Fiveteen

12.5K 1K 100
                                    

       Murid-murid Tunas Bangsa sedang melakukan perjalanan menuju Jogja dalam rangka kegiatan road to campus.

"Majimak choerom ma-ma-majimak choerom!"

"Ganti woi! Alay!"

"Ya-ya-ya boombayah ya ya!"

"Ganti penyanyi nya anjeng! Bukan ganti lagu nya!"

Sementara murid laki-laki dan murid perempuan kelas 11 IPA C sedang sibuk memperebutkan akan mendengarkan musik apa, Azela sibuk memasang earphone di telinga nya dan berusaha untuk tertidur. Suara gaduh yang ditimbulkan oleh teman-teman sekelas nya membuat tidur nya terganggu.

"Ck, berisik," gerutu Azela sembari menenggelamkan wajahnya dibantal.

"Kita ikut-ikutan mereka aja yuk, Az. Seru tuh nyanyi-nyanyi bareng!" Ajak Kinara yang duduk dibangku sebelah Azela.

"Gak. Lo aja kalo memang lo mau. Mendingan tidur daripada nyanyi-nyanyi gak jelas,"

"Huh, dasar tukang molor!" Ucap Kinara. Lalu, ia beralih mengajak Ale yang duduk di belakangnya. "Ale, ikutan nyanyi, yuk!"

Ale melirik kepada Kinara sebentar, lalu kembali fokus kepada macbook-nya.
"Gue sibuk ngetik story baru gue di wattpad,"

"Sok sibuk!"

     Akhirnya, Kinara ikut-ikutan menyanyi sendirian. Azela mengacuhkannya, lalu berusaha memejamkan mata nya. Tetapi usaha nya gagal. Ia malah melihat pemandangan tidak mengenakkan dari bus kelas lain yang menyalip bus kelas nya. Kebetulan, ia duduk di dekat jendela dan dapat melihat ke dalam jendela bus lain dengan jelas.

Tanpa disengaja pula, Kinara melihat bus tersebut. Dan yang terjadi selanjutnya adalah ia berteriak heboh kepada Azela.
"Az, liat bus sebelah! Gila, gila! Gue gak percaya sama yang gue liat barusan!"

Azela mengalihkan pandangannya ke arah lain, lalu menghembuskan nafasnya pelan.
"Tenang, Azela. Mereka cuma duduk sebelahan, gak lebih," gumam nya sendiri.

"Cuma? Lo bilang, duduk sebelahan itu cuma?" Ucap Kinara. Lalu, ia duduk dan mendekatkan dirinya pada Azela. "Lo sadar gak sih, lo jalan bersampingan sama Galeno aja, dia merasa risih. Dan gue yakin, kalau Galeno dan Bella punya suatu hubungan!"

Azela hanya diam, berusaha untuk mencerna ucapan Kinara yang seakan menusuk hati nya. Ucapan Kinara ada benar nya juga. Azela mendekat kepada Galeno sedikit saja, Galeno pasti akan merasa risih. Tetapi barusan, ia melihat Galeno dan adik tiri nya, Bella, sedang duduk bersebelahan di bus sembari bercanda tawa. Inikah yang dinamakan sakit dalam diam?


🌹

"Come on, Az. Lupain kejadian tadi. Kita lagi road to campus, ayo kita seru-seruan!" Seru Ale.

"Lupain sejenak masalah cinta-cintaan," tambah Kinara.

      Azela hanya mengangguk pelan, lalu merebahkan tubuh nya di kasur hotel. Mereka sudah tiba di hotel sejak 1 jam yang lalu. Seharusnya, 1 kamar hotel diisi 4 orang. Tetapi, Azela dan Kinara bersikeras agar khusus untuk kamar mereka, hanya akan diisi oleh 3 orang. Lain lagi dengan Ale, ia tidak akan keberatan jika harus berbagi kamar dengan 1 orang lagi. Tetapi tentu saja, Azela dan Kinara tidak mau dan memaksa Bu Yola agar memperbolehkan hal itu. Akhirnya dengan sedikit terpaksa, Bu Yola memperbolehkan Azela, Kinara, dan Ale hanya tidur bertiga dalam satu kamar.

"Turun ke lobby hotel, yuk. Makan di restorannya," ajak Kinara.

"Ayo-ayo aja," jawab Ale. Lalu, melirik kepada Azela. "Az?"

The popunior'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang