Mimpi atau kenyataan? Hidupku kini terasa berkebalikan. Sungguh tak terduga
......................................."Sohyun..Kim Sohyun..."
Siapa yang memanggilku barusan? Ah.. mungkin perasaanku saja. Tidak mungkin hanya ada satu Kim Sohyun di ruangan seluas ini.
Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku.
"Yak.. Kim Sohyun! Aku memanggilmu pabo!"
Aku menoleh ke belakang. Dan...Oh My God! Apa aku bermimpi? Tuhan... Jika aku bermimpi.. tolong jangan bangunkan aku. Mungkin ini mimpi paling indah dalam hidupku.. aku tidak menyangka. Apa ini benar-benar kau yang memanggilku dengan nama asliku? Bagaimana mungkin??
"Kau....maaf tapi aku Kim Yoojung"
Ucapku dengan penuh keraguan. Aku harap ia tak benar-benar mengenaliku. Sungguh aku sangat malu usai kejadian waktu itu.
"Jadi... kau sudah tidak butuh bantuan seorang Jeon Jungkook lagi? Kau sudah dapat tubuh manusia ternyata! Daebak!"
Gila. Dia benar-benar mengenaliku. Kenapa tatapannya seperti itu? Tunggu? Ini kenyataan? Sungguh? Bagaimana dia bisa melihatku yang kini berada dalam tubuh Yoojung?
"Kau bisa melihatku? Huh?"
"Tentu saja.. kan sudah kubilang kalau aku bisa melihat apa yang tidak bisa manusia biasa lihat."
"Tapi aku ditubuh orang lain... bukankah pandanganmu terhadapku harusnya tertutupi wajah gadis ini?"
"Tentu saja tidak. Dasar bodoh!"
Kenapa dia selalu mengataiku bodoh? Aku merasa kesal tapi... kepedean juga. Baru kali ini ada cowok yang memperlakukanku seakan-akan aku adalah orang terdekatnya. Bagiku, kata 'bodoh' menunjukkan bahwa Jungkook menganggapku sebagai orang terdekatnya. Yak.. Jungkook-ah.. aku memang selalu bodoh di hadapanmu. Aku memang selalu tidak bisa mengontrol diriku sendiri saat di depanmu. Aku sangatlah bodoh.
"Apa.. apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku agak salah tingkah.
"Kau belum tahu ya? Maafkan aku karena waktu itu tak sempat memberitahumu tentang pekerjaanku. Kukira kau sudah tahu, karena kau sering melirik dan membuntutiku."
"Hei! Aku tak pernah membuntutimu!"
"Berarti kau pernah melirikku kan? Atau bahkan sering?"
"Jeon Jungkook! Hentikan bualanmu itu dan jawab saja pertanyaanku!"
Telingaku merah. Aku agak marah padanya karena aku tahu bahwa semua yang dikatakannya itu benar. Tepat sekali. 100% itu fakta. Bahwa aku sering meliriknya dan sesekali membuntutinya. Aku menyesal sekarang, bagaimana wanita sepertiku tidak bisa menjaga iman? Harus nya aku lebih gengsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE (✔)
FanfictionAku hanyalah arwah yang ingin kembali hidup. Aku ingin merasakan cinta. Hingga suatu hari, seorang malaikat datang dan memberiku kehidupan. Aku berhasil bernafas di dalam tubuh seorang gadis dengan mengemban sebuah misi. Aku berhasil bertemu cintak...