CHAPTER 31

730 93 2
                                    

Sohyun’s POV

Sudah beberapa hari terlewati dan tingkah Taehyung semakin aneh. Semenjak kejadian ‘itu’, dia menjadi semakin acuh padaku. Belakangan ini, dia pergi ke kantor agency atau kemana pun tanpa mengajakku. Alasannya ‘Kau harus sembuh total’. Selalu begitu. Padahal, luka yang kudapat saat tergelincir di kolam renang tidaklah terlalu parah, sehingga sudah dipastikan aku benar-benar sehat sekarang.

Tanpa sepengetahuan Taehyung pula, sebenarnya aku sering keluar jalan-jalan saat ia meninggalkanku sendirian. Entah bagaimana bisa ia memberikan password apartemennya padaku begitu mudahnya, bagiku itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Sekarang aku bebas keluar masuk apartemen tanpa terpergok oleh Taehyung.

Aku mungkin beruntung karena bisa bebas kemana pun. Tetapi, di sela-sela kebebasanku itu aku juga merasa sangat khawatir. Ketika aku sedang keluar, aku  merasa was-was karena aku selalu merasa ada orang yang mengikutiku. Entah saat aku sendirian, maupun saat aku sedang bersama Jungkook. Ya, tentu saja aku keluar untuk menemui kekasihku itu. Aku dan Jungkook jadi semakin jauh gara-gara pekerjaanku. Jadi, akan lebih baik jika aku sering-sering menemuinya. Aku merasa sangat bersyukur, Jungkook tak pernah marah padaku dan ia selalu memahami keadaan yang aku terima dari pekerjaanku.

Hari ini, pagi-pagi setelah Taehyung berangkat pergi bersama manajernya, aku memutuskan untuk berjumpa dengan Jungkook di taman kota. mungkin ini menjadi yang terakhir, sebab Taehyung lama-kelamaan mulai peka akan kepergianku yang diam-diam.
Ini adalah pemikiranku yang kesekian kalinya, ‘Mengapa Taehyung terlihat tidak suka jika aku pergi berkencan atau sekedar mengobrol dengan Jungkook lewat handphone?’. Taehyung selalu mencari-cari alasan agar aku tidak melakukan kedua hal tersebut. Ia semakin aneh bukan?

Hatiku pun mulai berkecamuk. Apa benar, Taehyung mempunyai perasaan terhadapku? Hanya saja ia tidak tahu apa yang setiap kali ia rasakan ketika bersama diriku itu adalah perasaan cinta.

Ah! Ayolah Sohyun, itu tidak mungkin? Dia penyanyi terkenal, kekanakan pula! Apa mungkin dia menyukaimu?

Tapi aku melihat kegugupannya saat ia menatap ke arahku. Dan… debaran jantungnya, iramanya selalu terdengar di telingaku setiap saat kami berpapasan.
Eo… atau mungkin itu hanya perasaanku saja?

Jujur, aku juga selalu merasa nyaman berada di dekatnya. Melihat ia mengacuhkanku begitu saja, entah mengapa membuat hatiku sedikit terluka. Dan.. berkencan dengan Jungkook beberapa hari ini, rasanya sangat hambar. Tidak sama seperti saat pertama aku bertemu dengannya. Semua berubah begitu saja.

Saat ini, aku tengah menunggu Jungkook di kursi panjang sekitar air mancur di taman kota. Sesekali aku menggosok-gosokkan kedua tanganku sebab hawa dingin yang dibawa salju beberapa hari lalu masih terasa. Sambil menunggunya, otakku kembali melayang-layang dengan berbagai pikiran. Tapi, kali ini aku hanya berfokus pada satu hal saja. Aku, Kim Sohyun, hari ini akan memastikan kesungguhan cinta Jeon Jungkook. Aku tidak ingin ia terluka karena diriku mulai merasa tidak ada cinta di antara kami. Lagipula, aku tidak bisa selamanya berada dalam tubuh ini. Dunia kami berbeda. Akan akan tetap begitu sampai kapan pun juga.

“Eh?”

Aku bergeming, ketika tiba-tiba aku merasa seseorang menutup mataku dari belakang.

Jeon Jungkook? Ini tidak lucu!”

Ucapku sedikit membentak.

“Oh.. ayolah.. kau selalu tepat bidikan. Bagaimana kau tahu kalau itu adalah aku?”

“Karena hanya Jeon Jungkook lah yang akan melakukan hal sia-sia seperti ini.”

Jungkook tersenyum manis. Lalu ia mengambil tempat duduk di sebelahku. Ia merangkulku dan menempatkan kepalaku pada salah satu pundaknya.

YOU'RE MINE (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang