11 - Love is you

850 57 0
                                    

Aku duduk menonton kembali, aku tidak tahu bahwa Arkan akan tampil. "Re, Arkan mau tampil apa?"

"Nyanyi katanya"jawab Rere

"Loh, bukannya dia nolak tampil ya?"aku mulai bingung.

"Dia berubah pikiran katanya" jelas Rere.

      Aku melihat Arkan menenteng gitarnya di ujung panggung sambil tersenyum melihat ke arah penonton.

"INI DIA PENAMPILAN DARI KELAS 11 MIPA 4 TEPUK TANGANNYA MANA??"suara pembawa acara.

Semua orang bertepuk tangan melihat Arkan maju, dan sorakan dari para penonton ricuh.

        Arkan mulai duduk di bangku dengan mic di depannya mengarah pada gitarnya. Dia membuang nafas berlahan. Dan aku tersentak kaget, Zoyu tiba-tiba datang dengan membawa mic di tangannya.

"Gue persembahkan lagu ini untuk kalian terutama untuk seseorang"kata Zoyu.  Matanya menatap ke arahku sambil tersenyum.

"Eh, lihat dia menatap ke arah Marsya!"ujar Rere kagum. Marsya tersenyum malu. Aku lupa bahwa sebelah kananku ada Marsya.

*********

Arkan mulai memainkan gitarnya yang membuat sorak penonton bertambah kencang.

"This is how I feel" Zoyu mulai bernyanyi. Semua teriak penonton bertambah-tambah.

Aku tahu lagu ini, setiap hari aku selalu mendengarkannya.

Whenever I'm with you

Everything is all about you

Too good to be true

Somehow I just can't believe

You can lay your eyes on me

If this is a fairytale

I wish it will end happily

       Senyum Zoyu memanaskan suasana, Marsya dan Rere terus menjerit kagum dengan suara Zoyu. Zoyu tetap menatap ke arah Marsya.

Even though we are apart I can feel you here next to me

Here and now I will vow, stay with me

Let me love you

With all my heart

You are the one for me

You are the light in my soul

         Aku melihat Arkan yang memainkan gitarnya dengan sangat pro. Sebagian penonton ikut bernyanyi begitu juga dengan Marsya. Aku diam tempat hanya bisa tersenyum.

Let me hold you

With my arms

I wanna feel love again

I wanna feel love again

I wanna feel love again

and I know Love is you

Love is you

        Kali ini mendengar lirik terakhir, aku merasakan bahwa Zoyu sedang menyampaikan sesuatu yang sangat aku inginkan. Tapi, lagu ini bukan untukku tapi untuk dia. Air mataku mulai terbendung, aku berusaha menahannya. Dan berlari menjauh dari tempat tersebut.

"jangan nangis jangan nangis jangan nangis" pintaku

Aku berlari sampai ke taman belakang sekolah, yang sekarang sedang sepi. Aku duduk di bawah pohon. Air mataku mengalir juga. Namun aku tak tahu apa yang membuatku begini. Kurasa aku benci pada diriku sendiri, aku benci karena aku tak mengaku dari awal, aku benci karena aku jatuh cinta pada orang yang sama.

"Tan, selamat ya!"

Aku menoleh ke arah sumber suara. Marsya. Wajahnya memerah dan matanya berkaca-kaca.

"Maksud lo apa, Mar?"

Marsya menunjukkan video. Aku melihat Zoyu di atas panggung. "Thanks Guys"serunya membuat penonton bersorak.

Zoyu dengan ragu-ragu berkata " Saya nyembahin lagu ini untuk orang yang paling saya cintai, yang nanti namanya akan saya sebut!!"

Suasana semakin panas, Zoyu melanjutkan perkataannya "Sudah lama saya menyimpan perasaan ini untuk kamu yang bernama Aresya Tania".

Aku tersentak kaget, dan videonya berakhir. Aku menatap Marsya yang daritadi hanya tertunduk lemas. "Mar, gue gak suka sama dia"kataku memegang tangannya. Dia langsung menepis kasar. Aku hanya terpaku.

"Cukup Tania. Gue capek!!"katanya

Air mataku mengalir lagi begitu juga dengan Marsya. "Gue gak nyangka ya, sahabat gue sendiri bisa ngelakuin ini ke gue. Gue emang paling bego percaya sama lo!"ucapnya dengan nada tinggi.

Aku hanya bisa diam dan menyadari kesalahanku,dan detik itu juga aku merasa jijik pada diriku sendiri.

"Kurang baik apa gue sama lo sampai lo tega sama gue. Kenapa Tan??"katanya menggoncang tubuhku.

"Gue gak tau kalo Zoyu suka sama gue, dan gue juga gak maksud nyakitin lo"kataku berusaha menyakininya.

Marsya terus menatapku jengkel. "Gue beneran Mar! Lo percaya gue, pliss"mohonku.

Marsya tanpa berkata apapun langsung pergi meninggalkanku. aku terduduk lemas bersandar di bawah pohon. Aku memandang langit biru dan sesekali menunduk.

"lo ngapain di sini?"

Aku mengangkat kepalaku dan melihat orang yang berdiri di hadapanku. Zoyu. Orang yang membuat perpecahan dalam persahabatanku.

Dia berjalan duduk di sampingku. Aku mengelap wajahku dengan tisu.

"Tadi pas gue nyanyi lo kenapa pergi?"tanya Zoyu membuka topik

"Gue gak suka keramaian"jawabku asal.

"Tan, sebenarnya lagu itu buat...".

"Gue udah tau semuanya"potongku.

Wajah Zoyu memerah, dia menarik tanganku untuk berdiri. Kami saling berhadapan."jadi, Tan kalo lo udah tau semuanya. Jawaban lo apa?"katanya.

Zoyu menatapku penuh harapan, aku bingung harus bagaimana. Yang aku inginkan sekarang adalah semua masalah berakhir.

"Dari dulu, Zoy. Gue cuman mau lo menjauh!!"kataku berbalik badan karena tak mampu untuk menatapnya.

"Tapi kenapa harus gue yang disuruh menjauh?"katanya

Aku menarik napas dengan penuh keyakinan berkata "Karena setiap masalah gue terjadi karena lo!"seruku.

Zoyu membeku, dia menatapku dingin dan berjalan pergi.

"Zoy, maksud gue bukan begitu. Tadi gue lagi emosi, maaf ya"kataku mengikutinya.

Dia berhenti dan berkata "Dari dulu lo gak berubah ya!"jelasnya. "Maksud lo apa?"

"Lo bakal ngerti kalo ingat pasal 2 hari sebelum gue pergi ninggalin lo dulu"katanya.

Dia merogoh saku celananya dan menyodorkan sebuah surat. "Ini untuk lo, Tan. Lo boleh baca semua surat yang gue kasih ke lo".

Aku mengambilnya, dia tersenyum. "Dan gue bakal nunggu lo jawaban lo?". Dia pergi.

Bersambung.....

Not Perfect (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang