Thirty five

11.7K 1.2K 299
                                    

Setelah bersepeda sekitar 1 jam, Azela dan Galeno sudah mulai lelah. Akhirnya, mereka memutuskan untuk beristirahat disebuah taman bermain anak sembari menikmati es krim.

 Akhirnya, mereka memutuskan untuk beristirahat disebuah taman bermain anak sembari menikmati es krim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Galeno," ucap Azela.

"Apa?"

"Boleh nanya, gak?"

"Itu udah termasuk nanya,"

Azela tertawa kecil. "Oh, iya," ia menggoyang-goyangkan kaki nya pelan. "Lo.. suka sama gue sejak kapan?"

Galeno mengernyit dan menoleh kepada Azela. "Emang gue suka sama lo?"

Azela memasang wajah kesal-nya. Galeno tertawa akan hal itu. Sepertinya, ini pertama kali nya Azela melihat Galeno tertawa.

"Emang itu penting dijawab, ya?" Galeno balas bertanya.

"Gue sih gak terlalu pentingin hal itu, tapi pembaca pada kepo sampe mereka kebingungan sendiri,"

"Gue suka sama lo sejak lo marah-marah sama gue soal Bella,"

"Kok bisa?"

Galeno mengangkat bahu-nya tidak tahu. "Gak tau, tapi.. gue suka aja liat lo marah demi belain adik lo even dia cuma adik tiri lo. Dan gue suka tipe cewek pemberani kayak lo,"

"Terus kenapa dulu gak suka?"

"Nama nya juga perasaan, datang dan pergi secara tiba-tiba,"

Azela hanya tersenyum kecil. Ia sangat bahagia, setelah cinta-nya bertepuk sebelah tangan, akhirnya ia bisa mendapatkan Galeno.

"Pernah deket sama Aland?"

Azela mengangguk. "Sampai sekarang masih deket, kok,"

"Jadi lo punya 1 pacar dan 1 simpenan?"

"Bukan gitu maksudnya!" Seru Azela. "Awalnya sih gue sama dia suka berantem, tapi sekarang malah jadi sahabatan,"

"Terus lo pernah baper sama dia?"

"Enggak, lah! Gue bener-bener menganggap dia cuma sebagai sahabat,"

"Tapi dia gak nganggep lo cuma sebagai sahabat,"

Azela menoleh, mengerutkan kening-nya. "Maksudnya?"

"Gajadi," jawab Galeno sembari menggeleng pelan.

Azela tertawa. "Lo cemburu, ya...?" Galeno hanya diam, memutar bola mata nya malas. "Tenang aja, dia suka sama perempuan lain, kok!"

Galeno mengernyit. "Siapa?"

"Hmm... antara Lona atau Lolly," Galeno semakin mengernyit heran. "Kemarin gue nanya tentang perempuan yang dia suka dari telfon, terus dia baru jawab 'lo' eh tiba-tiba sambungannya putus. Besok gue tanya, deh,"

Galeno menghembuskan nafas nya malas. "Lo beneran gak ngerti apa maksud dia?"

Azela menggeleng dengan wajah bodohnya.

"Besok-besok jangan keseringan ketemu Galih," ucap Galeno.

"Kenapa?"

"Nanti tambah ketularan bego. Cukup kembaran gue aja yang bego, pacar gue jangan,"

                                    🌹

Keesokan hari nya di sekolah, Azela pergi sekolah dengan perasaan gembira dan semangat. Hampir seluruh murid disekolah pun membicarakan tentang hubungannya dengan Galeno.

Saat Azela hendak menaiki tangga menuju kelasnya, ia melihat lelaki yang sangat ia kenal sedang membuka kunci pintu ruang osis.

"Aland!" Seru Azela sembari berjalan mendekat kepada-nya.

Aland menoleh dengan sedikit terkejut. "Eh, hai," ucap-nya sedikit kaku, ia tampak berbeda dari biasanya.

Setelah pintu ruang osis terbuka, Aland berjalan masuk dan Azela mengikutinya dari belakang.

"Ngapain pagi-pagi udah masuk kesini?" Tanya Azela.

"Disuruh ambil beberapa berkas sama pembina osis," jawab Aland tanpa menoleh kepada Azela. Ia fokus membuka-buka laci untuk mencari berkas yang dimaksud.

"Lo gak mau nanya-nanya ke gue gitu?"

"Nanya apa?"

"Nanya tentang gimana Galeno nem—,"

"Ketemu!" Seru Aland menyela ucapan Azela. Azela menoleh, mengerutkan keningnya tak paham. Aland pun mengangkat berkas ditangannya. "Berkasnya udah ketemu,"

   Setelahnya, Aland berjalan keluar ruang osis tanpa menunggu Azela.

"Aland, tungguin!" Seru Azela sembari mengejar Aland dari belakang. "Kok tiba-tiba lo jadi berubah?"

Aland menoleh, tetap sambil berjalan dan tidak berhenti sedikitpun. "Berubah gimana?"

"Lo jadi cuek sama gue!"

"Perasaan lo aja kali,"

"Gue melakukan kesalahan sama lo, ya?" Aland menggeleng. "Terus kenapa lo jadi cuek?"

Aland tetap diam, tidak berniat menjawab ucapan Azela. Tiba-tiba, Azela mengingat sesuatu dikepala-nya.

"Ooh iya! Pasti lo lagi badmood karena Lona atau Lolly udah jadian sama cowok lain!"

Aland menghentikan langkahnya dan mengernyit pelan. "Hah? Siapa?"

"Lona atau Lolly," ucap Azela dengan bodoh-nya.

"Siapa mereka?"

Azela mengerutkan keningnya. "Salah satu diantara mereka itu cewek yang lo suka, kan?" Aland semakin mengernyit heran. "Kan kemarin lo sendiri yang bilang di telfon,"

"Gue gak pernah bilang Lona ataupun Lolly,"

"Jelas-jelas kemarin itu lo bilang 'Lo' abis itu sambungan telfonnya langsung mati. Nah, sedangkan di sekolah ini cuma ada 2 murid yang nama nya berawalkan kata 'Lo' yaitu Lona dan Lolly,"

Aland menghembuskan nafasnya dengan kasar. Betapa bodoh-nya wanita dihadapannya ini.

"Gue gak salah denger kan?" Tanya Azela lagi.

"Iya, lo gak salah denger. Gue emang bilang kata 'Lo'."

"Nah sekarang lo kasih tau gue cewek yang lo suka itu Lona atau Lolly!"

"Cewek yang gue suka itu lo,"

Azela mengerutkan kening-nya. "Iya gue tau 2 huruf awalnya itu L dan O. Nama lengkap nya siapa, Aland..?"

"Azela Faihatama,"

sorry lama 🙏🏻

The popunior'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang