Reavow; menyatakan lagi ungkapan perasaanmu dahulu, dan akan kau ungkapkan lagi kemudian hari rasanya akan sangat berbeda.
-• • •
Perjalanan menuju kembali ke rumah sepertinya memerlukan waktu yang lumayan lama-berhubung TK Aileen ada di pelosok Busan, akhirnya Jason memutuskan mengajak Aileen untuk beristirahat di sebuah minimarket. Jason turun dari mobilnya, lalu berlari menuju dalam minimarket.
Aileen di dalam mobil menyalahkan penghangat, bisa dilihat dari embun kaca mobil Jason bahwa Busan malam ini sangat dingin. Pikirannya kembali berputar pada pembicaraan dengan bu Yana tadi, dan ia sangat meyakini hatinya bahwa rindu seorang anak kini dirasakannya.
Jason mengetuk kaca disamping Aileen, menggerakkan tangannya menunjuk untuk ikut masuk ke dalam. Aileen mengangguk, lalu mematikan kunci mobil dan keluar. Wah, benar! Kini kulitnya terasa seperti di es, walaupun ia memakai sweater dan jaket tebal Jason yang diberikan sewaktu di mobil tadi. Ia ikut duduk disamping Jason, matanya berbinar melihat ada ramen dan juga acar lobak.
"Emang enak ya dingin gini sambil makan ramen." ucap Jason.
Aileen mengangguk, lalu membuka tutup plastik ramen dan kertas sumpit. "Kita balik jam berapa? Gue kepikiran banget sama Lili."
"Selesai makan ini langsung balik."
Aileen tidak menjawab, hanya mengangguk mengerti. Minimarket ini bisa dibilang sepi, hanya ada sepasang kekasih yang ia pikir sedang berkencan, lalu dirinya dan Jason. Pikirnya keren juga ya berkencan di minimarket sambil makan ramen. Ups, ia menyadari sekarang dirinya dan Jason melakukan hal yang sama. Kini pipi Aileen bersemu merah, sambil mengamati pasangan tadi.
"Aku telfon mama kamu ya? Kayanya kita gak bisa balik ke Seoul malam ini." kata si cowo.
"Kenapa yang? Mana boleh aku pergi terus gak pulang." tanya si cewe.
"Busan ke Seoul macet total, ada pemeriksaan dadakan karena kasus penculikan anak." jelas si cowo.
Mata Aileen melotot seketika, bagaimana bisa ia akan menginap disini? Apalagi dengan Jason. Tak lama ia tersedak kuah ramen, Jason dengan terburu-buru membuka botol mineral dan memberikannya pada Aileen.
"Lo denger mereka ngomong aja sampe keselek gitu." ucap Jason sedikit meledek.
Aileen mengelap mulutnya dengan tissue, "Kita gak bisa balik ke Seoul, gimana gue bisa tenang?"
"Why? Apa masalahnya nona Aileen?"
"Jason ih serius!!" Aileen memukul Jason dengan tas bagpack yang ada di kursi sebelahnya.
"Aw.. Aw.. Stop!"
Aileen berhenti memukul Jason dan memandang sekeliling, sekarang sepasang kekasih tadi sudah tidak ada ditempatnya tadi. Aileen beranjak dari tempat duduknya, lalu berjalan keluar menuju mobil. Ia sangat berpikir keras untuk bisa kembali ke Seoul sekarang juga, jika tidak bagaimana nasib Kaitlyn nantinya. Besok juga ia harus ijin tidak sekolah untuk urusan keluarga, tapi malah sekarang ia disini.
"Lo kenapa sih Ai?" tanya Jason yang sekarang sudah duduk di jok pengemudi.
"Jason, tolong banget anter gue pulang sekarang juga. Nanti orang rumah pada nyariin gue, tolong."
"Apa kita harus terobos pemeriksaan itu? Mami gue udah balik ke Paris, gini-gini kalo gue ketangkep polisi kan kasian mami." raut wajah Jason berubah sendu.
Melihat itu rasanya Aileen sangat ingin mempunyai kantong ajaib, ia tidak tega melihat keadaan Jason juga bila tertangkap nantinya karena masih termasuk dibawah umur. Tapi dari kejadian ini siapa yang bisa disalahkan? Jason yang membawanya pergi ke bu Yana, dan membuat hatinya menjadi lebih membaik. Aileen mengambil hpnya yang ada di saku sweater, lalu menekan tombol panggil ke rumahnya. Setengah cemas dan bingung, hingga membuatnya menggigit bagian ujung bibir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartache
Novela JuvenilSebenarnya, kita tak pernah benar-benar saling meninggalkan. selalu ada satu, yang kembali tetap tinggal, dan yang menunggu. -