Kutatap gadis disampingku, gadis yang selalu menemani setiap malamku, gadis yang dengan rela terus berada disampingku.
Kinal...
Dibalik wajah tidurnya yang tenang, tersimpan luka yang sangat dalam.
Maafkan aku sayang..
Aku terpaksa menutup mataku, aku terpaksa pura-pura tidak tau dengan perasaanmu.
Tepatnya setelah hari pernikahanku dengan vano, aku mengetahui satu fakta yang membuat ku yakin apa yang sebenarnya kurasakan pada kinal, gadis yang telah kuanggap sebagai adikku.
Sore itu, kami pulang dari bandara setelah mengantar kinal.
Entah kenapa, aku merasa sebagian diriku hampa.
Aku dan seluruh keluarga besarku dan keluarga besar vano sedang berkumpul di rumah vano.
Tiba-tiba dari arah tangga vano terlihat tergesa-gesa, dan tunggu... Apa dia menangis?
Vano mengeluarkan sebuah benda kotak yang kuyakini adalah hp nokia tahun 2000-an.
Terdengarlah sebuah rekaman suara dari orang yang memenuhi isi pikiranku untuk saat ini, kinal.
Rekaman itu membuat semua orang syok, rekaman tentang perasaannya padaku.
Dan sekarang aku tau, kenapa dia bersikeras kuliah di jogja.
"aku ingin kita bercerai mel" ucap vano membuatku kaget.
Aku menggeleng kencang.
"kamu gila vano! Kalian baru saja menikah" ucap kak dion emosi.
"aku sudah menyakiti hati kinal kak, sekarang aku tau, apa yang menyebabkannya murung dan selalu menangis saat orang-orang terlelap tidur, dan itu karenaku kak, aku gak bisa menyakitinya lebih jauh lagi" kata vano terisak.
"aku...aku benar-benar tidak tau jika kinal mempunyai perasaan padaku" ucapku menunduk, kakak macam apa aku? Harusnya aku tau kinal mempunyai perasaan khusus untukku.
Dan sekarang, aku akan pasrah, dengan semua keputusan vano.
"papa tidak akan mengijinkan kalian bercerai! Bagaimanapun perasaan kinal salah! Dan papa tidak akan membiarkan anak papa terjerumus dalam dosa" ucap papa vano tegas.
"pa.. Vano gak bisa membiarkan kinal terus tersakiti dengan melihatku bersama melody, vano gak sanggup" ucap vano lemah.
Itulah salah satu yang membuatku jatuh cinta dengan vano. Vano yang lembut, vano yang tak bisa membiarkan adiknya kesakitan. Dan vano yang rela menukarkan kebahagiaan nya demi adiknya.
"apa kamu juga mencintai kinal mel? " tanya papa ku tegas.
Aku menggeleng pelan, karena selama ini aku menganggap kinal murni sebagai adikku.
" lupakan malam ini, anggap semua ini tidak terjadi! Kinal punya masa depan yang panjang, kalian berdua pun sama, baru memulai bahtera rumah tangga, jangan sampai perasaan kinal, membuat kalian mengambil keputusan yang salah! " ucap papa vano sambil mengusap air mata nya.
Aku tau beliau sangat menyayangi kinal, dalam hal ini beliau pasti merasa gagal sebagai orang tua.
Dan malam itu kami memutuskan menyimpan rahasia ini.
Aku tersenyum getir, setelah malam itu aku baru menyadari satu hal 'aku mempunyai rasa yang sama dengan kinal'.
Tapi semua sudah terjadi, aku sudah memutuskan untuk menjadi seorang istri yang baik, dan perlahan cinta yang bermekaran ini pun padam dengan sendirinya.