Malice; sesungguhnya perempuan yang sedang merindu tidak bisa membenci lebih dari beberapa hari.
-• • •
Kejadian kemarin masih menorehkan luka bagi hati Aileen, kesalahan apa yang bisa menimbulkan hal itu pikirnya. Dirinya masih setia terbaring di ranjang sambil memandangi langit-langit kamarnya, memikirkan sesuatu yang akan ia lakukan untuk memperbaiki moodnya. Helaan nafas berat dengan gulingan ke kanan-kiri juga dilakukan, membuka tutup selimut sambil mengerang perlahan.
Ting.
Suara notice aplikasi Line membuat dirinya langsung membuka hp, senyumnya pun ikut mengembang dengan jari-jari yang lincah mengetik balasan untuk sang pengirim pesan. Ia langsung berdiri, dan tak lama berlari menuju kamar mandi. Semoga dengan ia mengikuti saran seseorang yang mengiriminya pesan tadi, Aileen dapat mengembalikan moodnya yang semula hancur menjadi lebih baik.
"I need your love.. I need your time.. When everything's wrong.. You make me right."
Aileen melakukan singer bathroom. Sudah lama ia tak melakukan hal bodoh seperti itu, baginya itu hanya akan membuang waktu. Tapi, untuk kali ini ia mencoba hal bodoh yang entah darimana rayuan setan bisa membuat Aileen seperti itu.
Sekitar satu setengah jam puas dengan konser solo di kamar mandi, Aileen keluar dengan lilitan handuk di atas kepalanya. Ia berlonjak kaget saat Jason tenga tertidur di ranjang dengan headset yang menyumpal telinganya.
"Jason? What are you doing in here?" Aileen berjalan mendekat, "Oh iya, mau gue ngomong sampe busaan juga gak denger nih bocah!" lalu Aileen menarik headset di telinga Jason sedikit kasar.
"Aww, gila! Tenaga lo macem kuli. Sakit banget Ai telinga gue."
"Gue ngomong sama lo, ya kesel lah orang lo lagi make headset." curah Aileen sambil menyisir rambutnya.
"Cepetan ganti, lo jadi ikut kaga?"
"Kemana?"
"Kebanyakan konser mangkanya lemot lagi." Jason beranjak dari ranjang menuju pintu dan keluar kamar.
Keluarnya Jason dari kamar Aileen, ia tertarik pada benda persegi panjang berwarna grey dengan logo apel setengah yang tergeletak di samping bantalnya. Rasa penasaran yang berlebih membuatnya membuka locksreen dan berjelajah riah di dalamnya. Sedikit membuat Aileen berfikir, bukannya tadi Jason mengalami gangguan pendengaran karena mendengarkan lagu? Apa sengaja ia hanya pura-pura?
"Oh tuhan, padahal suaranya saat konser kamar mandi tadi seperti radio rusak."
Malu sekali rasanya.
• • •
Aileen turun ke bawah menyusul Jason yang menunggunya, kadang berteriak memanggil namanya agar cepat. Buat para cowo nih! Diusahakan lah jangan nunggu cewe buat dandan ataupun mandi kalau gak mau buat karatan. Hehe.. seperti Jason sekarang ini, bawaan moodnya marah-marah mulu.
"Mau kemana sih kita?" tanya Aileen memandangi jalan, barangkali ia tau akan menuju kemana.
Jason memutar stir mobil ke arah kiri, "Masa lo lupa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartache
Teen FictionSebenarnya, kita tak pernah benar-benar saling meninggalkan. selalu ada satu, yang kembali tetap tinggal, dan yang menunggu. -