12 - Where are you?

799 53 0
                                    

            Sepulang sekolah, aku mengambil surat yang di berikan oleh Zoyu beberapa jam yang lalu dan juga surat yang dulu pernah ia berikan saat di cafe. Aku membacanya:

TO: Tania

Hey, sudah lama kita tidak bertemu. Lo pasti inget gue siapakan?? Iya betul. Gue Zoyu yang dulu selalu ngebuat lo kesel sekaligus gue dulu sahabat loe sebelum Marsya. Gue mau cerita sedikit ke lo. Pas awal gue masuk SMA ini wajah yang pertama kali gue liat itu lo. Dari situ gue senang bisa ketemu lo lagi. Udah, lama ya! Awalnya gue kira lo bakal kenal sama gue. Eh, ternyata dugaan gue salah.

Tania, gue bikin surat ini karena gue gak berani ungkapin langsung ke lo karena gue emang pengecut. Pertama, gue mau minta maaf sama loe karena kesalahan gue dulu yang ninggalin le begitu aja, dulu saat dua hari sebelum kepergian gue. Lo pernah minta gue untuk tetap selalu ada di samping loe sebagai sahabat loe. Tapi, gue gak bisa tepati janji itu. Gue tahu, pas gue pergi lo kecewa berat sama gue sampai - sampai lo nangis sampai seminggu. Lo pasti bingung kenapa gue bisa tahu? Soalnya ibu lo ngasih tau ke ibu gue.

Kedua, gue pengen bilang gue gak mau jadi sahabat lo. Dari dulu gue cuman pengen kita lebih dari itu. Gue suka banget sama lo, Tan. Gue tau, gue bukan orang yang lo cintai tapi satu hal yang harus lo inget gue sayang sama lo. Gue cuman bisa berharap lo juga cinta sama gue. Mungkin harapan gue ketinggian ya?hahaha.

FROM: Orang yang terlalu berharap.

Senyumku mengembang saat membaca surat pertama yang Zoyu berikan. Aku benar - benar bersalah tidak menerima cintanya. Aku membuka surat kedua darinya.

TO: Tania

      Di surat kedua ini gue cuman mau ngejelasin lo tentang semuanya. Gue tau lo bakal nolak gue dengan banyak alasan. Gue tau lo suka sama gue karena saat gue melihat tatapan lo ke gue itu beda, waktu itu gue mau buktiin firasat gue benar tetang lo suka gue. Jadi, gue deketin Marsya sahabat lo sendiri untuk ngebuat lo cemburu. Eh, ternyata dugaan gue benar lo cemburu. Gue tau lo cemburu sama Marsya saat di bioskop itu ketika lo tiba-tiba ke toilet dan gue nyuruh Arkan untuk mastiin keadaan lo dan kata dia lo nangis.  Saat itu gue senang banget, sampai-sampai gue berbagi kebahagian dengan Marsya. Yang entah kenapa dia jadi suka dengan gue. Lo gak perlu tahu, gue tahu Marsya suka sama gue dari mana itu gak penting.

        Pada awalnya gue gak percaya dan yang membuat gue percaya adalah ketika lo minta gue ngejauhin lo. Dan di situ gue ngerti semua. Jadi, saat Marsya di UKS sebelum hari Kartini gue udah bilang ke dia bahwa gue minta maaf kalo gue ada salah. Tapi, dia hanya diam. Dan, saat Hari Kartini gue udah mutusin tekad gue untuk nembak lo.

       Mungkin lo merasa bersalah sama gue karena udah nolak gue. Lo gak perlu bersikap begitu, karena gue gapapa.

      Dan sekarang gue mau berterima kasih ke lo atas semuanya, makasih udah mau ketemu gue untuk kedua kalinya, makasih udah mau berbagi tawa sama gue. Mungkin, gue gak bisa beri lo apa-apa atas kebaikan yang loe lakukan untuk gue. Maaf ya, karena gue pernah nyakiti lo.

Terakhir.. gue mau bilang I love you so much...

FROM: Orang tercinta

       Aku terdiam merenung, aku bingung harus berbuat apa. Mungkin aku telah mengecewakan semua orang. Aku tidak tahu harus bagaimana, aku takut menghadapi esok hari. Aku takut Marsya marah dan menjauh. Aku takut besok Zoyu bersikap dingin padaku begitu juga dengan teman-temannya. Tapi, aku harus memperbaiki semuanya.

********

       Aku bangun lebih awal untuk membeli cokelat kesukaan Marsya dan datang ke sekolah lebih awal. Pukul 05.50 aku telah sampai di sekolah. Cepat-cepat aku menaruh cokelat ke meja Marsya dengan surat permintaan maaf. Di depan pintu kelas aku menunggu Zoyu untuk menyampaikan perasaanku sebenarnya rasanya sangat gugup.

Akhirnya Marsya datang, dia melihatku dengan sinis aku membalasnya dengan senyuman. 5 menit lagi pelajaran pertama di mulai tapi Zoyu tak kunjung datang. Aku mulai lelah berdiri di depan pintu.

"Maksud lo apa ngasih gue ini?"Tanya Marsya tiba-tiba.

"Gue mau minta maaf, Mar. Gue gak mau kita bertengkar"jelasku

        Marsya berdecik dan membuang pemberianku  begitu saja ke tempat sampah. Aku tersentak kaget, aku menarik tangannya reflek. "Mar, lo kalo gak mau gak usah dibuang kali! Lo bisakan kasih gue lagi"kataku menahan amarah.

"Yah.. lo kalo mau coklat itu, tinggal pungut. gampangkan!!"katanya tersenyum jahat. Aku melepas tangannya.

Baru kali ini, Marsya berperilaku seperti itu padaku. Aku hanya bisa bersabar, aku tidak boleh marah padanya. Dia adalah sahabatku.

"Tan, lo nungguin siapa?"Tanya Fero.

"Gue nunggu Zoyu"kataku santai. Raut muka Fero berubah. "Kenapa?"tanyaku

"Hmm.. dia gak masuk, Tan"jawabnya

"Loh, kenapa?"

"Enggak tahu dah "katanya Fero buru-buru masuk ke dalam kelas.

Hari ini adalah hari terburukku, semua rencanaku gagal. Zoyu tidak datang dan Marsya menjauhiku begitu juga dengan teman-temannya.

*******

     Seminggu berlalu, aku terus menunggu Zoyu yang tak kunjung datang. Setiap harinya namanya selalu berada di dalam daftar absen siswa. Hari-hariku menjadi kelabu tanpa sosoknya.

Aku duduk di sebuah taman sekolah memandang langit biru, Fero datang menghampiriku dan duduk di sebelahku.

"Fer, Zoyu kemana sih?"tanyaku. Dia hanya menatapkumprihatin.

"Kok lo natap gue gitu sih?"tanyaku.

Bersambung...

Not Perfect (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang