CHAPTER 4

1.6K 163 0
                                    

Meskipun jiwa dan ragaku telah tiada, namun biarkanlah perasaanku tetap hidup dengan merasakan cinta
...................................

Hari ini cuaca terlihat cerah meskipun musim gugur sedang melanda kota Seoul dengan indah. Dedaunan maple berwarna kuning keemasan tampak menghujani jalan setapak di sepanjang taman, udara begitu segar. Sungguh suasana pagi yang sangat nyaman untuk orang-orang yang sedang ingin merefreshkan otak dari segala kepenatan dan hiruk pikuk ibu kota.

Di sisi lain, Sohyun tampak asyik memerhatikan anak-anak yang sedang bermain-main di taman. Belakangan ini, Sohyun sangat suka pergi ke taman. Sejak pertemuannya dengan seseorang yang ia kira telah membuat jantungnya berdegup itu, Sohyun menjadi semakin penasaran akan jati dirinya.

Tak jauh dari tempat Sohyun berdiri, seorang gadis muda yang terlihat trendy dengan baju joggingnya, lari mendekat ke arah anak-anak yang sedang bermain. Tanpa sengaja, seorang anak yang sedang berkejar-kejaran membawa es krim menabrak gadis itu hingga bajunya tak berbentuk lagi.

"Ssi pal! Babo ya ima!!!" [Sial! Bodoh ya kalian!!!]

"Mianhae..noonim..."

"Mwo haseyo?? [Apa yang kamu lakukan]? Aigoo...bajuku...Ssi.."

Gadis itu menjewer telinga kedua anak yang sedang berkejaran tadi. Lalu memarahinya habis-habisan.

"Eo..lihatlah! Anak kecil!! Lihat ulah kalian! Lihat baik-baik!! Bajuku yang mahal jadi buruk rupa seperti ini, gara-gara kalian!! Anak nakal! Aish... serahkan uang kalian! Kalian harus mengganti perbuatan kalian dengan uang atau aku akan menjewer telinga kalian sampai lepas!"

"Noonim....appo..noonim.! Jebal.. kami tidak punya uang.."

"Wae ureo? [Kenapa nangis] masih untung ibu kalian tidak kuberi tahu.. aku yakin kalian anak orang kaya! Sana mintalah uang pada ibu kalian.. cepat! Atau aku sendiri yang akan memintanya dari ibu kalian?? Huh?"

Kedua anak itu menangis semakin tersedu.

Sohyun yang hanya bisa berdiri diam, tak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia geram dan ingin sekali menjambak gadis itu. Sangat ingin. Gadis sialan! Bisa-bisanya dia berbuat begitu pada anak kecil. Dia pikir dia siapa?? Aah... kenapa aku nggak bisa membantu apapun. Aku pasti akan membalasnya kalau saja aku bisa. Pikir Sohyun dalam hati.

Belum sempat berbuat apapun, Sohyun tercengang dengan apa yang terjadi. Dari arah berlawanan, datang seorang pria dengan gagahnya.

"Agashi!! Lepaskan tanganmu! Jangan pernah berani-beraninya kau menyakiti anak kecil, atau kau aku tuduh atas kekerasan terhadap anak! Ah.. ani..aniyo..! Bukan hanya kekerasan. Tapi juga pemerasan!"

"Nuguseyo?? Policeman?? Eoh? Jangan ikut campur urusanku! Pergi saja sana! Anak tengik ini sudah cari masalah denganku."

"Ya!! Aku polisi. Kau pikir aku tak membawa borgol kemanapun? Biar kubawakan untukmu."

Pria itu mulai merogoh kantong. Belum sampai mengambil isi dari dalamnya, gadis itu kabur meninggalkan kedua anak. Pria itu tersenyum. Ia menarik tangan dari kantongnya dan yang ia keluarkan adalah dua buah permen lollipop. Ia menghampiri kedua anak itu dan memberikannya lollipop.

"Anak-anak... lain kali lebih hati-hati ya waktu bermain. Kalau tidak.. maka beruang akan langsung melahap kalian. Seperti yang tadi..."

Pria itu memberikan pengertian dengan sabar kepada anak-anak. Sohyun yang sedari tadi menyaksikan mereka mendadak merasa takjub.

YOU'RE MINE (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang