Twenty five

13.6K 1.2K 285
                                    

Maaf banget kalo gak jelas 🙏🏻

"Thanks for today, ya!" Seru Azela dengan senyum lebar-nya.

"Iya. Thanks juga udah traktir gue nonton," balas Aland.

"Yaudah. Gue pulang, ya! Bye!" Ucap Azela sembari hendak masuk ke dalam mobil-nya.

"Azela!" Panggil Aland tiba-tiba.

Azela pun menoleh dengan tatapan 'apa'.

"Kalo lo butuh bantuan gue, langsung telfon gue aja. Gue bakal bantuin lo kapan-pun itu. Sebenernya gue udah rencanain bakal ngomong kayak gini ke lo dari sebelum kita nonton. Tapi Galih udah duluan ngomong kayak gini ke elo. Jadi sebenernya, gue gak plagiat-in ucapan Galih, ya!"

Azela tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Aland. Sedangkan yang di tertawakan mengerutkan keningnya tidak suka.

"Ada yang salah?" Tanya Aland sembari menggaruk tengkuk-nya pelan.

Azela menggeleng sembari tersenyum lebar. "Enggak. Lo lucu aja kalo ngomong gitu,"

Aland tersenyum tipis.

"Gue bakal hubungin lo kalo butuh bantuan, oke? Makasih banyak, Aland!" Tambah Azela lagi.

"Sama-sama,"

"Berarti sekarang, kita gak musuhan lagi, kan?"

Aland menggeleng sembari tersenyum.

"Berarti pas upacara nanti lo gak bakal marahin gue karna gue pake sepatu putih, kan?"

"Azela!"

                                       🌹

"Gak! Gak! Gak! Gak boleh!" Gerutu Azela sembari mengguling-gulingkan tubuh nya di kasur. "Inget Azela! Lo gak boleh baper! Lo cuma suka sama Galeno! Tapi sekarang lo lagi marah sama Galeno karna dia permainin adik tiri lo!"

   Azela terus saja menggerutu tidak jelas. Ia kembali mengingat-ingat kejadian beberapa jam yang lalu. Kalau dipikir-pikir, Galih dan Aland memang memiliki pesona tersendiri dan itu membuat mereka menjadi menarik. Dan Azela pun dibuat bingung akan hal itu.

Tok! Tok!
Tiba-tiba, terdengar pintu kamar Azela diketuk.

"Masuk!" Seru Azela sembari tetap tidur di kasur-nya.

Pintu kamar nya pun terbuka, menunjukkan bahwa yang mengetuk pintu kamar Azela adalah Bella.

"Eh, Bella. Ada apa? Sini duduk," Tanya Azela sembari terbangun dan duduk di kasur-nya.

Bella tersenyum kecil, lalu masuk dan duduk di sofa yang terletak tepat di depan kasur Azela. "Eum.. aku mau bilang makasih karna kakak udah tegur Galeno kemarin."

"Ooh.. iya sama-sama," balas Azela dengan senyum manis-nya.

Bella menggaruk tengkuk-nya pelan. "Maaf karna aku baru bilang hari ini, karena aku masih sedikit canggung kalau ketemu kakak,"

Azela tertawa pelan. "Haha biasa aja kali,"

Bella pun tersenyum lebar. "Tadi kakak pergi sama Galih dan Galeno?"

"Sama Aland juga, kok."

"Aku pikir, kayak nya kakak cocok sama tiga-tiga nya," ujar Bella.

Azela membelalakkan mata-nya, pipi nya pun memerah. "Enggak!"

"Kenapa kakak blushing? Apa jangan-jangan kakak emang suka sama tiga-tiga nya?"

"ENGGAK!"

The popunior'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang