Fourty (THE END)

12K 775 164
                                    

Pada akhirnya, semua harus berakhir sampai disini. Bahkan, takdir tidak membiarkan kita untuk bersama lebih lama lagi.

                                       🌹

Hari ini adalah hari bahagia untuk salah satu anggota keluarga Arsenio. Sejak tadi pagi, ia berdiri tiada henti menyalami tamu-tamu yang datang di acara pernikahannya. Ia tidak menyangka bahwa hampir seluruh saudara dan teman-temannya akan datang ke acara pernikahannya. Ia pikir tamu yang akan datang hanya sedikit karna pernikahannya dilaksanakan di Los Angeles.

"Galeno...,"

Galeno menoleh, ia tampak sedikit terkejut. Lalu, ia tersadar dan tersenyum. "Azela? gue kira lo gak dateng,"

"Masa gue gak dateng di pernikahan adik gue sendiri?" Ucap Azela dengan tawa kecil nya. Kemudian, ia menatap istri Galeno dengan tatapan kagum. "Hey, you're so pretty," ucapnya dengan senyum lebar.

Istri Galeno pun balas tersenyum lebar. "Thank you, you're also so pretty,"

Ya, istri Galeno adalah warga negara asing, lebih tepat nya ia berasal dari Los Angeles. Itulah alasan mengapa Galeno melaksanakan pernikahannya di Los Angeles.

"Selamat ya, Gal. Akhirnya lo nikah juga," ujar Aland yang sedari tadi menggandeng tangan Azela.

"Thanks, Land," balas Galeno dengan senyum tipis kepada kakak ipar nya tersebut.

Ya, Aland sudah resmi menjadi kakak ipar Galeno sejak satu tahun yang lalu. Saat itu, ketika Galeno mendengar kabar bahwa Azela akan menikah dengan Aland, perasannya menjadi tidak karuan. Ia tidak tahu merasa bahagia karna kakak kandung-nya akan menikah atau justru sedih karna mantan pacar yang masih ia sayangi akan menikah dengan lelaki lain. Tapi kini, ia sudah benar-benar menganggap Azela sebagai kakak kandung nya dan ia tidak memiliki perasaan lebih dari itu. Lagi pula, ia sudah menikah sekarang dan ia mencintai istri nya lebih dari apapun.

🌹

Acara pernikahan Galeno sudah usai sejak sore tadi. Kini, sang pengantin wanita sedang mengganti pakaiannya dan memghapus riasannya. Proses ini memakan waktu cukup lama. Sehingga, Galeno menunggu istrinya itu sembari duduk di lobby gedung tempat pernikahannya tadi.

"Hai, Gal!"

Galeno menoleh ke sumber suara. "Hai, Az,"

Azela tersenyum, lalu duduk di samping Galeno.

"Kok belum pulang ke hotel?" Tanya Galeno.

"Ini mau pulang, lagi nungguin Aland dulu ke toilet. Dia sakit perut haha,"

"Ooh gitu..," ucap Galeno sembari tertawa pelan.

"Lo sendiri? Kok malah duduk sendirian disini?"

"Istri gue lagi ganti pakaian dan hapus riasan,"

Azela ber-oh pelan. "Jadi gini ya, ending nya...,"

Galeno mengerutkan keningnya. "Maksud lo?"

Azela tersenyum tipis. "Ending kita berdua. Gue nikah sama Aland, lo nikah sama bule. Kita udah punya jalan masing-masing,"

"Lucu juga ya kalo diinget-inget. Dulu, kita terpuruk banget karena putus. Pada akhirnya, kita relain kalau kita itu saudara. And this is us now, being a normal siblings and doesn't have feelings of love anymore," jawab Galeno sembari tersenyum.

"Iya. Tapi sampai kapan pun, lo harus tetep sayang sama gue sebagai kakak, ya! Jangan sombong mentang-mentang udah nikah, jadi gak mau ketemu gue lagi nanti,"

"Lo juga, jangan sombong sama adik sendiri. Nanti, kita sering-sering ketemu ya. Sama Aland dan istri gue juga,"

Azela menyodorkan jari kelingking-nya. "Promise me?"

Galeno tersenyum dan menyatukan jari kelingking mereka.

"I promise, my big sister,"



- the end -




halo im back, maaf ya udah bikin kalin nunggu sampe 6 bulan :') semoga suka sama endingnya! Maaf kalau ga sesuai ekspektasi 🙏🏻
Dan (mungkin) author bakal aktif di cerita terbaru yang judulnya "prossimo" tapi ga janji yaa masih mikir mikir hehe. Makasih buat yang selama ini setia baca popuniors, love you!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The popunior'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang