22 - Teman sebangku

682 45 3
                                    

Saat memasuki kamarnya, Raquel membanting pintunya keras dan melempar HPnya ke atas kasur. Raquel membaringkan badannya melepas lelah.

"Kacau.."katanya mengacak rambutnya kasar. Dia menatap dinding kamar.

'Ting..'bunyi HPnya berdering tanda ada sebuah pesan masuk. Saat ia menatap layar, ternyata group yang isinya teman-temannya.

Ben: Rael gmn nembak lo?
Rian :di terima pasti
Satya: Sotak lo, Yan
Rian: Gue cuman feeling doang, lagian mana ada sih yang nolak org kayak Rael
Satya: Tapi gue heran kok tumben Rael suka sama yang kayak gitu, gak ada menarik2nya.
Ben: Gue tahu lo sukanya sama yang bening2 :v
Rian: Tobat Sat, udah terlalu lama lo jomblo, yang bening gak bakal datang ke lo, muka lo aja udah kayak arang.
Satya: Anjir..., gini2 gue banyak yang minat
Ben: wkwk, peminat lo cabe2an semua
Rian: Ngakak gue pas Satya lagi jalan pulang hampir di tabrak motor, gara2 cabe2an bengong ngeliatin Satya
Ben: Wkwkwk, mereka boti udah gitu gak pake helm...mana bedaknya tebel bgt
Raquel: Berisik lo semua
Ben: Weh orgnya akhirnya muncul
Rian: Gmn Rael usaha lo?
Raquel: gue di tolak
Satya: WHAT!!! Gila itu cewek sok banget jual mahal
Rian: Gak percaya gue Rael, mungkin tuh cewek lesbi kali. Gak suka sama cowok
Ben: Positif aja mungkin dia gak tahu apa itu rasanya pacaran!!
Raquel: Apaan sih, lo semua. Bukannya hibur gue malah bikin pala gue pusing!!

Raquel mematikan HPnya dan menarik selimutnya yang di lipat bagus di kasur dan sebisa mungkin untuk tidur. Tapi, ternyata usahanya gagal. Ia terus kepikiran dengan kejadian yang baru saja.

*******

"Gue punya kabar bagus nih buat lo!!"
"Apa?" Aku penasaran
" 1 bulan lagi kata Dokter aku sembuh, aku akan balik ke Jakarta"
"Wahh, kalo begitu kita bisa main lagi dong!"seruku senang.
"Iya..,"kata Marsya.

Setelah beberapa menit mereka bercakap-cakap. Marsya mengakhiri teleponnya. Aku menaruh teleponku di atas meja, dan bergegas menganti baju untuk tidur karena sudah menunjukaan pukul 9 malam. Besok aku akan sekolah, aku berharap semua akan baik - baik saja.

********

Kali ini setelah sekian lama, akhirnya aku berangkat sekolah tidak sendirian. Mila berangkat bersamaku. Soalnya, dia belum hafal benar letak ruangan kelas dan lain-lain.

Saat aku dan Mila turun dari mobil, aku merasa seperti pusat perhatian. Karena Mila ada di sebelahku, mereka menatap Mila penasaran.

Aku tahu Mila adalah perempuan yang memiliki paras cantik dan tubuhnya ideal, namun sayang sikapnya berbeda dari penampilannya yang oke, Dia tidak pintar, Dia itu orangnya heperaktif dan Dia sedikit deso.

Saat sampai di ruang guru, aku memberitahu Mila untuk melapor diri terlebih dahulu. "Gue antar lo sampai sini aja"kataku datar, Mila mengangguk. Aku melangkah pergi.

Baru saja aku melangkah masuk ke kelas, beberapa siswi menghampiriku dan bertanya tentang Mila, aku hanya menjawab singkat dan berjalan meninggalkan kelas. Karena aku yakin jika berada di dalam kelas terlalu lama. Maka, akan semakin banyak pertanyaan yang datang.

Aku berjalan ke kelas Dea dan Rere mengajaknya ke kantin untuk sarapan. Saat hendak mencari tempat duduk, tiba-tiba seorang cowok mendatangiku, aku mengenalnya dia yang waktu itu memberikan uang ke Dea tapi aku lupa namanya.

"Kak Rian"seru Dea pelan, membuat aku dan Rere menoleh ke arahnya.
Dan kembali menatap Cowok itu.

"Lo yang namanya Tania?"tanya Kak Rian menunjuk Dea. Dea menggeleng cepat.

Not Perfect (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang