Cenat-cenut

1.7K 142 5
                                    

Minggu adalah hari yang selalu kutunggu-tunggu.

Hari ini aku akan menghabiskan waktuku dengan sahabat  segarong sekampretku. Kami telah bersahabat dari TK, SD, bahkan sampai saat ini.

Aku dengan dia itu bisa dibilang upil sama meja yang selalu nempel.

Jeng jeng...

dan Dia adalah Jessica Vania, si gesrek dengan kejailan dan kekepoan tingkat akut walaupun tidak jauh berbeda sama aku sih.

Tapi aku masih lebih waras dari jeje. Walaupun dia tidak waras, dia adalah sahabat terbaikku, bahkan Jeje tau semua rahasiaku.

Minggu ini jadwalku dengan Jeje mengganggu kencan kak Dion.

Oh iya aku lupa mengenalkannya.

Kak Dion itu adalah kakak nya kak melody.

Mereka sangat mirip, kalo kak melody versi cantiknya maka kak Dion versi gantengnya.

Tidak jauh berbeda dengan aku dan kak vano.

Dan kak Dion ini bisa dibilang badboy, dia itu digilai banyak perempuan , dan kalau ada perempuan cantik yang kepincut padanya, maka langsung ditembak sama kak Dion.

Walaupun dia sudah punya selusin perempuan, kata kak Dion 'gak baik kalau nyia-nyiain rejeki'.

Aku dengan kak Dion itu berbeda 8 tahun, dan aku Dekat banget dengan kak dion.

Bahkan kalau diliat-liat, kak Dion sepertinya lebih sayang aku dibanding kak melody.

Mau bukti?

Tidak usah ya, aku tidak mau menjadi orang sombong, cukup aku yang tau.

Dari hasil menguping semalam. Aku dan Jeje menemukan sebuah fakta, bahwa kak Dion akan berkencan dengan seorang wanita, dan mungkin itu wanita ke 5 yang diajak kencan hari Minggu.

Asal tau saja ya, kak Dion setiap hari Minggu pasti menghabiskan waktunya untuk kencan dengan para wanita nya. Kata kak Dion 'hari Minggu itu harus dimanfaatkan untuk bersenang-senang'.

Kata kak Dion loh, jadi jangan salahkan aku dan Jeje, kalau hari ini aku akan ngerecokin kencannya.

Lagian aku tau kak Dion tidak pernah serius dengan para perempuan nya.

------------------

Aku dan Jeje mengendap-endap di dinding restoran

"Je target aman?" Tanyaku dengan mimik sok serius.

"Aman bosku" jawab Jeje penuh penghayatan.

Kamipun melanjutkan aksi kami, saat mataku melihat dua target kami, aku mengode Jeje untuk memulai misi.

Didepan terdapat dua orang yang sedang dimabuk asmara.

Oh, tidak, lebih tepatnya lagi hanya si perempuan yang terlihat klepek-klepek dengan si lelaki. Dan lelaki nya tidak mau melepaskan kesempatan yang berharga itu.

Aku dan Jeje hanya menyeringai menatap drama didepanku, dimana si lelaki yang tak lain kak Dion sedang menggombal disertai colak-colek.

Dasar si kadal buntung, selalu memanfaatkan kesempatan. Aku dan Jeje pun segara duduk dengan jarak dua meja dari kak Dion. Sehingga mempermudah kami Mengawasi target.

"Sayang kamu itu ibarat udara bagiku" kata kak dion melancarkan jurus gembelnya.

"Loh kok bisa yang?" Tanya si cewek dengan kedip-kedip bodoh.

" Karena tanpamu aku tak akan bisa bernafas" jawab kak  Dion disertai senyum Pepsodent.

Aku dan Jeje hanya saling pandang dengan muka yang seolah menahan mual. Dasar cewek jaman sekarang, baru direcehin dikit saja sudah seperti ikan, langsung megap-megap.

COWARD (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang