9 - Keputusan

854 71 7
                                    

"Aku gak suka Zoyu tapi kenapa aku cemburu, apa yang dikatakan Fero benar. Zoyu lagi mendekati Marsya. Berarti kalau begitu lebih baik aku menjauh"pikirku lagi.

Aku mengusap air mata dan membetulkan penampilanku. Saat aku keluar dari toilet. Aku melihat Arkan menungguku. Dia berjalan ke arahku dan berkata "lo kenapa tiba-tiba pergi?"tanyanya.

"Gapapa, lo kenapa ikutin gue?"tanyaku

"Itu gak penting, lo gapapa Tan?"tanyanya dengan wajah khawatir. "Enggak"jawabku datar.

Aku dan Arkan duduk kembali. "Kamu kenapa Tan?"tanya Marsya. "Gapapa"jawabku singkat.

Akhirnya, film selesai. Kami makan dan langsung pulang. Mood-ku sudah tidak enak lagi melihat Marsya dengan Zoyu.

Di mobil tatapanku menghadap ke jendela, sedangkan Marsya Asik mengoceh. "Tan, tadi Zoyu perhatian banget!"jelas Marsya mengoceh, sesekali aku menengok ke arahnya sambil tersenyum.

"Hari ini mendung ya?"tanyaku pada langit

"Iya, untung kita pulang pas waktu!". Marsya menjawab sambil tersenyum.

"Mendung.., Kayak hati"ucapku dalam hati.

*********

Aku bisa merasakan bahwa Marsya berusaha mendekati Zoyu. Entah sejak kapan Marsya menjadi seperti ini. Tapi, satu hal yang membuat aku tersenyum bahwa Marsya kembali bahagia.

Aku duduk di tempatku dan sesekali memandang Marsya yang asyik mengobrol dengan Arkan, Zoyu, Rere, dan Dea. Aku mulai membaca novel. Fero yang baru saja meletakkan tasnya di depanku, dia menyapa dan berkata "kenapa lo gak gabung sama mereka?"

"Gapapa"jawabku singkat.

"Kenapa?"tanya Fero

"Ya gapapa, apaansih"

"Gapapa itu artinya ada apa-apa"terangnya

"Ya gue gapapa, gak ada masalah"pekikku

"Oh, oke"katanya langsung pergi.

Waktu istirahat tiba, Marsya mengajakku makan bersama di kantin. Aku menerimanya. "Mar, loe sekarang akrab banget sama Zoyu. Kok bisa??"tanya Dea

"Maksud lo?"tanya Marsya balik.

"Ya.. dari sekian banyak cewek, yang paling deket sama Zoyu itu cuman lo"jelasnya

"Lo itu beruntung banget"kata Rere ikutan.

Marsya hanya tersenyum. "Jangan-jangan Zoyu deket sama lo, dia suka kali ya?"tanya Dea penasaran.

Senyum Marsya mengembang. "Btw, Zoyu lagi suka sama seseorang"kata Rere antusias.

"Tahu dari mana lo?"tanya Dea

"Akhir-akhir ini banyak gossip tentang itu"katanya

"Zoyu suka siapa?"tanya Marsya.

"Ya pasti elo"ucapku

Semua menatapku lekat-lekat. "Lo tahu siapa,Tan?"tanya Rere penasaran.

"Enggak, gue cuman nebak"jelasku

*********

Saat perjalanan pulang, Hpku berdering. Ada pesan dari Zoyu.

Zoyu: Tan, sekarang loe bisa gak ke cafe!

Tania: Mau ngapain??

Zoyu: Gue mau ngasih tau lo hal penting!! Gue udah nunggu lo di cafe.

Tania: gue segera datang

Aku berpikir ini adalah pertemuanku terakhir dengan Zoyu, aku akan menjauh darinya agar Marsya punya peluang untuk dekat dengannya.

Aku segera bilang ke Pak Supir untuk menurunkanku di Cafe. Marsya yang hendak mau menanyakan, tidak jadi karena aku yang keluar dari mobil dengan terburu-buru.

Aku menemukan Zoyu sedang duduk sambil memainkan jarinya di HP-nya. "Lo mau ngomong apa?"kataku yang baru datang langsung duduk.

