One

37K 1.7K 39
                                    

Hari ini, Galeno dan Galih memulai hari pertama masuk sekolah nya di SMA Tunas Bangsa. Galeno memilih jurusan IPA, sedangkan Galih memilih jurusan IPS.

"Liat pembagian kelasnya di mading yuk," ajak Galih sambil menarik tangan Galeno. Galeno hanya mengangguk sambil mengikuti Galih berjalan. Saat mereka berjalan, terdengar banyak pujian untuk mereka.

"Eh, itu anak kembar kelas 10 yang baru masuk cakep banget anjir,"

"Gila, ini kembaran langsung masuk most wanted sekolah nih,"

"Cup salah satunya buat gue,"

"Masukin ke list demesh, cogan, sama most wanted woi!"

    Sedangkan yang dipuji hanya diam tak menghiraukan. Sejak SMP pun, mereka sudah terlalu sering diperlakukan seperti itu.

   Sedangkan dikelas 11 IPA C....

"Kinara, Ale, kita sekelas lagi?!" Seru Azela sambil bersorak kegirangan.

"Yeay, kita sekelas lagi!" Seru Kinara.

"Kalian harus inget, udah kelas 11. Buat naik ke kelas 12 semakin susah, jangan bandel lagi," ucap Ale.

"Iya, bu guru..." kata Azela sambil tertawa pelan.

"Siap, bu Alexa," tambah Kinara. "Eh, gue mau ke stand pendaftaran ekskul basket nih. Kalian mau ikut gak?"

"Ikut!!" Jawab Azela dan Ale serempak.

🌹

"Gue masuk 10 IPS C, lo masuk kelas apa?" Tanya Galih kepada Galeno setelah melihat pembagian kelas di mading.

"10 IPA A," jawab Galeno datar.

"Yee.. jutek amat lo!" Ucap Galih sambil menoyor kepala Galeno pelan.

"HOI!!" Seru tiga orang yang tiba-tiba berada didepan Galeno dan Galih. Ya, mereka adalah Bryan, Vino, dan Gino.

"Hei, bro!" Balas Galih. Sedangkan Galeno hanya diam memasang wajah datar nya, seperti biasa.

"Kalian masuk kelas apa?" Tanya Bryan.

"Gue 10 IPS C, kalo Galeno 10 IPA A," jawab Galih sambil menepuk bahu Galenopelan. "Kalo kalian?"

"Kita sekelas dong, Gal! Gue sama Gino juga 10 IPS C," seru Vino bersorak senang.

"Siap-siap jadi tim heboh kelas lagi kita!" Tambah Gino.

"Sip-sip!" Ucap Galih.

"Berarti gue sekelasnya sama si mayat hidup ini ya," kata Bryan sambil menepuk bahu Galeno dan terkekeh.

"Hati-hati. Mayat hidup kalo diganggu bisa-bisa jadi hidup terus marah besar," canda Galih sambil tertawa.

"Gue mau liat-liat stand pendaftaran ekskul," ujar Galeno, kemudian pergi berjalan begitu saja meninggalkan teman-temannya.

"Tungguin woi!"

                                       🌹

   Di tempat pendaftaran ekskul basket, sedang ramai oleh anak kelas 10 yang ingin mengikuti ekskul basket. Kinara sampai kewalahan dibuatnya, untung dengan baik hati Azela dan Ale membantunya.

"Kinara!" Panggil salah satu anak kelas 11 perempuan yang mengikuti ekskul basket juga.

"Apa?" Tanya Kinara.

"Kata coach Putra, lo sama gue disuruh promosi ekskul basket ke kelas-kelas," coach Putra adalah coach yang melatih ekskul basket dan juga guru olahraga di SMA Tunas Bangsa.

The popunior'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang