"Galih? Galeno?"
"Kakak belum pulang? Pulang naik apa kak?" Tanya Galih yang memegang kendali setir.
"Naik ojek online, Gal," jawab Azela.
"Pulang bareng aja yuk!" Ajak Galih kepada Azela. Galeno yang duduk disebelahnya pun langsung angkat bicara.
"Gak!" Kata Galeno kepada Galih dengan tatapan tajamnya.
"Kasian lho, Gal... dia cewek, bahaya kalo pulang sendirian," ucap Galih.
"Gak usah Gal, gue bisa naik ojek online sendiri kok," tolak Azela dengan lembut sambil tersenyum lebar.
"Padahal di dalem hatinya mah berharap banget bisa pulang bareng sama kita," celetuk Galeno bermaksud menyindir Azela. Azela hanya diam tanpa berniat membalas perkataan Galeno.
"Udah yuk, bareng aja," ajak Galih lagi.
"Dia kan udah bilang kalo dia gak mau, Gal... udahlah ayo buruan kita pulang," kata Galeno sambil berdecak.
KRING!!
Tiba-tiba, ponsel Azela berbunyi tanda ada telfon masuk. Dilihatnya, telfon dari nomor tak dikenal.
"Halo?"
"Iya, saya Azela. Ooh.. bapak dari ojek online?"
"Kenapa? Ban motor bapak kempes mendadak?"'
"Ooh.. gitu ya pak. Jadi gak bisa jemput saya ya? Yaudah saya cancel ya pak,"
Setelah itu, Azela menghembuskan nafas kasar dan mematikan sambungan telfon. Tangannya bergerak untuk mencari ojek online lagi.
"Udah kak, ayo bareng aja. Daripada lama lagi nungguin ojek baru," ajak Galih lagi. Azela pun sempat mempertimbangkan ajakan Galih.
"Gak papa nih?" Tanya Azela dengan ragu-ragu.
"Iya, gapapa. Ayo!" Jawab Galih sambil menggerakkan tangannya mengajak Azela masuk ke dalam mobilnya.
"Enggak ah, nanti Galeno marah," ucap Azela.
"Gak papa kan, Gal? Kasian loh kalo dia harus nungguin ojek baru lagi," kata Galih kepada Galeno yang hanya diam.
"Yaudah, terserah," ujar Galeno.
"Tuh kak, udah boleh sama Galeno. Ayo buruan masuk!" Seru Galih.
Dengan senang hati, Azela masuk ke dalam mobilnya. Ia senang karena ia bisa satu mobil dengan Galeno, pujaan hatinya. Tetapi sejak tadi, ia berusaha menutupi wajah senangnya agar Galeno tidak merasa ilfeel padanya.
Selama di perjalanan, Galih terus bertanya dan mengobrol dengan Azela. Sedangkan Galeno, hanya diam.
"Oh iya, lo rumahnya di kompleks mana, kak?" Tanya Galih kepada Azela.
"Di kompleks residence,"
"Ooh..,"
"Kalo rumah kalian dimana?"
"Di kom--,"
"Gak usah kepo," perkataan Galih dipotong oleh ucapan Galeno.
"Ya elah, gue kan cuma nanya doang," ucap Azela.
"Alamat rumah itu privacy, gak boleh diumbar ke sembarang orang," kata Galeno dengan datarnya.
"Iya, deh," balas Azela.
"Oh iya, ngomong-ngomong, lo jangan seneng karena gue mau nganterin lo. Gue cuma pengen berperilaku baik sama kakak kelas gue, itu doang,"
"Terserah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The popunior's
Teen FictionAzela Faihatama. Murid kelas 11 si pembuat onar dan perempuan ter-nakal di angkatannya. Dan suatu ketika, ia jatuh hati kepada adik kelasnya yang baru saja masuk ke sekolah nya. #497 in teenfiction (10-Des-17) #390 in teenfiction (14-Des-17) #290 in...