30 - Kepercayaan

496 37 0
                                    

Aku berjalan menuju ruang penyiaran ( Broadcasting). Saat hendak ingin masuki ruang tersebut, di depan pintu ada yang menghalangi. Satu orang siswa dan dua bodyguard Kirra.

"Maaf sekarang lagi siaran, anda di larangan masuk!"seru siswa tersebut mengetahui bahwa aku ingin masuk.

"Gue mau ngomong sama Kirra sekarang!"seruku dengan suara keras.

Dua bodyguard itu maju selangkah mendekatiku dengan tatapan galak. Aku tertekun sejenak. Siswa yang melihat reaksi bodyguard tersebut, ia langsung memberi tanda untuk tidak berbuat macam-macam.

"Lo bisa bicara sama dia setelah siaran selesai"katanya. Aku menatapnya jengkel. Siswa tersebut kemudian berbisik kepadaku.

"Jangan buat masalah, lo bakal tahu apa yang akan terjadi. Jadi, gue harap lo bisa pergi sekarang"katanya memperingati.

Aku meremas rokku menahan amarah. Tiba-tiba seseorang di belakangku, ia mendorongku menjauh dari siswa di depanku.

Aku menoleh melihat orang tersebut. Raquel. Dia tiba-tiba mendobrak pintu ruangan tersebut dengan kaki kanannya, membuat pintu itu terbuka.

Ketika aku melihat pintu terbuka, aku dan Raquel segera masuk. Namun, dua bodyguard tersebut dengan cepat melakukan tindakan. Mereka menahan Raquel dan aku.

Kirra yang menyadari kegaduhan, ia berlari mendekati Raquel. "Kamu kenapa?"tanya Kirra khawatir sambil memegang wajah Raquel dengan tangan kanannya.

Raquel yang ingin mengambil tindakan, ia tidak bisa karena kedua tangannya di pegang erat oleh satu bodyguard.

"Lepasin gue"seru Raquel kesal. Kirra tersenyum dan kemudian memberi intruksi ke bodyguardnya untuk melepaskan Raquel.

"Gue mau ngomong sama lo, berdua aja"kata Raquel.

Kirra memberi intruksi kepada semuanya untuk meninggalkannya termaksud aku. Aku yang awalnya memberontak, tiba-tiba Raquel menatapku seperti memberi isyarat untuk menurut. Aku menurut.

********

Kirra kemudian mulai menatap Raquel bingung. "Kir, kenapa lo ke sekolah gue?"tanya Raquel membuka pembicaraan.

"Tante bilang biar kita bisa deket, jadi mau gimana lagi gue terimalah"jelasnya.

Raquel berdecik sebal karena ulah Ibunya. "Kenapa lo nurut? Bukannya dulu lo nolak perjodohan ini?"tanya Raquel sedikit kesal.

"Gue.." Kirra menundukan kepalanya. "Emang awalnya gue gak suka sama perjodohan ini, tapi karena sekarang.."katanya kemudian ia mengigit bibir bawahnya.

"Kenapa?"tanya Raquel penasaran.

"Sekarang gue suka sama lo, Rael"katanya malu.

Raquel menggaruk keningnya, ia tak habis pikir dengan jawaban Kirra. Kenapa dia bisa menyukainya sekarang? Kenapa tidak pas waktu dulu saat semuanya terbalik.

Dulu saat acara perayaan bisnis ibunya, di sebuah hotel mewah pada malam hari, ia bertemu dengan Kirra untuk pertama kalinya.

Saat itu Raquel bersama teman-temannya sedang mengobrok bersama di sudut ruangan, tiba-tiba Ibu Raquel memanggilnya untuk berkenalan dengan rekan bisnisnya.

Pertama kalinya ia bertemu dengan Ayah Kirra dan di sebelahnya Kirra yang saat itu memakai pakaian sangat elegan.

Not Perfect (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang