31 - Terpilih?

523 33 1
                                    

Beberapa minggu kemudian, saat ujian sekolah berakhir dan hubunganku dengan Raquel tidak berkembang lagi.

Hari ini, hari pengumuman Peserta Study Tour. Aku sangat cemas akan hasilnya. Di kelas aku dan Mila terus berdoa semoga kami bisa lolos.

"Guys, hasilnya udah keluar!"seru seorang murid.

Semua orang berbondong- bondong berjalan menuju papan pengumuman. Aku yang mendengar perkataan siswa itu langsung membeku di tempat.

Mila menarik tanganku, kami berjalan menuju papan pengumuman. Dan di sana hanya ada 70 nama yang terpampang.

"Yesss.. aku lolos"seru seorang siswi kegirangan. Semua orang langsung mengucapkan selamat.

Aku melihat sebagian orang hanya menundukan kepala, mereka kecewa. Kini, jantungku berdetak lebih kencang. Aku benar-benar takut.

Mila mulai mencari namanya. Akupun ikut membaca nama-nama tersebut. Saat aku melihat, kenapa hanya nama-nama anak pintar yang tertera. Saat aku membaca nama urutan 50, harapanku mulai pupus.

"Sudahlah mil, kita gak bakal lolos"kataku kecewa.

Mila tidak mendengar perkataanku, ia terus mencari.

"Aresya Tania,,"ucap Mila. Kemudian ia terdiam.

Aku kemudian ikut melihat ke arah nama yang Mila tunjuk. Aku tak menyangka.

"Gue.. urutan ke 53"kataku tercengang. Mila memelukku langsung. Aku tersenyum bahagia.

Mila kembali menatap papan pengumuman. Ia berusaha mencari namanya. Tiba-tiba ia menjerit histeris.
Membuat Mila menjadi pusat perhatian semua orang.

"Mar, gue di urutan 70"serunya.

Mataku membulat, aku tak percaya Mila adalah orang terakhir yang lolos, suatu keberuntungan.

Kami tersenyum puas. Hari ini adalah hari yang paling bahagia.

********

Sesampainya di kelas, aku membuka kontak Marsya di Handphoneku. Kemudian aku mengetik.

'Mar, boleh aku menjengukmu?'

Aku kemudian menekan tombol send. Rasanya hatiku senang sekali.

Dea dan Rere datang ke kelasku. Mereka memberi selamat atas lolosnya kami berdua.

"Tan, jangan lupa kalo lo di sana ketemu Marsya. Bilang ke dia gue kangen"kata Dea. Rere mengangguk setuju.

"Iya, ntar gue sampein semuanya"kataku tersenyum.

Saat kami asyik mengobrol, tiba-tiba ada Panitia study tour (ST) datang membawa amplop. Semua orang langsung mengalihkan perhatian.

"Di sini kami akan cuman mau ngasih amplop kepada para peserta study tour. Amplop ini isinya daftar perlengkapan dan tiket peserta"jelas Salah satu panitia ST.

Panitia STpun kemudian memanggil nama-nama peserta. "Mila.."ucapnya. Mila mengambil amplop tersebut dan kembali duduk.

Not Perfect (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang