Popuniors gak pernah bikin roleplayer. Jadi semua akun yang mengatasnamakan cast popuniors dan cerita author yang lain itu FAKE.
Btw thanks 300k readers ❤️
"Az, kok nangis?" Tanya Galeno.
Azela menatap Galeno kesal. "Kenapa sih sikap lo terus berubah-ubah? Bulan lalu cuek, terus tiba-tiba lo jadi baik, kemarin lo jadi cuek lagi, dan sekarang lo minta maaf. Gue gak paham sama lo..., hiks," ucap nya dengan suara parau dan air mata yang terus mengalir.
Dengan cepat, Galeno memeluk Azela. Sangat erat. Seakan ia takut kehilangannya.
"Lo mau dengerin penjelasan gue?" Tanya Galeno. Azela mengangguk.
Akhirnya, Galeno menceritakan segalanya persis seperti yang ia katakan kepada Aland.
Tetapi hingga Galeno selesai berbicara, Azela tetap menumpahkan segala tangisannya."Lo—gak bohong, kan?" Ucap Azela dengan tersendat-sendat.
"Enggak, gue gak bohong," jawab Galeno sembari mengusap air mata yang jatuh di pipi Azela.
"Gue bukan bahan taruhan, kan?"
"Bukan, Azela.. please stop nangis. Gue gak bisa liat lo nangis,"
Tangis Azela malah semakin meledak. Ia menangis karena kesal. "Gue nangis juga karna lo!" Seru-nya sembari memukul dada Galeno. "Padahal gue gak butuh lo bahagia-in, karena dengan ada lo aja udah bikin gue bahagia! Gue gak mau pacaran sama laki-laki yang tepat, gue mau nya pacaran sama lo, laki-laki yang gue suka!"
"Ya udah, yuk,"
Tangis Azela terhenti. "Apa?"
"Lo bilang lo mau pacaran sama gue," Azela mengangguk. "Ya udah, ayo,"
"Ayo apa?"
"Pacaran,"
Azela melebarkan matanya. "Lo ngajak gue pacaran?"
Galeno mengangguk, tetap dengan wajah datar-nya.
"Serius?" Tanya Azela lagi sembari menutup mulutnya terkejut.
"Iya, mau?"
Azela mengangguk dengan senyum lebar-nya. "Mau!"
"Yaudah, berarti mulai sekarang kita pacaran,"
"Kok lo gak seneng?" Tanya Azela heran.
"Seneng, kok,"
"Tapi lo gak senyum. Muka lo gitu-gitu aja dari tadi!"
Galeno tidak menjawab, melainkan kembali memeluk Azela lagi.
"Thank you for being my girlfriend,"
🌹
Setelah kejadian tadi, Galeno pulang ke rumah nya. Dan kini, malam pun tiba. Azela sedang mengobrol via telfon dengan Aland.
"Aland, gue seneng banget!"
"Seneng kenapa?"
"Sebelumnya, lo catet dulu tanggal hari ini!"
"Kenapa memangnya?"
"Gue jadian sama Galeno! Yeaaay!" Seru Azela sembari melompat-lompat di atas kasurnya.
1 detik, 2 detik, 3 detik, hingga beberapa detik kemudian Aland terdiam. Azela mengernyit, memeriksa ponsel-nya apakah sambungannya tetap terhubung atau terputus.
"Halo? Aland?" Ucap-nya.
"E-eh iya,"
"Kok diem?"
"Gapapa,"
"Lo gak seneng sahabat lo pacaran?"
"Seneng, kok. Gue seneng banget sahabat gue yang udah ngejar-ngejar cowok berbulan-bulan akhirnya jadian,"
Azela tersenyum. "Terus kapan lo jadian juga?"
"Hmm.. belum kepikiran,"
"Oh iya, lo gak pernah cerita lo suka sama siapa. Cerita, dong!"
"Gue gak suka sama siapa-siapa,"
"Bohong,"
"Iya,"
"Jujur, Aland,"
Terdengar helaan nafas Aland disana.
"Gue suka sama perempuan yang udah punya pacar. Jadi gue harus gimana? Lupain perasaan gue kan?"
"Kok bisa gitu? Siapa nama nya?"
"Lo,"
Tut tut
Sambungan telephone langsung mati. Azela mengerutkan kening-nya."Halo, Land?" Ucap nya memastikan apakah sambungan telephone masih terhubung atau tidak.
"Tadi dia bilang siapa, ya? Lo? Lona anak kelas 10? Atau Lolly anak osis kelas 12?"
🌹
"Az, ditungguin sama Galeno di depan," ucap Aneta alias mama Azela yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Azela.
"Iya," ucap Azela sembari bangkit dari rebahan.
"Kok sekarang jadi kamu yang deket sama Galeno? Bukannya dia pacar Bella?" Tanya Aneta dengan wajah sangat penasaran.
Azela bergumam, berusaha mencari jawaban yang tepat.
"Enggak, ma, Galeno itu pacar Kak Azela. Dulu itu aku sama dia cuma sahabatan," jawab Bella yang tiba-tiba muncul.
Aneta mengerutkan kening-nya. "Kamu... pacar Galeno?" Tanya-nya kepada Azela.
"Eum.. Galeno kayaknya udah nungguin lama deh, ma. Aku berangkat, ya! Bye!" Kata Azela, lalu berlari turun ke lantai bawah. Mama-nya pasti akan menanyakan segala hal jika ia tau Azela berpacaran dengan Galeno.
Azela keluar dari rumah-nya setelah ia mengambil sepeda dari garasi, dan ia melihat Galeno sedang duduk di atas sepeda-nya. Karena hari ini adalah akhir pekan, ia dan Galeno sudah menentukan bahwa mereka akan ber-sepeda pagi ini.
"Galeno!" Panggil Azela.
Galeno menoleh, dan ia langsung menatap tajam Azela ketika pacar-nya tersebut sudah mendekat. "Kok pake baju itu?"
Azela mengamati pakaian-nya. "Gak ada yang salah, kok!"
"Terbuka,"
"Terus gue harus pake mukena pas mau olahraga?"
"Itu lebih baik,"
Azela tersenyum smirk. "Jadi... karena gue udah jadi pacar lo, gue gak boleh pake baju terbuka gitu?"
Galeno langsung mengalihkan pandangannya. "Udah, buruan. Nanti kesiangan,"
"Lo masih malu-malu, ya..," goda Azela sembari menaiki sepeda-nya.
Galeno mengabaikan Azela, ia malah mengayuh sepeda-nya dengan cepat dan meninggalkan Azela dibelakangnya.
"Galeno! Tungguin dong! Lo gak usah malu-malu gitu, kali!"
Maaf pendek & gajelas, lagi stuck tapi gamau bikin readers nunggu lama 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
The popunior's
Подростковая литератураAzela Faihatama. Murid kelas 11 si pembuat onar dan perempuan ter-nakal di angkatannya. Dan suatu ketika, ia jatuh hati kepada adik kelasnya yang baru saja masuk ke sekolah nya. #497 in teenfiction (10-Des-17) #390 in teenfiction (14-Des-17) #290 in...