Dia menaruh HP-nya. "Lo gak mau pesen dulu?"tanyanya. Aku menggeleng dan mengulangi pertanyaan. Akhirnya Zoyu menatapku serius dan dia berkata "Lo pasti tahu teman SD lo dulu yang namanya Yoyu kan?"tanya Zoyu sambil menatapku.

Aku kaget mendengarnya. "Tahulah, emang kenapa?"tanyaku.

"Itu gue,"jawabnya singkat. Aku terpaku diam mendengarnya. "Kok lo gak bilang dari dulu?"tanyaku

"Itu gak penting, yang jelas lo masih ingat gak sama kejadian dulu itu?"tanya Zoyu menatapku penuh harapan.

"Yang mana??"aku bingung memikirkannya.

"Yang tentang 2 hari sebelum gue pergi"jelasnya

Aku berusaha mengingat dan hasilnya nihil, aku menggeleng. Zoyu memberikanku sebuah amplop. "Ini apa?"tanyaku

"Kalo lo udah ingat tentang itu, maka lo boleh buka surat itu"jelasnya tersenyum.

"Kalo gue benar-benar gak ingat gimana?"

"Jangan lo buka!". Aku mengangguk.

Keheningan terjadi, aku berpikir gimana cara mengatakan agar Zoyu tidak terlalu dekat denganku.

"Zoy, mulai sekarang kita gak usah dekat seperti ini ya!"kataku tersenyum ke arahnya.

Zoyu menaikkan alis kanannya dan bingung. "Kenapa, Tan?"


"Karena kalo gak ada lo, gue merasa lebih nyaman"kataku bangkit dari tempat duduk dan meninggalkannya.

********

Malam sebelum hari itu, aku merebahkan badanku di kasur. Menatap atap kamar sambil

Melepaskan rasa capek. Suara dering telepon mengalihkan pikiranku. Ternyata dari Marsya.

"Halo,kenapa Mar?"tanyaku

"Tan, gue sekarang ke rumah lo ya,"

"Boleh, emang mau apa?"

"Gue mau bilang hal penting"kata Marsya langsung menutup teleponnya.

5 menit setelahnya Marsya tiba, dia masuk ke kamarku. Kami mengobrol hal biasa dan akhirnya dia memberitahu alasan dia datang ke rumahku.

"Tan, menurut lo. Zoyu suka gue gak?"tanya Marsya. Aku hanya mengangguk meyakinkannya.

"Gue suka Zoyu, lo mau bantu gue gak?"katanya semangat.

Aku yang sedang membaca novel langsung tidak fokus. Aku memandangnya lekat-lekat. "Gue bantu apa?"

"Bantu gue buat dia deket sama gue, lo bisakan?"

"Kenapa lo minta bantuan ke gue?kataku heran.

"Karena lo teman dekatnya Zoyu, sampai-sampai gue berharap bisa jadi lo yang deket banget sama dia"

"Maaf, gue gak bisa bantu lo, karena semua usaha gue gak bakal berhasil"jelasku.

Marsya yang berusaha menyakinkanku untuk membantunya. Tapi kenyataannya aku tidak bisa dibujuk. Dia menunduk, wajahnya murung. "Oke, gapapa. Gue pulang ya!"

Dia berjalan keluar dari kamarku tangannya menutup setengah mukanya hanya matanya yang terlihat.

Aku mendekatinya, dan menarik tangannya yang menutup wajahnya sambil berkata "loe gapapa?"

Dia tersenyum dan darah mengalir keluar dari hidungnya.

"Lo kenapa?"tanyaku. Dia mengusap darah yang mengalir sambil tersenyum. "Gue gapapa, gak usah khawatir. Ini udah biasa"katanya.


Malam itu aku tidak bisa tidur nyenyak memikirkan apa yang harus aku lakukan. Hingga aku memutuskan untuk mundur, aku tak ingin membuat Marsya kecewa, saat tahu aku menyukai Zoyu juga.

"Ku rasa ini keputusan yang terbaik demi Marsya bahagia.."batinku

Bersambung...

Not Perfect (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang