CHAPTER 25

607 94 1
                                    

A piece of bad memory
........................

Juni 2014

"Hyung, biar aku saja yang menyetir!"

"Tidak! Biar aku saja! Lagian kau masih dibawah umur!"

"Ayolah Hyung... sekali saja! Beri aku kesempatan.."

"Tidak. Aku bilang tidak ya tidak. Kau ini keras kepala sekali!"

"Kalau hyung tidak mengizinkan.. aku akan bilang pada eomma-mu bahwa sebenarnya kau diam-diam mengikuti audisi dari agency itu!"

"Jangan.. eomma pasti melarangku nanti. Kenapa sih kau ini?"

"Jadi? Bolehkan aku menyetir mobil?"

"Baiklah. Tapi kau harus pelan-pelan. Sepertinya sebentar lagi juga akan hujan lebat. Jika sudah hujan nanti biar aku yang kembali menyetir mobil"

Suasana malam semakin gelap pun juga langitnya yang semakin menggelegar. Angin berhembus begitu kencang menerpa serpihan-serpihan dahan dan ranting pohon yang berjatuhan. Jalanan semakin sepi, karena orang tidak ada yang berani keluar disaat cuaca buruk seperti malam ini.

Tak terasa, tetesan demi tetesan air hujan mulai jatuh menerpa jalanan. Pengelihatan semakin kabur karena derasnya air hujan yang meninggalkan kabut-kabut putih.

Laki-laki di bawah umur itu masih menyetir mobil. Dengan kecepatan tinggi. Sementara, seseorang yang dipanggil 'hyung' mulai panik dan meminta rekannya untuk menghentikan mobil.

"Hentikan mobilnya! Kau mengendarainya terlalu kencang! Kondisinya sedang hujan lebat, berbahaya!"

"Ayolah Hyung! Jalanan ini sepi! Kita bisa bersenang-senang sebentar!"

"Hentikan mobilnya kubilang! Hentikan..!!!"

Kedua pria itu saling berdebat. Mereka berebut setir tanpa memedulikan bahwa kendaraan yang mereka naiki saat ini hilang kendali.

Puncak permasalahan pun terjadi, ketika tanpa sengaja mobil mereka menabrak seseorang yang sedang berlari menyeberang jalan. Walau sudah menekan rem, mobil tetap tidak bisa dikendalikan dalam kelajuan tinggi.

Mereka panik. Akhirnya, mobil mereka berhasil di rem beberapa meter dari tubuh yang sudah terkulai lemas itu. Cairan merah mengalir kemana-mana terbawa air hujan.

Kedua orang itu turun dari kendaraan. Mereka kacau. Hanya ada rasa takut dan gelisah yang menyelimuti pikiran keduanya.

"Hyung! Bagaimana ini? Aku tidak mau dipenjara, aku masih ingin menikmati masa mudaku hyung!"

"Aku kan sudah bilang padamu! Pelan-pelan menyetirnya! Kau yang tidak mau mendengarku. Sekarang mau bagaimana lagi? Kita harus segera menolongnya!"

"Tidak hyung! Kalau dia masih hidup, dia pasti akan memenjarakan kita! Kita tinggalkan saja!"

"Tidak. Kita harus menolongnya! Kita harus bertanggung jawab padanya!"

"Kalau begitu, hyung saja yang melakukannya! Aku tidak mau ikut campur. Kalau sampai Hyung dipenjara, jangan menyeret namaku hyung!!"

Pemuda dibawah umur itu berlari meninggalkan 'hyung' dan seseorang yang ditabraknya tadi.

Sejak saat itu, malam hujan di bulan Juni menjadi malam yang sangat menekan batin dan pikiran pria dewasa itu. Karena, ia harus menyimpan rahasianya seorang diri. Membuatnya sangat frustrasi dan ingin rasanya menghilangkan nyawa sendiri.

YOU'RE MINE (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang