkan sedikit harga dirinya untuk meminta maaf pada Jisoo. Tidak akan pernah bisa. Tapi dia ingin berubah karena dia benar-benar ini sudah sangat keterlaluan.

Dia membuat Jisoo-nya menangis.

Minhyun bertekad, ia akan meminta maaf pada Jisoo hari ini. Bahkan ia rela sampai bersujud di kedua kaki Jisoo.

Minhyun berjalan keluar dari kampus pukul 3 sedangkan dia ada janji dengan Jisoo pukul 4 di sudut jalan.

"MINHYUNIE!!!"

Minhyun menoleh cepat, ia pikir itu Jisoo tapi ternyata bukan. Itu Wendy yang memanggilnya dengna panggilan 'Minhyunie'. Selama ini yang memanggilnya begitu hanya Jisoo.

Mata laki-laki itu memicing saat Wendy sampai di depannya, "Jangan panggil gua kaya gitu. Gua nggak suka," ujar Minhyun.

Wendy tertawa, "Kenapa? Karena Jisoo yang manggil lo gitu? Ya ampun! Lo tuh udah putus sama Jisoo, bisa kali gua yang gantiin posisi Jisoo sekarang," balas Wendy dengan percaya dirinya.

Minhyun menggeram pelan, "Kata siapa gua putus sama Jisoo?" Tanya Minhyun yang berusaha santai.

Wendy membelalak lalu menatap Minhyun datar, "Terus kita apa?" Tanya Wendy balik.

"Temen."

"Nggak ada temen di antara perempuan dan laki-laki, Minhyun," ujar Wendy lirih.

"Itu menurut lo. Menurut gua, ada. Gua sama lo temen dan nggak lebih. Gua sayangnya sama Jisoo bukan sama lo, cuma masih banyak hal yang lo dan Jisoo belum tau tentang gua. Jangan sok tau kalo lo emang nggak tau, Son Wendy," balas Minhyun lalu menggedikkan kedua bahunya.

The Man Who Can't Be Moved 🍄 Minhyun-Jisoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang